~ 04 ~

25.5K 940 106
                                    

VOTE DULU SEBELUM BACA 😪





🔥🔥🔥🔥🔥








Tok.. tok.. tok..

"Ella, coba liat siapa yang datang sayang!" Pinta sang mama yang tengah berada di dapur.

"Iya ma!" sahut Ella lalu keluar dari kamarnya menuju pintu depan.

Cklekk...

Mata Ella terbelalak kaget melihat siapa yang datang. Tubuhnya menegang, bayangan kejadian kemarin kembali terputar di kepala Ella.

Satya tersenyum manis.
"Kenapa tegang gitu?" tanya Satya terkekeh kecil.

"Ke--kenapa kamu ada disini?" tanya Ella gugup plus takut.

"Ibu ada?" tanya Satya.

"Ella, siapa yang datang nak?!"

Tak perlu Ella menjawab pun Satya sudah tahu.

"Ah, nggak asyik," bisiknya pada Ella lalu melenggang masuk kedalam rumah melewati Ella yang berdiri diambang pintu.

Satya duduk di sofa ruang tamu.

"Sia--" ucapan Erika terhenti saat melihat remaja laki-laki yang duduk di sofa ruang tamu rumahnya.

"Nak Satya?"

"Ah, siang bu." Satya berdiri dari duduknya lalu menghampiri Erika untuk sekedar menyapa ibu dari 'pacarnya' itu.

"Kok kamu--"

"Ella nggak bilang sama ibu kalau Satya mau datang?" tanya Satya penuh kebohongan.

"Nggak," balas Erika menggeleng.

"Hari ini Satya sama Ella ada janji bu."

"Benar sayang?" tanya Erika menatap sang putri.

Satya ikut menatap Ella dengan tatapan tak terbaca.

"Nanti bukunya kehabisan loh," ujar Satya.

"Ooo, kalian mau beli buku?"

"Iya bu, kan udah kelas dua belas. Jadi harus mulai rajin belajar."

"Tapi boong," lanjut Satya dalam hati.

"Baguslah kalau kamu mau berubah."

"Hehe, iya dong bu. Lagian Satya capek bandel mulu dari dulu. Ella menawarkan diri untuk mengajari Satya beberapa, jadi apa salahnya untuk dicoba. Bukan begitu bu?"

"Iya-iya nak, yang kamu katakan benar."

"Kalau begitu, Satya izin bawa Ella ya. Nanti Satya antar pulang dengan selamat kok."

"Iya nak, boleh."

"Ella masih mau siap-siap atau langsung berangkat?" tanya Satya.

"Be--bentar," Ella berjalan pergi menuju kamarnya. Walau hatinya kentara ingin menolak ajakan Satya dan mengatakan kebenaran kepada sang mama. Tapi, ia terlalu takut untuk melakukan itu saat ini.

Tak lama, Ella datang dengan pakaian yang sudah berbeda dari yang tadi.

"Kita pamit bu," ucap Satya.

"Iya nak, hati-hati dijalan."





🔥🔥🔥🔥🔥






Motor berhenti didepan sebuah tempat yang baru pertama kali Ella lihat.

Satya menggenggam tangan Ella dan membawanya masuk kedalam tempat tersebut.

SATYA ✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang