8. Confused

424 34 0
                                    

Pagi ini Haechan dan juga Jeno di buat bingung oleh keterdiaman Renjun.

Bagaimana tidak? Pasal-nya, sedari-tadi, dari awal masuk sekolah, hingga jam istirahat tiba, Renjun terus diam dan kebanyakan melamun. Dan kalau di tanya oleh Jeno serta Haechan, ada apa dengan dirinya? Dia selalu tersenyum dan menjawab tidak apa-apa.

Seperti saat ini, saat mereka ada di kantin, Renjun terus diam. Tidak berniat untuk memakan makanan-nya. Jangan-kan makan, menyentuh pun tidak. Tingkah Renjun sukses membuat Jeno dan Haechan khawatir.

Jeno dan Haechan saling pandang, dan kemudian saling sikut satu sama lain.

"Jun jujur. Sebenarnya kau kenapa?" Tanya Haechan seraya menyikut Renjun, dan sukses membuat Renjun membuyarkan lamunan-nya

"Aniya. Aku tidak apa-apa." Dusta Renjun yang langsung di balas dengusan tak suka dari Haechan.

"Kau tidak bisa berbohong kepada-ku Nona Nakamoto. Ayo cerita! Apa yang mengganggu pikiran-mu?" Tanya Haechan yang terus memaksa Renjun untuk memberi tahu masalah yang menyebabkan Renjun melamun seharian.

"Iya Renjun. Benar apa yang di katakan Haechan, walaupun ia sangat mengesalkan, tapi kali ini aku setuju dengan-nya.Kau tidak bisa berbohong kepada kita. Sebaiknya kamu ceritakan semua masalah-mu. Siapa tau kita bisa bantu, ya kan? Daripada kau melamun kayak gini, masalah-mu gak akan selesai kalau kau hanya melamun." Sambung Jeno yang dibalas tatapan nyalang dari Haechan karena tak setuju dengan kata-kata Jeno yang menyebut-nya menyebalkan.

Renjun menghela nafas pasrah. Ia tau kalau teman-temannya akan memaksa Renjun untuk bercerita. Sebenarnya Renjun sangat ingin bercerita mengenai masalah yang mengganggu pikirannya. Namun ia tidak bisa! Ia harus menyelidiki masalah ini dulu. Kalau ia asal bicara tanpa bukti yang kuat, sama saja ia menuduh, dan Jeno pasti bakalan marah sama dia.

"Aku hanya gugup karena lomba sebentar lagi di mulai. Aku takut kalau nanti aku tidak bisa bawa pulang piala yang akan mengharumkan sekolah kita ke kancah internasional." Ucap Renjun yang setengah berbohong dan setengah jujur,

Sebenarnya ini juga jadi faktor dirinya melamun. Tapi ini bukan alasan yang kuat untuk dirinya diam. Ada hal lain yang mengganggu pikirannya selain lomba.

"Ck! Renjun-ah! Kenapa kau harus khawatir masalah ini sih? Menang - kalah itu hal wajar dalam lomba. Jangan sampai karena masalah ini, kau jatuh sakit karen terlalu serius memikirkan ini!" Peringat Jeno yang juga memberikan pengertian serta masukkan kepada Renjun.

"Tumben sekali anak anjing samoyed ini pintar." Cebik Haechan tak suka.

"Benar Jun. Hal kalah itu biasa dalam lomba. Lagipula kalau misalkan kamu kalah, bukan berarti gambar serta cerita yang ada di dalam komik kamu itu jelek. Karya-mu sudah terbukti di luaran sana. Banyak agensi komik yang menawarkan komik-mu untuk di terbitkan melalui perusahaan-nya," Sambung Haechan, yang juga memberikan masukkan dan juga kata-kata penyemangat untuk Renjun.

"Iya juga ya, kalian benar." Cicit Renjun.

"TENTU SAJA BENAR! UDAH AH JANGAN MELAMUN LAGI! LEBIH BAIK KAU MAKAN, MAKANAN-MU." Teriak Haechan yang sukses mengagetkan Renjun. Ah ralat, Bukan hanya Renjun, tapi seluruh orang yang sedang berada di kantin kaget karena teriakan Haechan, termasuk Jeno yang juga kaget.

"Punya temen kok random banget." Gumam Jeno yang memandang haechan prihatin.

"Kok mau ya adi-ku Sungchan menjalin kasih dengan-nya." Sambung Jeno yang di dengar Haechan.

"Yak! Apa maksud-mu? kau pikir aku dan Sungchan tidak cocok bersama?" Sarkas Haechan yang langsung di balas anggukan kepala oleh Jeno.

Sedangkan anggukan kepala Jeno langsung di balas pukulan sendok dari Haechan, tepat di atas kepala Jeno, yang membuat sang empuh meringis kesakitan. "Jangan sembarangan ya kalo ngomong!" Peringat Haechan lalu mulai melanjutkan acara makannya yang sempat tertunda,

Jika di kantin anak Ips, Haechan, Jeno dan Renjun sedang makan dan menghibur satu sama lain, sama hal-nya dengan kantin Ipa saat ini,

Ya, Jaemin dan Mark saling berbicara satu sama lain. Bukan hanya itu, mereka juga tak jarang membagi makanan satu sama lain.

"Ck! Bagaimana ya reaksi Jeno Hyung serta Renjun Noona kalau melihat tingkah dan perilaku kalian saat ini." Sindir Sungchan, menatap Mark dan Jaemin dengan tatapan tidak suka.

Ya, Sungchan sudah tau kelakuan bejat yang di lakukan Hyung-nya Mark dan adik dari kekasih Hyung-nya Jaemin.

Sungchan tak sengaja memergoki mereka sedang berciuman satu sama lain di kamar Mark, sewaktu Jeno sedang tidak ada di rumah. Sungchan marah pada saat itu, ia memukul Mark ketika tau Mark yang notabennya sudah mempunyai kekasih yaitu Renjun, mencium Jaemin yang notaben-nya adik dari kekasihnya sekaligus kekasih dari adiknya.

Sungchan ingin sekali memberi tahu Renjun dan Jeno tentang kelakuan kekasih mereka. Namun Mark memohon kepada Sungchan untuk tidak memberitahukan-nya dan biar Mark sendiri yang memberitahukan kelakuan bejat-nya kepada Renjun serta Jeno.

Sungchan tidak punya pilihan selain menuruti perkataan Hyung-nya. Walau bagaimana pun juga ini masalah mereka ber-empat dan Sungchan tidak ada hak untuk ikut campur ke dalam masalah mereka. Sungchan hanya memberitahu-kan masalah ini kepada Haechan agar Haechan tidak kaget kalau melihat adegan menjijikan ini.

"Maka dari itu kau jangan memberi tahu mereka agar mereka tidak tau." Desis Jaemin yang merasa terganggu sekaligus tersinggung dengan perkataan Sungchan.

Sungchan tidak mengidahkan perkataan Jaemin. Ia lebih memilih menatap Mark. "Mau sampai kapan Hyung menyembunyikan ini semua dari Renjun Noona serta Jeno hyung?" Tanya Sungchan.

"Sampai waktu yang tepat. Aku akan memberi tahu semuanya kepada Renjun dan memutuskan dia, begitu juga dengan Jaemin. Jaemin akan melakukan hal yang sama kepada Jeno." Jawab Mark.

"Waktu-nya itu kapan hyung? Hyung harus cepat memberi tahu mereka, Cepat atau lambat mereka akan tau kelakuan kalian. Jadi, lebih baik Hyung memberi tahu mereka terlebih dahulu, daripada mereka tau dari orang lain." Ucap Sungchan.

"Arra! Hyung tau Sungchan. Hyung tau semua resiko yang akan hyung hadapi nanti. Tapi hyung tidak bisa memberi tahu mereka sekarang. Hyung masih harus menemukan waktu dan cara yang tepat untuk memutusi Renjun." Ucap Mark yang merasa frustasi karena terus di tekan untuk memberi tahukan semuanya kepada Jeno dan Renjun.

"Sungchan, bisakah kau tidak menekan Hyung-mu? Hyung-mu sudah sangat lelah memikirkan jalan cerita novel yang akan kita lomba-kan. Kau jangan menambah beban pikiran Hyung-mu. Kau tenang saja. Hyung-mu dan juga aku akan memberitahu-kan semua-nya kepada Renjun ataupun Jeno cepat ataupun lambat. Jadi stop memaksa kami untuk memberitahu mereka. Kau enak tinggal memaksa kami. Sedangkan kami harus memikirkan berbagai macam cara serta kalimat yang tepat untuk menjelaskan semua-nya kepada mereka." Ucap Jaemin.

Sungchan mencebik tak suka ketika mendengar pernyataan Jaemin. "Udah tau berat dan susah, kenapa masih nekat melakukan hubungan gelap kayak gini?!" Sentak Sungchan yang diiringi decihan tak suka, lalu pergi meninggalkan Mark dan juga Jaemin.

WATTOON - NOREN, MARKMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang