26

121 23 1
                                    

"Rosé, apa kamu...bukan manusia lagi?"

Mata kucing itu menatap wajah cantik didepannya.

"Apa itu salahku..?"

"Apa itu karena aku melarikan diri..?!—"

"Bukan! itu bukan salahmu!" cela Rosé.

"..?!" Jennie tertegun. jadi benar dugaannya kalau Rosé sudah menjadi vampir dia bukan manusia lagi.

"Sudahlah Je! ikut aku saja! kamu harus pergi bersamaku!" Rosé menarik tangan Jennie namun Jennie menahannya karena ia sendiri tidak mengerti dengan situasi ini terlebih dengan sikap Rosé yang bersikeras membawanya pergi.

"Sikapmu aneh, apa kamu mengetahui sesuatu yang tidak aku ketahui Rosé?"

"Katakan padaku apa itu?!"

Lidah Rosé kelu untuk membicarakannya.

"Akan panjang jika ku jelaskan, kamu pun belum tentu akan mengerti"

Rosé sekali lagi menarik Jennie untuk pergi bersamanya.

"Tidak Rosé, aku...tidak bisa, teman temanku.. mereka.."

Rosé cukup tercengang dengan penolakan yang ia dapat dari Jennie tapi hal lain yang lebih membuatnya tidak suka adalah alasan dibalik penolakan itu. Jennie lebih memikirkan teman teman manusianya dibanding ikut dengannya dan tentu saja Rosé tidak menyukai itu.

"Mereka bukan temanmu Je! mereka itu palsu!"

"Mereka para manusia bisa melakukan apapun untuk memenuhi ambisi dan hasratnya! mereka sangat menjijikan! kamu tidak boleh berada disisi orang orang seperti itu!"

"Tidak Rosé, kamu salah. mereka tidak seperti itu, mereka baik bahkan Guren sangat peduli padaku"

"Dialah yang membantuku untuk membalaskan dendam pada vampir vampir"

Saat Jennie dan Rosé sedang berdebat terdengar teriakan Ciel yang memanggil Shinya.

"Shinya!"

Jennie reflek menoleh kearah teman temannya yang ada di sebrang dan ia melihat Shinya terbaring dengan genggaman Crowley dilehernya.

"Shinya..." Jennie berniat pergi menyelamatkan Shinya namun Rosé menahannya dari belakang.

"Jangan pergi Je!" ucapnya sambil memeluk erat Jennie.

"Tapi Shinya...dia..."

"Tidak! pokoknya jangan pergi kesana! jangan dekati mereka!"

"Aku tidak mau sesuatu terjadi padamu Je, karena itu aku harus melindungimu!"

Jennie diam. memangnya Rosé mau melindunginya dari apa?

"S-Sialan!..." Bukan hanya Shinya yang berakhir digenggaman vampir tapi Kotaro, Ciel dan William pun sama tidak berdayanya.

Detik terakhir sebelum Shinya terkena gigitan taring Crowley, ia sempat melihat kearah Jennie yang juga melihatnya. mata lelaki Hiiragi itu terlihat menahan sakit saat taring Crowley menancap dilehernya.

Satu persatu temannya telah menjadi makanan vampir dan dirinya tidak bisa melakukan apapun. Jennie benar benar frustasi hingga tidak sadar akan sesuatu yang bergejolak dalam dirinya.

"Hentikan... Hentikan..." Jennie.

Rosé reflek menjauh karena merasakan sesuatu yang aneh. ia kemudian melihat kearah Jennie dan terkejut dengan apa yang dilihatnya.

Mata merah, tanduk dan sayap hitam, semua itu muncul dibagian kanan tubuhnya.

"HENTIKAN!!"

SERAPH || Jennierubyjane.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang