PART 11 Senior VS Junior

2.1K 140 2
                                    

PART 11 Senior VS Junior

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

PART 11 Senior VS Junior

°°°

Setelah beberapa hari berlalu, akhirinya situasi kembali seperti biasanya. Semua pembicaraan tentang Nisa dan Fahri sedikit demi sedikit pun meredah.

Nisa, Bella dan Aya kini tengah aktif mengikuti ekskul seni, Karena sebentar lagi mereka akan tampil di sebuah acara perlombaan antar Sekolah.

Untuk Rohis? Entahlah, mereka sepertinya malas ikut kajian setelah insiden Fahri dan Nisa.

"Gimana persiapan musikalisasi puisi kamu?" tanya Aya, pada Nisa.

"Lumayan baik." jawab Nisa.

"Kalo kamu Bell?"

"Apaan?" malas Bella.

"Tari, tari gimana?" tanya Aya lagi.

"Udah lumayan lah." singkat Bella.

"Pada kenapa sih, kok jadi cuek- cuek gitu. Bikin badmood aja." kesal Aya, mendengus.
...

"Adam!" panggil Fahri, berjalan menghampiri Adam.

"Kenapa?" tanya Adam,

"Kantin!" ucap Fahri, yang bermaksud mengajak Adam ke kantin.

"Tunggu." sahut Adam, menyelesaikan urusannya lebih dulu.

Setelah beberapa menit kemudian.

"Udah?" tanya Fahri, memasukkan kedua telapak tangannya, ke saku celana.

Adam mengangguk sebagai jawaban.

"Eh, pada mau kemana?" tahan Joka, bertanya.

"Kantin." jawab Fahri dan Adam bersamaan.

"Gue ikut yah, ther!" kata Joko, dengan semangat.

Fahri dan Adam mengangguk kecil.

...

Melihat suasana yang sunyi tidak seperti biasanya, Bella yang tak tahan akhirnya tertawa terbahak-bahak.

"Eh, Bella kenapa, Nis? " ngeri Aya, menepuk pundak Nisa.

"Kesambet kali." sahut Nisa, yang sama herannya dengan Aya.

"Bell, kamu baik-baik aja kan?" tanya Aya, tak mendapat respon.

"Ini nih, akibat kita nggak ikut kajian lagi, butuh di ruqiyah nih anak." lanjut Aya.

"Oke, mumpung suasana hatiku sudah baik, gimana kalo aku traktir kalian makan di kantin sekarang!" ucap Bella, tiba- tiba memberi penawaran

"Wah beneran, Bell?" tanya Aya antusias.

"Beneran kesambet nih anak. Jangan percaya Yak, emang kamu udah lupa? Bilangnya sih mau traktir, tapi ujung-ujungnya kita yang jadi tumbal." sindir Nisa, dengan ekspresi julidnya.

SENIOR AND ME [Republish]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang