Dua minggu semenjak Renjun, Jeno, Mark serta Jaemin di tunjuk kepala sekolah untuk lomba, seminggu pula hubungan mereka renggang. Benar-benar renggang karena harus berdiskusi untuk lomba mereka.
Renjun yang sering menghabiskan waktu bersama dengan Jeno, sedangkan Mark yang sering menghabiskan waktu bersama dengan Jaemin.
Dan baru hari ini mereka bisa meng-istirahatkan pikiran serta stamina yang mereka pakai untuk lomba ini. Iya, Jeno dan Renjun yang sangat sibuk untuk membuat karakter komik serta alur cerita. Sedangkan Mark dan Jaemin yang sibuk menulis jalan cerita mereka.
Renjun dan Jeno akhirnya bisa menentukan jalan cerita yang ingin mereka buat di dalam komik. Mereka benar-benar mengambil cerita dari kisah percintaan mereka masing-masing, yang di bumbui persahabatan antara Jeno dan Renjun.
"Hari libur nih, apakah aku harus mengajak Mark Oppa untuk jalan bersama?" Gumam Renjun yang sedang berada di kamarnya, menatap langit-langit kamarnya bosan.
Akhirnya Renjun memutuskan untuk mengambil ponsel-nya yang berada di atas nakas.
Mencari dial name Mark di ponselnya, lalu mulai menelepon Mark.
Hallo Oppa? Oppa dimana? Kok ramai sekali sih?
Eoh Renjun-ah, aku sedang bersama teman-temanku. Ada apa?
Ah aniya, aku hanya menelepon saja. Kalau begitu have fun ya!
Ah Ne. Makasih Renjun-ah.
Setelah mengatakan itu, Renjun langsung mematikan teleponnya.
"Mark Oppa lagi bersenang-senang sama temannya. Gak mungkin dong aku ganggu." Gumam Renjun diiringi hembusan kasar.
"Ah Jaemin! Aku akan mengajak Jaemin saja. Walaupun Jaemin sama aku gak sejalan, aku terpaksa harus mengajak Jaemin. Soalnya Haechan lagi nge-date bareng Sungchan yang baru saja pulang dari turnamen futsalnya." Final Renjun yang langsung beranjak dari tidurnya, menuju kamar Jaemin.
*cklek* Renjun membuka knop pintu kamar Jaemin, tanpa mengetuk pintunya terlebih dahulu.
"Jaemin-ah. Kamu mau-- loh? Jaemin gaada?" Gumam Renjun ketika melihat kamar Jaemin kosong dan sangat rapih.
Ia ssgera menuju ke bawah untuk bertanya dengan Ahjumma yang merupakan asisten rumah tangga-nya.
"Ahjumma, Jaemin kemana?" Tanya Renjun.
Ahjumma yang tengah memasak untuk makan malam mereka pun menoleh. "Oh tadi Nona Jaemin baru saja keluar." Ucap Ahjumma, yang langsung melanjutkan masaknya lagi.
"Kemana?" Tanya Renjun penasaran.
"Tadi sih bilang pengen ke perpustakaan." Jawab Ahjumma.
"Oke ahjumma, gumawo." Ucap Renjun dan langsung kembali ke kamarnya.
Sampai di kamar, ia langsung merebahkan tubuhnya di atas ranjang. "Kemana kita ini!!!" Teriak Renjun bosan.
Ia benar-benar bosan dan sangat bosan!
*drtdrtdrt* ponsel Renjun bergetar. Renjun langsung membuka ponselnya.
From : Jeno.
Gue udah ada di depan rumah lo ni. Maen yuk! Gue bosen di rumah!Senyuman muncul di wajah Renjun ketika melihat pesan dari Jeno.
Renjun langsung saja membalas pesan Jeno.
To : Jeno
Gue ganti baju bentar, baju gue kek gembel.Setelah itu, Renjun langsunv bergegas mengganti bajunya. Memoles sedikit wajah-nya dengan bedak dan sentuhan lipstik untuk bibirnya. Setelahnya, ia langsung menyemprotkan parfum dan langsung berangkat menemui Jeno.
Sampai di depan, Renjun langsung naik ke atas motor Jeno.
"Lo udah bilang Jaemin belum?" Tanya Renjun sebelum memakai helmet yang di berikan Renjun.
"Udah. Lo udah bilang Mark hyung kalo mau jalan sama gue?" Tanya balik Jeno.
Renjun mengangguk dan langsung memakain helmet Jeno.
Memang sudah menjadi kebiasaan mereka berdua untuk mengabari pasangannya masing-masing ketika mereka ingin bermain bersama. Biar tidak ada pikiran negatif dari pasangan mereka.
Jeno langsung menjalankan motornya, menuju tempat yang sudah ia inginkan.
"Jun, mau ke mall apa taman bermain?" Tanya Jeno, memberikan Renjun pilihan.
"Mau-nya ke sungai Hanggang aja deh Jen. Gue bosen ke mall mulu." Jawab Renjun yang di setujui Jeno.
Jeno langsung mengendarai motornya menuju sungai Hanggang.
Di sepanjang jalanan, Renjun dan Jeno selalu membicarakan komik yang tengah di tulis Renjun. Apalagi komik 23 section yang membuat Jeno penasaran dengan endingnya. Tapi ya gitu, Renjun pelit buat kasih Jeno spoiler.
Sampai di sungai Hanggang, mereka mulai mencoba menaiki sepada untuk dua orang. Jeno yang mengemudi di depan, sedangkan Renjun yang mengemudi di belakang.
Mereka berdua mulai mengayuh sepedanya di pesisir sungai Hanggang, menikmati waktu di siang hari.
Setelah selesai naik sepeda bersama, mereka memutuskan untuk mencoba wahana air yang ada di sana. Dimulai naik perahu bersama, hingga balapan bersama dengan papan seluncur yang mereka pegang.
"Ah Jen, puas banget." Pekik Renjun senang.
Renjun itu suka banget kalau jalan sama Jeno. Soalnya mereka itu mempunyai selera yang sama.
Namun, bukan berarti dia gak suka jalan sama Mark ya! Dia suka jalan sama Mark. Tapi Mark selalu bawa dia ke Mall. Mark itu orang yang gak suka bermain di luar ruangan plus, Mark gak suka olahraga selain basket, apalagi olahraga air. Jadi, Mark selalu bawa Renjun ke mall.
Sama dengan Jeno ke Jaemin. Jeno sering kali mengajak Jaemin untuk pergi ke ruangan terbuka. Taman, sungai hanggang dan lainnya. Jaemin selalu menolak, Jaemin gak suka di ajak ke tempat seperti itu. Jaemin itu suka-nya belanja ke mall dan sering menghabiskan waktunha di mall atau ruang tertutup seperti perpustakaan.
Jadi, kalau Jeno sering mengajak Renjun untuk main di luar ruangan. Tapi, bukan berati Jeno jarang mengajak Jaemin ya! Dia sering mengajak Jaemin ke mall, atau bahkan Jeno sering menemani Jaemin belanja.
Renjun dan Jeno terus mencoba berbagai macam wahana yang ada di sana.
Sedangkan di lain sisi, Jaemin dan Mark baru saja selesai nonton cinema bersama.
"Mau makan apa?" Tanya Mark.
"Donkatsu aja gimana Oppa?" Jawab Jaemin, lalu menanya balik kepada Mark.
"Call." Setuju Mark dan mereka pun mulai menuju restaurant donkatsu.
sampai di restaurant, Mark dan Jaemin langsung duduk di tempat yang telah di sediakan oleh pelayan.
"Tadii ending-nya sangat di sayangkan ya Oppa." Ucap Jaemin, setelah mereka selesai memesan donkatsu.
"Heum, tapi jalan cerita plus konflik-nya seru, gak terlalu berbelit-belit, tapi susah di tebak juga." Sahut Mark.
"Iya. Gak cuma di novel, di film-nya juga seru. Aku kira banyak yang di ubah, ternyata enggak, sesuai visualisasi yang aku bayangkan." Sahut Jaemin.
"Na, kan novel kita di tentuin paling sedikit halamannya 100 halaman, 1 Halaman kan 1000 kata. Kamu mau Konflik-nya berada di tengah atau naik turun aja? Menurut aku sih ya, lebih baik naik turun, biar gak terlalu bosan pembaca-nya." Jelas Mark, membahas alur Novel yang akan mereka buat untuk perlombaan nanti.
"kenapa gak di tengah aja Oppa? kalo misalkan naik turun, takutnya feel-nya gak dapet dan bikin pembaca jadi boring." Saran Jaemin.
KAMU SEDANG MEMBACA
WATTOON - NOREN, MARKMIN
FanfictionCERITA INI KHUSUS NOREN (Jeno x Renjun) and MARKMIN (Mark x Jaemin) SHIPPER APABILA KALIAN TIDAK SUKA DENGAN SHIPPER YANG BERSANGKUTAN? DIMOHON UNTUK TIDAK BERKOMENTAR NEGATIF DI KOLOM KOMENTAR! ATAUPUN DI KEHIDUPAN PRIBADI LEE JENO, HUANG RENJUN...