5. Match

479 40 0
                                    

"Yak! Kau dan Jeno kenapa tidak menjalin kasih saja sih? Kalian berdua itu cocok banget tau! Sama sama kreator Webtoon. Karya dan gambar kalian bagus banget. Udah gitu, kalian sama-sama bagus di bidang seni dan pelajaran, kau yang menyukai pelajaran menghitung, sedangkan Jeno menyukai semua pelajaran selain menghitung. Kau dan Jeno juga sama-sama menyukai balapan, bahkan kalian di juluki Queen dan King of race. Kurang apalagi coba? Kalian cocok satu sama lain. Kenapa gak coba pacaran aja?" Celetuk Haechan yang sudah berapa kali dirinya berkata seperti ini.

Ah, bukan cuma Haechan saja. Banyak orang yang mengatakan hal seperti itu. Seperti fans novel mereka yang menyuruh mereka untuk menjalin kasih dan collab novel bersama. Serta teman-teman sekolah mereka yang menyuruh mereka untuk menjalin kasih.

Ya, anak sekolahan mereka juga sudah bilang kalau mereka itu cocok satu sama lain. Mereka tidak menyetujui hubungan Renjun dan Jeno sekarang.

Hubungan Renjun dengan Mark, serta Jaemin dan Jeno dianggap tidak pas dan tidak serasi. Semua anak di sekolah mereka pada mendukung Renjun dan Jeno serta Jaemin dan Mark.

Banyak orang yang berpendapat bahwa hubungan mereka tertukar. Makanya semua berharap bahwa Renjun dan Mark putus begitu juga dengan Jaemin dan Jeno, agar mereka bisa kembali ke pasangan yang lebih cocok satu sama lain.

Jeno dan Renjun yang merupakan kreator Webtoon, serta Mark dan Jaemin yang merupakan Author Wattpad. Sangat cocok satu sama lain bukan? Bukan hanya itu, Mark dan Jaemin yang mengambil jurusan Ipa, sedangkan Renjun dan Jeno yang mengambil jurusan Ips, membuat mereka semakin cocok di mata orang lain.

Terlebih sikap dan perilaku mereka yang saling cocok. Renjun dan Jeno si trouble maker yang selalu membuat masalah, serta Mark dan Jaemin yang menghindari masalah.

"Kau tidak lelah bertanya seperti itu?" Tanya Renjun yang sudah lelah mendengar pertanyaan Haechan.

Haechan tersenyum lalu menggelengkan kepalanya. "Tidak sampai kalian putus dengan pasangan kalian masing-masing, dan kalian yang menjalin kasih satu sama lain." Ucap Haechan.

"Aku dan Jeno tidak akan pernah menjalin kasih. Jadi, cepat kubur perasaan dan niat itu." Ucap Renjun.

'Coba kau tau yang sebenarnya Jun.' Lirih Haechan yang berusaha memasang senyumannya.

"Loh, kenapa emang? Kau dan Jeno juga sudah bersahabat dari Junior Highschool, kenapa tidak bisa jadi kekasih?" Tanya Haechan yang masih ngotot menjodohkan Renjun dan Jeno.

"Karena aku sahabat sama dia, jadi gak mungkin kita menjalin kasih. Aku gamau merusak persahabatan-ku!" Ucap Renjun yang sepertinya sudah lelah menjelaskan ini.

"Kenapa? Kau takut kalau Jeno akan meninggalkan-mu ketika hubungan kalian kandas satu sama lain?" Tanya Haechan.

Renjun tersenyum lalu menganggukkan kepalanya. "Pintar!" Ucap Renjun.

"Kalian gak akan putus Jun! Aku yakin kalau kau dan Jeno menjalin hubungan? Hubungan kalian gak akan putus sampai menuju jenjang pernikahan!" Kekeh Haechan.

Renjun terkekeh. "Kau siapa? Tuhan? Jangan pernah meyakini sesuatu Haechan-ah." Peringat Renjun.

"Bajja. Kau tau? Aku dan Renjun memutuskan untum tetap bersahabat satu sama lain dan tidak ada niatan menjalin kasih. Kita gak mau persahabatan kita hancur hanya karena cinta." Sahut Jeno yang baru saja datang karena habis bermain basket.

"Ck! Kalian ini kenapa kekeh menyembunyikan perasaan satu sama lain sih?!" Kesal Haechan, beranjak dari duduknya dan langsung pergi dengan hentakan kaki kesal.

Renjun dan Jeno saling pandang lalu mengedihkan bahunya satu sama lain, ketika melihat tingkah Haechan yang pundung.

"Aku heran. Kenapa banyak sekali sih yang menjodohkan aku dengan-mu dan juga Mark dengan Jaemin?!" Rutuk Renjun kesal.

Jeno terkekeh ketika melihat Renjun kesal. Renjun terlihat menggemaskan ketika kesal atau marah. Maka dari itu Jeno selalu memancing amarah serta kekesalan Renjun, hanya karena ingin melihat Renjun yang menggemaskan, ketika marah dan kesal.

"Aku juga gak tau." Acuh Jeno yang duduk di samping Renjun, meneguk minum punya Renjun samapi habis.

"Yak Lee Jeno!" Pekik Renjun tambah kesal karena minumnya yang di habisi oleh Jeno.

Pasalnya Renjun baru saja mengisi airnya tadi, dan sekarang Jeno dengan enaknya meminum-nya sampai habis?!

"Kenapa kita gak coba aja saran mereka?" Ucap Jeno seraya menaik-turunkan alisnya.

"Yak! Kau gila?! Kalau kita melakukan itu? Kita bisa menyakiti hati Mark dan Jaemin! Kau tau konsekuensi-nya kalau kau berani menyakiti Jaemin?!" Teriak Renjun kesal.

Jeno mendelik, menjauhkan telinga-nya dari Renjun. "Padahal cuma menyarankan doang. Tapi marahnya udah kayak orang yang udah ngelakuin." Desis Jeno, mengusap telinganya karena teriakan Renjun.

"Yak! Aku tidak mau hal itu terjadi! Arraseo?!" Sentak Renjun.

"Arra, sudah marahnya?" Tanya Jeno yang saat ini tengah tersenyum.

"Yak Lee Jeno! Kau gila?! Aku sedang memarahi-mu! Kenapa kau malah tersenyum?!" Rutuk Renjun kesal.

"Habisan kau marah itu tidak ada menakutkan-nya sama sekali. Kau terlihat menggemaskan ketika marah." Ucap Jeno yang langsung di hadiahi pelototan mata oleh Renjun.

"Oppa lihat sendiri bukan? Mereka cocok satu sama lain. Oppa tunggu apalagi? Renjun gak akan sakit hati karena ada Jeno yang selalu ada di sisinya." Ucap Jaemin yang saat ini sedang berada di samping Mark, memerhatikan Jeno dan Renjun dari luar jendela kelasnya.

Mark menghela nafasnya kasar lalu berlalu dari kelas Renjun dan Jeno.

Jaemin langsung saja menghampiri Mark.

Sampai di taman belakang sekolah, Jaemin langsung bergelayut manja di lengan Mark. "Oppa. Kau tau bukan kalau kita kakak-beradik? Begitu juga dengan kau dan Jeno? Bagaimana kalau mereka mendengar perselingkuhan kita dari orang lain? Mereka akan tambah hancur dan mungkin membenci kita kalautau dari orang lain." Ucap Jaemin.

Sungguh! Sebenarnya Jaemin sangat takut hal itu terjadi. Ia tidak mau Renjun atau Jeno membenci dirinya karena ulah yang dia perbuat bersama Mark.

Tapi Jaemin juga tidak menyalahkan atau menyesal dengan perasaan dan hubungan ini.

Jaemin juga sering dengar para penggemarnya yang menyuruh dirinya putus dengan Jeno karena mereka tidak cocok satu sama lain, dan menyuruh Jaemin untuk menjalin kasih dengan Mark, karena mereka cocok satu sama lain.

Awalnya Jaemin drop dan merasa tidak percaya diri dengan perkataan itu. Ia merasa, apakah benar dirinya tidak cocok bersanding dengan Jeno? Apakah Jaemin harus mengikuti permintaan penggemarnya? Apa iya dirinya dan Mark cocok satu sama lain? Dan masih banyak lagi pemikiran yang datang di otak Jaemin, Namun ia mencoba untuk menghapus serta menyangkal pemikiran itu.

Namun siapa sangka bahwa Jaemin mengikuti perintah dan saran penggemarnya?

WATTOON - NOREN, MARKMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang