5. Ditolak Lagi

17 17 1
                                    

Happy Reading❤️

***

Masih pagi tapi Gavian sudah lengkap dengan seragamnya saat ini Gavian sedang berada di depan rumah Aca yang pagarnya saja masih tertutup.

Tak lupa Gavian berkaca di kaca sepion motornya sembari merapikan rambutnya yang acak-acakan lama menunggu akhirnya pagar rumah Aca terbuka menampilkan gadis cantik yang sedari tadi Gavian tunggu-tunggu.

mata Gavian tidak lepas dari Aca yang lengkap dengan seragam sekolah dan rambut yang di kuncir kuda.

"Calon istri cantik banget." gumam Gavian.

"Minggir." lamunan Gavian buyar saat Aca membuka suara.

"Ca yuk berangkat." ajak Gavian dengan pedenya.

Aca hanya diam menatap tajam ke arah Gavian, Gavian bergidik ngeri dibuatnya.

"Cepet." geram Aca.

Karna ngeri Gavian langsung saja menyingkirkan motornya yang menghalangi mobil Aca.

Aca segera masuk ke mobil dan berkata pada Pak Bejo "Yuk pak berangkat." suruh Aca.

Gavian langsung saja bersiap untuk menggas motornya.

"Kalo gak bisa berangkat bareng setidaknya gue bisa bareng di jalan." batin Gavian tak mau menyerah.

Mobil Aca berlalu meninggalkan perkarangan Rumah, disusul oleh Gavian dibelakangnya.

***

--Parkiran--

Gavian langsung saja melepas helm nya dan berlari ngibrit menyusul Aca.

"Ca."

Aca tidak merespon bagi Aca, Gavian hanyalah Angin lalu yang selalu mengganggunya.

Gavian yang kini telah berjalan disamping Aca, terus saja memanggil Aca tapi tidak pernah direspon.

"Ca hari ini lo udah mau jadi pacar gue." tanya Gavian penuh harap.

Aca berlalu masuk kedalam kelas tanpa menoleh dan mengucapkan sepata katapun kepada Gavian.

Gavian hanya menatap Aca sampai Aca sudah mendaratkan bokongnya di kursi.

"CA NANTI SIANG GUE TEMBAK LAGI." teriak Gavian tak tahu malu membuat teman sekelas Aca sontak menoleh kepada Gavian.

Gavian mengedipkan sebelah matanya kepada Aca(。•̀ᴗ-)✧ dan berlalu pergi dari depan pintu kelas Aca.

"Tuh anak memang gak ada habisnya gangguin lo ya Ca." ujar Hanin yang duduk disebelah Aca, Hanin tak habis pikir dengan tingkah laku Gavian yang setiap harinya selalu mengganggu Aca.

"Diemin aja." ucap Aca yang sudah terbiasa.

***

Disini Gavian sekarang duduk santai bersama trio curut di kantin.

Hening

"Gabut banget gue." Alfan memecahkan hening.

Rakha yang sedari tadi diam bermain ponsel, Devan yang sedang asik bermain game sedangkan Gavian dan Alfan hanya diam sambil saling pandang.

GAVIANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang