07. Gabut Berhadiah

53.5K 10.9K 763
                                    

Setelah sarapan, mandi dan olahraga sebentar, Kila merasa gabut di rumah Vano. Kila pun memutuskan untuk lari ke atas untuk menghampiri Vano.

"VANOOOO!"

Vano sudah di kamar ternyata. Dan sialannya cowok itu tidak menyahut sama sekali. Kali ini Kila mengencangkan suaranya.

"VANOOOO!!!!"

"Apaan?" Nah baru dijawab.

"Buka pintunya!"

"Ada apa?" Vano di dalam sana berdecak kesal. Berani sekali cewek itu memerintahnya seperti yang punya rumah. "Bukannya udah gue bilang jangan masuk area gue? Lo mau apa sih?"

"Mau cuddle..," rengek Kila tanpa dosa.

"Cuddle mbah mu! Sana cuddle sama pocong, jangan ganggu gue!!"

"Ya udah peluk gue sebentar aja abis itu gue ga ganggu lagi. Pleaseeee..,"

"Bukan muhrim! Kemaren gue udah nambah dosa gara-gara meluk lo semaleman mau ditambah lagi."

"YAUDAH MAKANYA NIKAHIN GUE BIAR GA DOSA, VANO!! SUSAH AMAT!"

Terdengar suara buku tebal di banting dari dalam kamar. "Kok lo maksa sih? Udah diem kenapa sih! Gue usir beneran tinggal di kolong jembatan lo!!"

Kila menghela napas putus asa. Lalu dia harus apa sekarang? Gabut banget. Apa buka IG aja? Atau chatan sama Yura?

Niatnya cewek berambut sepinggang itu membuka hp untuk mengechat sahabatnya, namun tiba-tiba ia kepikiran, bagaimana kalau ia beres-beres rumah saja?

Menyapu rumah Vano sekaligus mencuci baju? Pasti Vano akan menganggapnya istri idaman bukan?

Ide bagus. Kila memulainya dari merapikan baju-baju dan barang yang berantakan di ruang tamu, lalu menyapu lantai dasar sampai gudang.

Ketika sedang menyapu ia melihat sesuatu yang berantakan di bawah lemari. Kila ngesot ke bawah untuk meraihnya. Ia pikir itu hanya barang biasa, tapi nyatanya bukan. Itu harta karun.

Itu koleksi foto-foto lamanya bersama Vano ketika masih pacaran dulu.

Oh, Vano sudah membuangnya ternyata.

Oh, Vano sudah membuangnya ternyata

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kila tertegun ketika memperhatikannya satu demi satu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kila tertegun ketika memperhatikannya satu demi satu. Dadanya sesak. Ada banyak kenangan-kenangan manis dengan Vano di balik foto-foto tersebut.

Tunggu. Tak hanya foto, tapi Kila juga menyorot secarik kertas yang sudah lecak dan usang di sana.

Sebuah surat yang ditulis Vano untuk Kila, tapi mungkin belum sempat dikirim olehnya karena mereka keburu putus.

Selamat hari jadi yang ke 1 tahun, Kila.
Gue minta maaf kalau selama ini gue belum bisa jadi sosok seperti yang lo mau.
Gue ga romantis, gue lebih sering buat lo sedih daripada seneng.
Tapi hari ini gue pengen buat lo bahagia. Gue pengen wujudin keinginan lo selama ini.
Lo pengen jalan-jalan kaya Chei sama abang gue kan? Ayo, hari ini gue temenin kemanapun yang lo mau. Gue pengen liat lo senyum lagi.
Tapi lo janji, belajar yang bener! Biar cepet lulus, abis itu gue bakalan nikahin lo.
Kita bakalan bangun keluarga bareng-bareng dan punya anak yang soleh dan solehah.
Bantu gue buat wujudin semua itu ya?
Love you Kila 🤍

Tak sadar air mata Kila mengalir ketika membacanya. Bahkan sebelum Vano sempat memberi surat ini kepadanya, mereka putus satu hari sebelum hari jadian ke 1 Tahun.

Ah, seandainya waktu itu mereka tidak putus, mungkin saja yang Vano tulis di sini sudah jadi kenyataan.

VANOKILA: UNDER THE SAME ROOFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang