~ 46 ~

4.2K 278 43
                                    



🔥🔥🔥🔥🔥

Ella menatap malas Satya yang duduk didepannya. Terus memperhatikannya yang mencoba fokus dengan buku novel yang ia baca.

"Hufhhh, bisa nggak jangan liatin mulu. Atau pergi dari sini, nggak capek?"

Satya menggeleng sambil tersenyum manis.

"Kamu maunya apa sih? Kan aku udah bilang dari awal, aku udah nyaman sama kehidupanku sebelumnya. Jadi tolong kembali jauhi aku."

"Nggak bisa La, aku nggak bisa lagi. Sudah cukup aku tersiksa hampir satu bulan ini. Kini tidak lagi, aku ingin puas memandangi mu."

Ella menatap Satya lelah.

"Ehh, kamu pake kalung itu lagi?" tatap Satya pada kalung yang Ella kenakan.

"Selalu ku pake."

Satya terdiam, "Apa hal itu masih berpengaruh?" benak Satya.

Satya menggeleng, menyingkirkan ide yang muncul dikepalanya untuk melepaskan kalung itu. Tidak, ia tak ingin mengambil resiko jika benda itu masih berpengaruh pada kendali dirinya.

Ella berdiri dari duduknya, lantas Satya langsung mendongak menatap wanita itu.

"Mau kemana?"

"Toilet, mending kamu kembali ngumpul sama Duta dan Mahesa. Itu lebih baik."

Ella berjalan pergi meninggalkan Satya.

"Entah apa lagi yang harus gue lakuin supaya dia mau balik sama gue secepatnya."

🔥🔥🔥🔥🔥

"Nih kak," tawar siswi kelas XI itu pada Ella.

Ella tadi hendak mengambil tissu pada box tissu yang ada di sebelah wastafel namun kosong. Tapi siswi itu menawarkan tissue nya pada Ella.

"Makasih," ucap Ella tersenyum tipis.

Siswi itu  melirik name tag milik Ella. "Kak Ella yaa?"

Ella kembali menatap siswi itu, lalu mengangguk.

"Ahh, halo kak. Aku Fera, salam kenal kak." Ucapnya tersenyum lebar.

Ella menatap siswi itu dari atas kebawah. Melihat pakaiannya yang terlihat masih baru, Ella dapat mengumpulkan kalau siswi itu murid pindahan.

"Murid baru?"

Fera mengangguk, "Aku banyak denger soal kakak dari tante."

"Tante?"

"Iya, tante Erika. Tante juga yang ngusulin Fera pindah kesini."

"Oo, semoga betah ya. Oh ya, kamu kelas berapa?"

"XI IPS 2 kak. Oh ya, rencana nanti malem aku sama bunda mau ke rumah kakak. Nanti kita cerita banyak yaa."

Ella tersenyum, "Boleh, tentu."


🔥🔥🔥🔥🔥



Ella mencoba untuk pura-pura tak melihat keberadaan Satya yang berdiri didepan kelasnya. Ia berjalan menyelinap di rombongan murid kelasnya yang keluar dari kelas.

"Kaya kucing aja, ngendap-ngendap." Kekeh Satya.

"Siapa yang ngendap-ngendap?"

Ella kembali melanjutkan langkahnya, diikuti oleh Satya.

"Langsung pulang?" tanya Satya.

Ella tak menjawab.

"Bareng Bu Erika?"

SATYA ✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang