13. Undangan

60.8K 10.8K 3.7K
                                    

"Udahlah, Kil. Lo pulang aja. Lo kayak rendahan tau ga jadinya. Gue udah bilang berkali-kali kan? Vano itu cuma kasihan sama lo, Kil. Dia gak ada perasaan lagi apa-apa sama lo. Mau sampe kapan lo berjuang terus gak dihargain kayak gini?" nasihat Yura, sahabat Kila di telepon panjang lebar.

Kila yang baru saja keluar dari kelasnya itu menghela nafas. "Gue juga udah nyerah, Ra. Kayaknya semua usaha yang gue lakuin sia-sia. Gue udah permaluin diri gue, tapi mungkin itu semua malah buat Vano makin risih."

"Nah, itu lo sadar. Udah ya, Kil. Kali ini lo harus bener-bener sadar diri. Ambil barang lo, dan lo minggat dari rumah Vano."

"Iya, Ra." jawab Kila lemah.

Gadis berambut sebahu itu lalu menutup teleponnya dengan wajah sendu. Sejujurnya ia tidak mau pergi dari rumah Vano. Ia belum siap berpisah dari Vano.

Tapi mau bagaimana lagi? Dia sudah lelah perjuangannya tak pernah dianggap oleh Vano. Tidak mungkin ada lagi harapan untuk balikan.

Bahkan Vano mungkin hanya menganggapnya parasit sekarang.

"Bisa ga lo gausah bahas-bahas yang udah lama?"

"Kita udah gak akan kayak dulu lagi. Kita udah beda."

Kila tersenyum miris. Udah beda ya, Van? Tapi kenapa perasaan gue ke lo masih sama? Kenapa gue masih ngarep kita bisa kembali kayak dulu lagi? Sedangkan lo engga? Lo curang, Van.

Dengan berat hati, Kila pun berniat memesan taxi untuk memudahkannya membawa barang-barangnya nanti. Namun tiba-tiba ada telepon masuk.. dari Vano.

Shit.

"Kila," panggil Vano dengan suara beratnya di ujung sana yang langsung meluluh lantahkan hati Kila.

Double shit.

"Iya Vano ada apa?" jawab Kila dengan suara selembut mungkin— refleks. Karena mendengar suara Vano saja hatinya sudah berbunga-bunga.

Demi apapun, kenapa lo lemah banget Kila?!!

"Kila, lo bisa pulang kampus langsung ke rumah Gio? Gio sama Chei ngundang kita ke acara di rumahnya. Gue udah duluan ke sana," ujar Vano.

"Ehh? BISAAA!! BISA BANGETTT!!" jawab Kila histeris.

Gio kan tajir banget, pasti mewah gila nih acaranya!

"Ya udah, gue tunggu ya. Dandan yang rapi dan cantik. See you," ucap Vano ramah membuat Kila langsung meleyot seketika. Arrrghhh!!

Kila langsung menghubungi Yura dan melaporkan keadaannya saat ini. "Gajadi deh. Gue bodo amat Ra. Aaaa seneng banget anjimmmm!! Vanooo huwaaaa!!!" pekiknya histeris.

"Anying. Percuma gue nasihatin sampe mulut gue dower, bangke." jawab Yura tertekan.

***

Malam ini penampilan Kila berbeda dari biasanya. Ia memoles makeup yang lebih bold, rambut yang dikuncir tinggi demi memamerkan leher jenjangnya, lalu tak lupa mini dress hitam dengan belahan dada rendah yang membuatnya terlihat sangat sexy, elegan dan berkelas.

Cantik sekali dirinya malam ini. Apalagi untuk acara dinner begini, Vano pasti klepek-klepek melihat dirinya.

 Apalagi untuk acara dinner begini, Vano pasti klepek-klepek melihat dirinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
VANOKILA: UNDER THE SAME ROOFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang