07. Pulang dan Rumah

30 19 3
                                    

- SELAMAT MEMBACA -

- SELAMAT MEMBACA -

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

07. P U L A N G   D A N   R U M A H
"Kita dan semua kisah saat pulang"

༻❁༺

"Agha, lo bisa ikut event bulan depan, sorry kalau buat kejurnas gue gak bisa bantu banyak"

Agha yang sedang sibuk dengan ponselnya mendongak, menatap kakak kelasnya yang juga ikut silat itu. Acuh, Agha pikir itu hanya kata penyemangat semata. Tetapi nyatanya tidak.

"Gha" Panggil Samu.

"Apa?" Tanya Agha, membuat Samu geram, dijitaknya kepala Agha.

"Apa sih Bang"

"Gue ngasih tau lo sat, nama lo udah di daftarin Pak Man buat event bulan depan"

Agha menerima selembaran yang di berikan Samu. Memandang saja, lantas kembali bertanya, "Gue doang? Gak asik banget"

"Lantas? Ya kalau lo gak mau gue bisa bilang Pak Man, gampang" Agha menggeleng, dia lantas berdiri dan menjabat tangan Samu, berterimakasih. Dia tau yang membuatnya maju di berbagai event-event adalah Samu, kakak kelasnya itu tau potensi yang dimiliki Agha tidak main-main. Jadi Samu akan terus mengusulkan nama Agha disetiap kejuaraan.

Samu harap dengan ikutnya Agha di event-event kejuaraan dapat membuat laki-laki itu terus berproses hingga kejurnas dapat dia raih.

"Mau kemana Gha?" Tanya Samu sedikit keras, kala Agha berlari menjauh.

"Ada something!"

Something. Samu pikir masalah asmara.

Padahal something yang dimaksud adalah, bertemu dengan Esha. Bukan karena masalah asmara, melainkan masalah dari sie konsumsi karena ternyata wadah yang dibeli Agha kemarin sedikit kebesaran.

"Jadi gimana Sha?" Tanya Arsya yang daritadi sudah dongol dengan pembagiannya.

"Sebenernya ini gak terlalu kebesaran, tapi tetep aja. Keliahatan kosong kalau pake ditakarin"

Bisma datang membawa kardus isi minumannya bersama dengan Agha yang membawa satu kardus lagi.

"Kenapa Sha, Ar? Ada problem?" Tanya Bisma.

"Bentar..." Arsya tidak lagi memakai takaran itu, acuh dengan takaran yang katanya sudah sangat pas isinya.

"Gak, gak ada masalah. Gini aja, menurut kalian oke gak?" Arsya bertanya, dengan cengirannya.

PESAN ANILATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang