Chapter 5

29 4 1
                                    

Tidak terasa hari ini adalah hari terakhir kegiatan Ospek berlangsung. Terlihat raut bahagia yang terpancar dari para mahasiswa baru.

Saat ini, Gale sedang menyampaikan pidato penutupan kegiatan Ospek. Ia berdiri di depan aula didampingi oleh Damian, Alex dan beberapa panitia lainnya.

"Terimakasih kepada para mahasiswa baru yang sudah ikut serta dalam kegiatan Ospek kali ini sampai akhir."

"Kami para senior berharap, dengan dilaksanakannya kegiatan Ospek ini akan membuat ikatan para mahasiswa baru menjadi lebih kuat."

"Karena yakinlah, bahwa kalian tidak bisa lulus sendirian di sini." 

"Kalian butuh teman sesama untuk mengerjakan tugas kelas, menyelesaikan laporan laboratorium,"

"Dan kalian pastinya juga butuh advise dari para senior mengenai semua tentang perkuliahan yang akan kalian jalani."

"Sebagai penutupan untuk kegiatan Ospek kali ini, kami selaku panitia sudah menyusun acara trip ke Bandung selama 2 hari 1 malam yang akan diadakan 2 minggu lagi."

YEAYYYYY!!!

Terdengar sorak-sorai bahagia dari para mahasiswa baru. 

Setelah pidato dari Gale, selaku ketua ospek dan beberapa panitia lainnya, akhirnya para mahasiswa baru diperbolehkan untuk pulang. Semua langsung berhamburan keluar dari aula.

"Akhirnya... selesai juga Ospeknya!" Eléa berteriak sambil meregangkan kedua tangannya.

"Yesss, pokoknya gue besok mau bangun jam 12 siang, titik." sahut Iris. Ia mau balas dendam karena selama Ospek harus bangun pagi sekali.

"Iya kan, gue pokoknya mau balas dendam tidur juga. I need my beauty sleep." timpal Rara.

Iris dan Rara, keduanya adalah teman yang didapatkan Eléa selama Ospek. Eléa berkenalan dengan Iris ketika makan siang di hari pertama Ospek. Sedangkan Rara bergabung dengan keduanya di hari ke-3, ketika sedang meminta tanda tangan senior dan mereka bertiga disuruh menarikan lagu ala tik-tok.

"Eh guysss, gue duluan ya! Udah dijemput si Mas nih." kata Rara sambil memegangi ponsel nya yang berdering non-stop.

"Oke Ra, hati-hati ya."

Rara yang sudah ditunggu pacarnya pun segera bergegas ke depan gerbang karena sudah ditunggu oleh pacarnya.

Setelah Rara pergi, Eléa dan Iris berjalan ke tempat parkiran motor. 

"Eh, by the way lo gimana Eléa ? Udah dateng belum ojol nya ?"

"Belum nih. Daritadi di-cancel mulu sama abang ojolnya." kata Eléa sambil mendengus kesal.

"Yaudah, lo pulang sama gue aja."

"Tapi bukannya lo mau jemput adek lo? Rumah gue sama tempat les adek lo kan nggak searah."

"Nggak pa-pa, biar gue suruh si Adam nunggu dulu di sana. Lagian dia mah malah seneng kalau disuruh pulang telat. Tuh anak palingan bakal nongkrong dulu di tempat mamang bakso seberang." 

"Nggak usah deh Ris. Gue balik sendiri aja, atau kalau sampai 15 menit nggak dapat juga ojolnya, gue bisa jalan ke depan buat cari angkot kok."

"Dih, udah ah! Yuk, ikut sama gue aja."

Tanpa ba-bi-bu lagi, Iris langsung memberikan helm cadangannya kepada Eléa. 

"Thank you ya, Ris." kata Eléa kepada Iris.

Mereka berduapun langsung tancap gas keluar dari kampus.

***

Kondisi jalanan saat ini cukup ramai. Mungkin karena jam pulang kantor ditambah hari ini adalah hari Jumat. Biasanya para pekerja kantor suka pulang lebih awal di hari Jumat untuk hangout di Jumat malam. 

Iris dan Eléa sudah berada di setengah perjalanan. Iris baru saja membelokkan motornya ketika tiba-tiba terdengar suara aneh dari motor Iris.

Kretek-kretek...

Laju motor Iris yang tadinya lumayan kencang mendadak melambat.

"Eh...eh...kok?" 

Motor Iris pun berhenti total.

"Waduh, nih motor kenapa sih ?"

"Motornya kenapa Ris ? " tanya Eléa dari belakang.

"Gue juga nggak tau nih. Padahal baru bulan lalu di service."

"Bentar ya, gue telpon bokap dulu biar dia manggil orang bengkel kenalannya ke sini." kata Iris sembari mengirimkan pesan kepada Adam, adiknya, untuk pulang sendiri saja.

"Duh, sorry banget ya. Gue yang nawarin pulang bareng, malah motor gue mogok gini."

"Santai aja Ris. Besok kan libur hehehe."

Di saat Iris sedang sibuk menelepon ayahnya, suara dentingan notif terdengar dari ponsel Eléa.

Eléa segera membuka ponselnya dan ternyata ada pesan masuk di Whatsapp Group "Boarding House - La Maison".

Ya, para penghuni La Maison memiliki group WA berisikan Eléa, Oliv, Keenan dan Gale.

Oliv : Eléa kamu dimana ? Kok tumben belum pulang ?

Eléa : Masih di jalan Kak, ini motor temenku tiba-tiba mogok

Oliv : Jadi sekarang posisi dimana ?

Eléa : Ini kita di simpang yang deket Supermarket Berjaya

Oliv : @Gale kamu di mana ? 

Oliv : Eléa bisa pulang bareng kamu nggak ? Motor temennya mogok deket kampus @Gale 

Oliv : Keenan masih di RS, dia lagi jaga malam. Ini aja dia belum read

Oliv : P @Gale

Oliv : P

Eléa : Eh, nggak usah Kak 

Oliv : P

Oliv : P @Gale

Gale : Tunggu aku 10 menit sampai sana @Eléa

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 09, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Eléa & GaleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang