12. /RA:SA/

31 18 1
                                    

- SELAMAT MEMBACA -

- SELAMAT MEMBACA -

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

12. /R A : SA /

"Hati-hati ya, kita tak pernah tau bagaimana perasaan orang lain terhadap kita"

༻❁༺

Benar terkadang jangan terlalu dalam saat menaruh perasaan kepada orang lain. Apalagi orang yang dulunya tak pernah saling berinteraksi, tak pernah saling berbalas cakap. Takut-takut, saat kita terlalu dalam, maka terlalu susah juga kita untuk melupakannya.

"Sha, aman?" Lila memastikan, Esha itu sangat ekspresif, jadi bisa tiba-tiba dia berubah raut wajah dalam sekelibat mata.

"Aman" Aman diluar tapi sedikit sakit di hati sebenarnya.

"Fyi aja kalau lo belum tau Sha, Agha emang sering di ceng-ceng in sama orang-orang disini" cakap Audrey pelan.

Audrey Saraswati, alias Audrey. Teman Esha yang lain. Sekelas dengan Lila, Kalila Rinjani. Mereka berdua anak IPA abiez. Jadi jangan heran jika teman Esha berpencar di kelas-kelas lain.

"Bahkan dia di ceng-cengin sama cowo pun senyum-senyum, emang kayaknya enggak beres crush lo itu"

Benarkah? Esha jadi kepikiran tentang hal itu. Mana dari muka-muka anak kelas Lila dan Audrey ini gak ada yang keliatan kayak orang bener. Mencurigakan semua.

"Buset! Ini gerombolan disini semua ternyata, pantes gue sama Nadia nyari ke atas kosongan, kata Junia pada turun" Takjub Sabila saat memasuki kelas Lila. Lengkap sudah tujuh orang disana. Membuat beberapa penghuni kelas salah fokus pada mereka.

"Ngapain kesini? Orang bentar lagi bel" Lila menyeritkan dahi, kenapa tidak daritadi coba datangnya.

"Gak tau Lil, kalau tau ya udah dari bel gue sama Bila kesini, ya gak Bil?" Jawab Nadia.

"Yoi"

Tapi benar saja, tak lebih dari lima menit Nadia dan Sabila sampai di kelas sana. Bel masuk berbunyi menyadarkan mereka.

Agha sudah kembali ke kelasnya, mengacuhkan Arta dan Max yang sedari tadi terus mengajaknya berbicara.

Malas pikirnya, tak ada manfaat pula menanggapi masalah perihal perempuan dengan kedua temannya itu.

"Diliatin mulu, ajak ngobrol coba Gha" cibir Arta yang sedari tadi mengamati Agha, tengah melihat ke arah Shenna.

"Pesen gue satu ya Gha, jangan serakah, jangan mau dua-duanya. Inget setiap orang punya masanya" Lanjut Arta.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 20 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PESAN ANILATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang