Percaya tidak percaya, tapi hidup harus terus berlanjut.
Happy reading...
Seokjin terbangun dari tidurnya, namun dia tidak mendapatkan kecupan selamat pagi seperti yang biasanya Joohyun lakukan.
"Apa yang kau harapkan Seokjin? Apa kau sudah mulai terbiasa?" Lagi-lagi Seokjin meralat pemikirannya.
Seokjin berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri, setelah bersih, Seokjin menuju meja makan.
Di meja makan sudah terdapat sepiring nasi goreng lengkap dengan segelas susu putih dan air minum.
Seokjin mencari-cari keberadaan Joohyun namun tidak mendapatinya.
"Kau mencariku?" Tanya Joohyun yang kemudian duduk di hadapan Seokjin.
"Tidak." Seokjin berusaha mengelak.
"Oh." Jawab singkat Joohyun, seperti tak puas dengan jawaban Seokjin.
Seokjin makan dengan tenang, tidak ada percakapan lagi yang terjadi diantara mereka. Setelah Seokjin selesai makan, Joohyun membersihkan meja makan.
"Joohyun, aku ingin bicara denganmu." Ucapkan Seokjin.
"Bicaralah." Jawab Joohyun seadanya.
"Bukan di sini, tapi di sana."
"Baiklah." Joohyun mengangguk dan mengikuti arah langkah Seokjin.
Seokjin dan Joohyun sudah duduk di sofa, Seokjin menghela nafas panjangnya. "Ayo gencatan senjata." Ucap Seokjin setelahnya.
"Kau pikir ini perang?"
"Aku serius."
"Ya ya, kau mau bagaimana?"
"Aku akan mempercayai semua yang kau katakan walaupun tidak masuk akal itu."
"Kenapa dipercaya kalau tidak masuk akal?"
"Aku akan berusaha."
"Baiklah."
"Tapi dengan satu syarat."
"Syarat?"
"Hum."
"Syarat apa?"
"Kau harus menceritakan segalanya tentang aku di masa depan, apa yang aku lakukan? Dan di mana aku sekarang?"
"Baik, sebelum menjawab pertanyaanmu, aku juga punya syarat."
"Apa?"
"Setelah aku menjawab semua pertanyaanmu, maka kau harus berjanji untuk menerimaku menjadi istrimu, dan kau harus mau mengikuti segala yang aku katakan, bagaimana?"
"Tapi itu terlalu..."
"Ya sudah kalau tidak mau."
"Iyaa, baiklah, aku setuju."
"Oke. Aku akan menceritakan segalanya. Jadi, kau di masa depan adalah orang yang hangat, bertanggung jawab, sangat menyayangiku, kau tidak pernah mengeluh mendengarkan ceritaku tiap malam walaupun kau kelelahan karena seharian bekerja, kau sangat memanjakanku walaupun aku tidak suka dimanja, kau terlalu baik, saking baiknya, kau tidak pernah memarahiku sama sekali, sampai membuatku kesal dengan diriku sendiri karena telah berbuat salah. Kau benar-benar seperti itu Kim Seokjin, hal itu yang membuat aku tidak bisa kehilanganmu."
Seokjin sedikit tersanjung, "Benarkah?"
"Hum, dan satu lagi, mungkin ini sulit untuk kau percaya, tapi ini benar-benar terjadi di masa depan. Kau menjadi Kim Seokjin yang benar-benar berbeda, bukan Kim Seokjin yang Playboy seperti sekarang, kau menjadi suami yang sangat penyayang, aku menjadi wanita satu-satunya untukmu, dan aku sangat bahagia." Joohyun Tersenyum.

KAMU SEDANG MEMBACA
Kinda Crazy! (COMPLETED)
Fiksi PenggemarAku datang dari masa depan untuk menjadi istrimu. -Bae Joohyun