Part 10 (End)

935 94 18
                                    

Happy reading...

5 tahun kemudian.

"Perbaiki lagi."

"Pekerjaan kalian tidak ada yang beres, saya tidak mau tahu, hari ini semuanya harus selesai dan sudah ada di meja saya." Ujar seorang pemuda sembari membenarkan letak kacamatanya.

Tok tok tok...

"Sekretaris Choi, saya sudah bilang kan hari ini tidak mau diganggu???"

"Apa kau juga tidak mau diganggu oleh istrimu tuan Kim?"

Mendengar suara lembut itu, lelah yang menguasai diri Seokjin seketika berkurang, seulas senyum pun tercetak jelas di wajahnya.

"Kau datang?"

"Yoongi yang memanggilku, katanya suamiku ini dari pagi sudah memarahi puluhan karyawan."

Seokjin berjalan mendekati istrinya yang sudah empat tahun ini ia nikahi, "Kerja mereka semakin hari semakin tidak benar..." Ucap Seokjin sembari memeluk istrinya

"Seokjin, kau kenapa? Ada yang menggangu pikiranmu ya? Hum?"

"Aku tidak apa-apa, hanya saja aku terlalu lelah, aku ingin menyelesaikan urusan kantor segera, supaya bisa benar-benar istirahat di akhir tahun ini."

"Jadi itu masalahnya?"

"Hum... Apa aku terlalu keras dengan mereka?"

"Hum, sedikit."

"Baiklah, aku akan minta maaf nanti..." Seokjin semakin mempererat pelukannya.

"Tidak perlu buru-buru Seokjin, pelan-pelan saja, nanti semua pekerjaanmu pasti akan selesai, dan kita akan istirahat total di tahun baru, aku juga akan mengambil cuti."

"Benarkah?" Seokjin terlihat sangat bersemangat mendengar jika istrinya juga akan mengambil cuti akhir tahun.

"Hum, aku juga terlalu lelah, aku juga butuh istirahat bukan?"

"Apa ini benar istriku Joohyun?" Seokjin menggoda istrinya.

"Kenapa? Kau tidak percaya aku akan ambil cuti?"

"Seseorang yang gila kerja seperti istriku ini, akan mengambil cuti akhir tahun, itu sungguh luar biasa, harus dirayakan." Seokjin terkekeh.

"Kau ini, seperti kau tidak saja, kau lebih parah ya dari aku, kapan kita mau memberikan mama dan papa cucu, kalau kita sibuk terus, walaupun mereka tidak memaksa, aku yakin mereka sangat ingin punya cucu, apa lagi ini tahun ke empat kita."

"Itu juga yang aku pikirkan, makanya aku inisiatif mengambil istirahat akhir tahun, anggap saja bulan madu ke dua kita, bagaimana?"

Joohyun tersipu malu, "Kau ini."

Seokjin terkekeh, "Joo, aku masih tidak menyangka kita bisa menikah." Seokjin melepaskan pelukannya dan membawa istrinya untuk duduk di sofa.

"Membahas ini lagi?"

"Aku hanya masih tidak menyangka, aku kira setelah kita berpisah selama setahun kau akan mencari laki-laki lain, ternyata kau tidak bisa melupakan aku ya? Haha."

"Enak saja, aku hanya kasian padamu, kau sudah jauh-jauh menyusulku ke Jerman, kalau aku tolak, aku takut kau menangis."

"Enak saja."

"Kenyataannya begitu kan? Aku lihat waktu itu matamu memerah melihat aku bersama laki-laki lain, kau kira bisa bohong padaku? Haha."

"Ohoo, kepedean sekali anda nyonya Kim, aku waktu itu kedinginan, pantas saja mataku merah."

Kinda Crazy! (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang