saingan

63 11 0
                                    

Katanya Natal itu banyak liburnya, tapi enggak buat pengusaha kek Sagara. Lelaki 31 tahun itu bahkan udah sampe bandara pagi banget buat pergi ke tempat suplier pernak-pernik natal tahun ini. Ya namanya punya hotel semua konsep dari awal tahun sampe akhir tahun udah tersusun rapi jadi pas musim natal sama liburan begini pun Sagara masih harus sibuk sama kerjaan.

"tau gitu aku juga iyain kemarin pas ada jadwal." gerutu Aluna pas dia nganter Sagara sama Yogi dibandara.

"kenapa nggak ngomong, kan bisa ikut sekalian kalau mau." sahut Sagara.

"ya kupikir kamu kan libur udah mau natal juga."

"maaf ya, aku kan nggak tau kalau bakal ketemu kamu, jadi ya jadwal aku emang udah tersusun." jadwal perjalanan bisnis Sagara emang udah ada sebelum dia ketemu Aluna dan lelaki itu emang lebih sering turun langsung buat semua urusan.

"safe flight ya..." Aluna memberi pelukan pada lelaki jangkung itu.

"mau oleh-oleh nggak? Kan aku 3 hari disana."

"apaan sih, kamu kesana kerja bukan liburan. Oleh-olehnya kamu pulang cepet aja aku udah seneng." sahut Aluna kemudian melepas pelukannya.

"iya, kamu juga jaga diri. Bye sayang..." Sagara kemudian berlalu diikuti Yogi yang juga melambai serta menggumam 'pamitin ke Rena'.
.
.
.
.

Keseharian Aluna pas Sagara pergi juga nggak jauh dari kerja sama jalan bareng Rena. Walaupun Luna nggak ada jadwal tapi kan dia CEO di agensi lamanya jadi tetep aja dia sibuk. Sebenernya males banget kesana lagi karena yaaah ilfeel liat basa-basi 2 orang yang dulu pernah deket sama dia. Untung Rena selalu ikut kemana pun Luna pergi jadi bisa jagain Luna apalagi Rena kan agak tomboy cuma dikantor aja dia keliatan feminim.

"pagi nona Aluna." sapa salah satu staff di agensi itu saat melihat Luna masuk.

"pagi, saya dikabari untuk ikut memberikan arahan pada model baru

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"pagi, saya dikabari untuk ikut memberikan arahan pada model baru."

"ah iya nona, mari saya antar ke ruangannya." ucap perempuan itu namun ditolak Luna.

"nggak perlu, tunjukin aja dimananya kamu disini aja. Saya nggak mau ganggu kerjaan kamu." tolak Luna halus kemudian mengucap terimakasih setelah tau dimana ruangannya.

" tolak Luna halus kemudian mengucap terimakasih setelah tau dimana ruangannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Your HappinessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang