akhirnya

85 13 2
                                    

Kali ini Sagara merasa bahwa dia cuma kurang peka aja sama sekitar. Udah setahun berstatus nikah sama Luna tapi dia lupa kalau mereka bahkan nggak ada cincin pasangan. Natal ini Sagara berencana kasih kado buat Luna.

"ini natal dan elo pengen gue kerja? Hebat sekali pak boss satu ini." cibir Yogi yang sekarang  dipaksa datang ke penthouse Sagara cuma buat bahas jadwal setelah tahun baru.

"biasanya juga gitu kan? Kenapa elo heboh banget sekarang?" Sagara mengernyit heran.

"harusnya libur apa gimana gitu loh, elo juga bukannya lagi cuti sampai seminggu setelah tahun baru?"

"iya paham, tapi kan natal ini gue nggak sendiri lagi. Ditambah bukannya kantor kita ada semacam acara natal?" yang cuma dibalas anggukan sama Yogi.

"tiap tahun juga ada boss, bedanya elo nggak pernah mau dateng." gerutu Yogi karena Sagara mendadak ingin datang ke acara natal di kantornya.

"sesekali, sekalian ngenalin Luna secara resmi ke seluruh perusahaan." ucap Sagara yang bikin Yogi langsung semangat.

"beneran mau go public? Akhirnya, telinga gue udah dengung 6 bulan terakhir denger karyawan pada gosipin elo cuma karena nggak yakin elo nikah beneran." Sahut Yogi kemudian.

"salah gue juga sih nggak langsung beli cincin pasangan pas konferensi kemarin." sahut Sagara setelah menghela nafas.

"jadi mau ada tambahan tamu nggak yang lo pengen dateng kesana? Taulah, semacam pamer ke mantan Luna misalnya?" Yogi ngomporin.

"kenapa jadi elo kayaknya yang ngebet banget?" Sagara mengernyit heran.

"ya gue termasuk orang yang sebel temen gue udah nikah tapi masih aja dijulidin. Pengen gue bongkar yang sebenernya takut dipecat gue jadi ya gue senenglah." tutur Yogi.

"maaf ya lo jadi repot, rencananya sih gue mau beneran lamar Luna nanti." Sagara jadi nggak enak sama Yogi.

"gapapa, tambahin aja bonus gue besok. Tapi lo udah beli cincin emangnya?"

"udah dong, kalau belum ngapain gue berani lamar Luna." Sagara berujar bangga.

"Luna nggak tau kan?" karena sedari Yogi dateng tadi dia nggak ngeliat cewek berambut pendek itu.

"kan ada Rena, dari pagi gue pinjem pacar lo buat bawa pergi Luna supaya rencana gue lancar." aku Sagara.

"pantes gue ajak kesini alasan, udah dipinjem duluan ternyata." dengus Yogi.

"kan antisipasi, acaranya nanti malem kan?" yang diangguki lagi sama Yogi. "undang semua karyawan, termasuk bocah yang dari kemarin caper ke Luna sekalian mantan Luna juga boleh." Sagara tampaknya beneran pengen semua orang yang gangguin hubungannya sama Luna sadar diri.

"iya suka hati pak boss aja, tapi jangan lupa tambahin bonus gue sama Rena." tuding Yogi.

"iya..iya.. Aman masalah itu."
.
.
.

"gimana sesuai sama rencana kan?" bisik Yogi saat acara tengah dimulai.

"great, susunan acaranya apa aja?" ini kali pertama Sagara dateng jadi Yogi paham kalau boss muda itu nggak paham apapun.

"ya cuma begini aja sih boss, bedanya biasanya mereka saling ngobrol satu sama lain tapi sekarang sasaran jadi ke bapak sama ibu negara." tunjuk Yogi pada Luna yang mulai ngobrol dengan beberapa karyawati ditemani Rena.

"mana orang yang saya suruh undang?" Sagara celingukan nyariin Arka, Deryl dan Yura.

"itu, kayak orang ilang." Ucap Yogi nunjuk 3 kepala yang juga celingukan ditengah mewahnya acara.

Your HappinessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang