diajak balikan

114 18 25
                                    

Hubungan Sagara dan Aluna udah jalan 9 bulan, tentu sudah banyak kemajuan. Walaupun pas di kantor mereka selalu bersikap formal, tapi nggak jarang mereka sembunyi-sembunyi supaya bisa geledotan satu sama lain.

Kadang juga nggak sengaja mereka mengumbar romantis di depan banyak karyawan. Apalagi pas Sagara ngasih kejutan ulangtahun buat Aluna akhir bulan kemarin. Banyak yang bilang mereka sama-sama beruntung dapetin satu sama lain.

"ekhem permisi, Aluna nya ada jadwal nggak ya sekarang?" seorang pemuda ber hoodie menanyakan hal itu di front desk kantor agensi Luna yang baru.

"maaf anda siapa?" tanya sang resepsionis.

"saya temennya, mau ketemu sebentar kalau Luna ada." sahutnya lagi.

"oh mau ketemuan? Udah ada janji?" ucap perempuan dengan cepol rambut itu. Khusus Aluna emang harus ada janji karena itu pesan khusus dari Sagara, iya Sagara emang seprotektif itu sama Aluna masalah ketemu sama orang.

"dia cuma model disini kan? Kenapa harus ada janji kalau mau ketemu?"

"maaf nama anda siapa?"

"Arka bilang mau ketemu sama Luna ngobrol sebentar." ketus cowok itu.

"nona Aluna lagi ada jadwal pemotretan di studio tunggu aja sebentar." ucap resepsionis tadi yang diangguki Arka.

"jadi dia beneran udah move on dari gue?" monolog Arka sembari duduk di sofa dekat meja resepsionis.

"hai kenapa nyariin gue?" sapa Aluna yang ngebuat Arka otomatis ngedongak.

"gapapa, kangen aja." ucap Arka enteng.

"kangen? Lo kebanyakan kerja terus capek makanya ngigau apa gimana sih?" Aluna mengernyit heran.

"enggak, gue beneran kangen sama lo. Emang lo nggak kangen gue? Ah iyalah nggak kangen kan udah ada gantinya." sindir Arka.

"nah itu tau jadi nggak sopan lo bilang kangen ke gue. Yura mau lo kemanain Arka, gue ngalah supaya elo bisa bebas sama Yura lah sekarang malah elo nyamper kesini pake bilang kangen." Aluna nggak ngerti kemana arah pikiran cowok di depannya itu.

"gue nyesel Lun mutusin elo waktu itu. Bisa nggak kita balikan lagi? Gue sama Yura nggak ada hubungan apapun kok, kita cuma pernah jalan bareng aja nggak lebih." aku Arka berharap Aluna iba.

"lo yang mutusin, lo juga yang minta balikan. Lo yang nyakitin gue, lo juga yang minta dikasihani. Mending perjelas hubungan lo sama Yura, kasihan kalau digantung. Dia bukan gue yang lapang dada lo cuekin ka, Yura cewek baik jadi gue nggak bisa nyakitin dia."

"kenapa lo masih belain dia?"

"ya karena dulu elo juga belain dia kan? Dia sakit lo tungguin, dia minta jemput lo iyain, dia mau jalan elo juga yang anterin." Luna agaknya udah beneran move on dan nggak bakal mau balikan lagi sama Arka didengar dari caranya bicara pada si cowok blasteran Kanada yang terlampau santai.

"tapi Lun, gue nggak ada rasa sama Yura. Gue sadar dia beda banget dari lo, gue tau elo sama pak CEO itu cuma bohongan kan, biar gue nyesel? Gue udah sadar sekarang Lun jadi kasih gue kesempatan kedua." mohon Arka.

"excusme boy, what are you trying to do with my wife?" kedatangan Sagara yang tiba-tiba bikin Arka kicep.

"ngobrol aja kok, tumbenan kesini ada apa?" Aluna heran karena Sagara biasanya jarang ke tempat kerjanya kecuali mau ngajak makan siang bareng.

"gapapa, pengen aja. Mau ngajak makan siang tapi aku nanti masih ada janji ketemuan." Sagara beralibi.

"pulang kayak biasa kan?" Aluna tanya begitu karena 3 hari terakhir Sagara selalu pulang larut.

"kenapa, jam 6 aku udah sampai rumah kok tenang. Bosen ya dirumah sendirian?" goda Sagara jangan lupain lengannya yang udah bertengger cantik dipinggang Aluna.

"iyalah, mana kamu nggak punya ART atau semacamnya. Lain kali kalau lembur tuh minimal ngomong dulu rumah segede itu kalau malem nyeremin tau." omel Aluna.

"iya udah nggak lembur, kalian ngobrol apa nih kayaknya serius banget?" Sagara mendadak kepo karena dia sempet ngeliat Arka yang memelas pada Aluna.

"ngobrol biasa aja, lanjut besok deh ya ngobrolnya." Aluna berujar pada Arka yang seakan terlupakan pas Sagara dateng.

"tapi Lun..."

"mau dilanjut? Ada suami gue loh, masalah hati itu pribadi ka. Kalau lo ngomongin itu sekarang lo nggak menghormati Abi sebagai suami gue sekarang. Lagian kenapa ngajak balikan kalau status gue aja udah jelas punya suami? Lo mau jadi pebinor apa gimana?" Aluna bilang nggak mau bahas tapi nyeplos juga tentang apa yang mereka obrolin.

"selesaiin dulu deh ya, aku tau kamu sama dia bisa berhubungan baik lagi. Tapi masalah balikan sorry aja nih udah nggak mungkin." Sagara berujar bijak.

"lo sama dia juga cuma bohongan kan? Ngaku aja deh, nggak mungkin kalau kalian udah lama kenal sedangkan Luna pernah ngomong kalau gue pacar pertamanya dia." Arka masih ngotot kalau hubungan antara Sagara dan Aluna ini nggak nyata.

"kita ngobrol dulu deh, saya bakal jelasin gimananya biar kamu paham dan mau nerima kenyataan kalau Luna sama saya emang beneran udah nikah." Sagara berujar tenang dan ngajak Arka buat bahas masalah ini lebih pribadi.

"lo masih aja nggak terima kalau gue udah resmi jadi istri orang? Kenapa, lo gamon dari gue?" desak Aluna pas mereka udah diruang rapat yang kosong.

"lo masih aja bohong ke gue Lun, lo bilang gue pacar pertama lo tapi kenapa pas di konferensi lo bilang lebih dulu ketemu dia dibanding gue?" Arka nggak mau kalah.

"haaah gini ya Arkana mantan pacar gue, elo sama gue kan sama-sama di dunia modelling dan elo lebih senior dari gue. Jadi gue ngehargain elo, gue nggak mau lo salahin semisal gue jujur elo selingkuhin gue sama sahabat sendiri terus karir lo hancur. Hei gue nggak setega itu. Makanya gue bilang udah lebih dulu kenal Abi dibanding elo biar publik ngiranya gue yang bohongin Abi bukan elo yang bohongin gue." tutur Aluna lebih detail.

"ayolah Lun..." Arka udah genggam tangan Aluna tapi disingkirin sama Sagara.

"maaf nih, udah saya bilang kalian boleh deket lagi tapi temenan aja. Bukan balikan, pahami omongan saya. Kamu yang ninggalin Aluna kamu juga yang mau dia balik ke kamu? Jangan bergurau sama saya tuan, Aluna udah jadi milik saya jadi kalau kamu nggak mau kena masalah mending menjauh dari istri saya." Sagara menekan kata 'milik saya' dan 'istri' biar Arka sadar status Aluna udah nggak sendiri lagi.

"oh, suka nih aku kalau kamu posesif begini." Aluna tanpa canggung mainin pipi Sagara.

"gue kek nggak ada harga dirinya ya." sungut Arka.

"lah udah dibilang kita nggak mungkin balikan, mending lo urusin Yura sana." Aluna berujar tak acuh.

"pilih keluar sendiri atau saya panggilin satpam, karena saya beneran merasa keganggu sama sikap kamu." ucapan Sagara cuma dibalas dengusan sama Arka sebelum cowok itu beranjak pergi.

Aluna bi like "sekarang lo nyesel kan? Kesel kan? Mutusin gue~~"

Your HappinessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang