sudah beberapa minggu Jaemin, Jeno, Mark dan Renjun mulai menyelesaikan pembuatan novel dan komik mereka, karena waktu yang di tentukan sebanyak satu bulan sebelum lomba di mulai. Belum lagi Jaemin dan Mark harus memeriksa ulang ketikan yang mereka ketik, ada typo atau tidak, mereka juga harus menentukan cover yang harus mereka buat, dan setelah semua selesai? karya mereka harus di periksan ulang oleh guru bahasa mereka. Apakah ada ejaan yang salah, atau penulisan yang salah.
Sama hal-nya dengan Renjun dan Jeno, selain membuat sketsa gambar komik mereka, mereka juga harus mewarnai karakter serta gambar mereka, mereka juga harus membuat animasi untuk mempromosikan komik mereka. Untung saja mereka tau cara membuat animasi karena memang mereka jago di bidang itu.
"Rasanya badan aku remuk semua." Pekik Renjun yang sedang merenggangkan tubuhnya.
sama hal-nya dengan Jeno yang juga sedang membantu Renjun menggambar komiknya.
"Coba saja genre-nya tidak romantis, pasti kita cepat menyelesaikan ini semua." Sambung Renjun yang di setujui Jeno.
kalau bukan genre romantis? Jeno dan Renjun sudah selesai dari kapan tau. Kalian tau sendiri kalau Renjun dan Jeno memang kreator Thiller, Horor dan Action. Ya walaupun sering membuat genre Horor sih. Bukan hanya membuat, mereka berdua juga sering menonton horor bersama untuk kepentingan cerita komik mereka agar berkembang lebih baik. Walaupun setelah nonton film horor, Renjun selalu ketakutan dan gak bisa tidur sendiri.
"Jen, hubungan lo sama Jaemin?" Tanya Renjun tiba-tiba, yang membuat Jeno berhenti menggambar dan menoleh, menatap Renjun.
"Tiba-tiba Renjun-ah? Ya seperti kayak biasa aja, gaada yang berubah. Emangnya hubungan-mu dengan Hyung-ku ada masalah?" Tanya Jeno.
"Aniya. Hubungan-ku dengan Mark hyung renggang Jen karena ini. Mark Oppa kayaknya juga udah mulai banyak berubah." Seru Renjun.
"Berubah kayak gimana? Beneran berubah apa karena perasaan-mu sedang sensitif aja karena kelelahan?" Tanya Jeno. Bukannya apa-apa, Jeno dan Jaemin juga renggang karena lomba ini. Mereka sedang fokus dengan kerjaan-nya masing-masing, dan membuat mereka jarang bertemu.
Renjun mulai memikirkan perkataan Jeno. Apa benar ini hanya perasaan lelah sesaat? Atau memang ada sesuatu yang berubah dari Mark?
"Ah mungkin kau benar, ini cuma perasaan lelah." Gumam Renjun yang di balas dengusan kasar dari Jeno.
"Kau ini, jangan pernah menaruh curiga pada hyung-ku. Hyung-ku itu orangnya setia. Jadi, dia gak mungkin berbuat sesuatu yang akan menyakiti-mu." Peringat Jeno.
Renjun mendecak kesal ketika mendengar kalimat sok bijak yang di lontarkan Jeno. "Ck! Kau juga! kalau sampai kau menyakiti hati Jaemin? Jangan harap hidup-mu akan tenang!" Peringat Renjun.
Setelah istirahat sejenak, mereka mulai melanjutkan kembali perkerjaan mereka yang sempat tertunda.
"Oppa lihat! ini sangat lucu bukan?" Tanya Jaemin yang saat ini sedang bergelayut manja di dada Mark, seraya menunjukkan layar ponsel Mark kepada Mark yang sedang mengetik novel mereka.
Mark menghentikan ketikannya sejenak untuk menatap ponsel Jaemin, yang ternyata menunjukkan satu set kalung dan cincin couple.Jadi kalung dan cincin itu sudah menjadi satu, yang cincin bisa di pakai untuk sang wanita, sedangkan kalung untuk sang pria.
" Bagus. Kamu mau? Beli aja, rekening aku kan udah terhubung di aplikasi belanja itu." Ujar Mark.
"Tapi Oppa pakai ya? Aku gamau kalo cuma di jadiin pajangan doang." Ucap Jaemin.
"Iya aku pakai. Lagipula benda itu tidak terlihat seperti couple kalau kita masing-masing pakai." Ucap Mark yang sukses membuat Jaemin tersenyum.
Jaemin langsung memesan satu set kalung dan cincin couple itu. Akhirnya dirinya dan Mark mempunyai barang couple.
Ya, selama ini Jaemin dan Jeno tidak pernah memiliki barang couple. Kalian tau sendiri kalau Jeno itu orangnya gak suka hal yang berbau romantis. Maka dari itu Jaemin dan Jeno tidak mempunyai barang couple karena Jeno yang tidak pernah membelikan-nya atau sekedar memakai barang couple yang Jaemin berikan. Berbeda dengan Mark yang sering membelikan Renjun barang couple, di mulai dari atas kepala ( topi ) yang Mark berikan, sampai bawah kaki ( Sepatu ) sudah Mark berikan untuk Renjun. Ya walaupun hanya di pakai sekali- dua kali sama Renjun hanya untuk menghargai barang pemberian Mark.
Maka dari itu Jaemin suka iri dengan hubungan Renjun dan Mark, dan ingin mempunyai hubungan seperti mereka, mungkin.
"Oppa. Kalau misalkan Jeno dan Renjun tau hubungan kita, sebelum kita memberi tahu mereka, apa yang akan Oppa lakukan?" Tanya Jaemin yang sukses membuat Mark menghentikan ketikan-nya, menjadi menatap Jaemin.
"Kenapa tiba-tiba?" Tanya Mark yang saat ini sedang mencium aroma rambut Jaemin yang sedang berada di pelukkannya.
"Hanya bertanya saja. Lagipula cepat atau lambat, hubungan kita pasti akan ketahuan sama mereka. Ibarat bangkai saja. serapat apapun bangkai di tutupi, atau di sembunyikan, ujung-ujungnya pasti akan ketahuan. Jadi, aku ingin mendengar jawaban Oppa saja." Jelas Mark.
"Ya aku akan menjelaskan semua-nya kepada Renjun, sekaligus meminta maaf kepada Renjun dan juga Eomma, Appa-mu." Jawab Mark.
Jaemin mengerutkan dahinya heran. "Loh, kenapa minta maaf ke Eomma dan Appa?" Tanya Jaemin.
"Jelas aku akan meminta maaf kepada mereka, karena dengan lancang-nya aku menyakiti hati puteri kecil mereka, yang sudah mereka jaga." Jelas Mark yang membuat Jaemin tersentuh akan hal itu.
"Kalau kamu?" Tanya Mark.
"Aku akan melakukan hal yang sama dengan Oppa. Aku juga akan memberikan semua penjelasan dan penyebab kenapa aku melakukan hal seperti ini kepada Jeno, Oppa-kan tau, gak akan ada hal seperti ini kalau Jeno bisa menjadikan aku puteri-nya. Aku iri kepada Renjun yang selalu di perlakukan ratu oleh Oppa. Aku juga ingin merasakan hal " jawab Jaemin.
Ya benar, Jaemin iri sekaligus kesal kepada Renjun. Ia iri karena Mark yang memperlakukan Renjun layak-nya ratu,. Namun Jaemin juga kesal kepada Renjun yang sering terlihat risih atas tingkah dan perilaku Mark kepada-nya. Ya walaupun Renjun menutupi semua itu dengan senyuman, ucapan terima kasih atau sekedar memakai barang pemberian Mark. Jaemin merasa Renjun seperti tidak bersyukur mendapatkan Mark yang penuh kasih sayang, keharmonisan dan juga keromantisan.
Jaemin tidak tau saja kalau setiap harinya Renjun selalu mencoba merubah serta meninggalkan semua hal kesukaan Renjun atau bahkan merubah jati diri Renjun, agar Renjun bisa menjadi perempuan yang Mark impikan. Perempuan yang sesuai dengan type dan karakter Mark.
"Kalau misalkan mereka memaafkan kita dan meminta kita putus dan kembali kepada mereka, apa yang akan Oppa lakukan?" Tanya Jaemin lagi.
Mark berfikir sejenak. Sepertinya Mark membayangkan semua kejadian itu. "Aku akan menolak-nya." Jawab Mark.
"Loh kenapa? Bukan-kan Oppa sangat sayang kepada Renjun?" Pancing Jaemin.
"Kalau aku sayang, aku gak mungkin berkhianat serta berpaling darinya."
KAMU SEDANG MEMBACA
WATTOON - NOREN, MARKMIN
FanfictionCERITA INI KHUSUS NOREN (Jeno x Renjun) and MARKMIN (Mark x Jaemin) SHIPPER APABILA KALIAN TIDAK SUKA DENGAN SHIPPER YANG BERSANGKUTAN? DIMOHON UNTUK TIDAK BERKOMENTAR NEGATIF DI KOLOM KOMENTAR! ATAUPUN DI KEHIDUPAN PRIBADI LEE JENO, HUANG RENJUN...