~ 14 ~

12.5K 553 26
                                    

ABSEN!

Author disini, disana siapa?



🔥🔥🔥🔥🔥





Ella menatap garang Satya yang kini tengah duduk diatas ranjang UKS. Jarinya kemudian sibuk membubuhkan cairan antiseptik pada lengan cowok itu yang tadi terkena goresan ujung meja perpustakaan.


**Flashback on

Ella dan Henry fokus dengan buku bacaan masing-masing. Hingga menit berikutnya, Satya datang dan langsung menarik kerah seragam milik Henry.

"Cari masalah?" tanya Satya.

"Maksud lo apa? Lepas!" Henry mencoba melepaskan diri dari Satya namun gagal.

Satya malah mempererat pegangan pada kerah seragam Henry. "Jangan deketin milik gue kalau nggak mau berhadapan dengan gue."

"Apaan sih anjng," Henry mendorong Satya dengan sekuat tenaga. Keseimbangan Satya tak terjaga dengan baik, hingga tubuhnya terjungkal kebelakang. Tangannya berbenturan dengan sudut meja. Darah segar langsung keluar dari lengannya itu.

Satya tersenyum miring menatap tetesan darah tersebut, dengan cepat ia bangkit dan melayangkan tinjuan pada Henry.

"SUDAH!" lerai Ella.

"BERHENTI!" pengurus perpustakaan datang, namun keduanya belum melepaskan satu sama lain.

"SATYA! UDAH!" pekik Ella. Satya langsung menurunkan tangannya. Henry pun turut berhenti, mundur beberapa langkah lalu pergi dari sana.

Satya menoleh kearah Ella sambil nyengir lebar. Ella dibuat mencebik sebal.

**Flashback off


"Udah," kata Ella lalu berdiri untuk membereskan peralatan yang ia gunakan untuk mengobati luka Satya.

"Kemari," pinta Satya menyuruh Ella untuk duduk disebelahnya. Diatas ranjang UKS.

Ella memilih kembali duduk di kursi besi yang ada disebelah ranjang. Yang tentunya membuat posisinya lebih rendah dari Satya yang duduk diatas ranjang.

"Ada apa?" tanya Ella karena Satya tak kunjung bicara.

Tangan Satya terulur untuk menggendong Ella agar duduk disebelahnya. Satya memutar posisi mereka jadi berhadapan.

"Maaf," ucapnya pelan.

Kening Ella mengerut heran, "Untuk apa?"

"Karena sebelumnya berfikir untuk menghindar. Tapi ternyata terlalu sulit."

"Ternyata benar, dia berusaha menghindar tadi." Benak Ella membernarkan dugaannya.

"Kenapa nyerah gitu aja? Baru sehari mana bisa, harusnya kamu berusaha lebih lama lagi."

"Apa kamu ingin aku menghindar darimu?" tanya Satya. Ella langsung mengangguk.

"Kalau begitu, aku takkan pernah melepaskanmu. Karena kamu yang minta."

"Hah? Maksudnya? Kan aku minta kamu jauhi aku. Kok malah nggak mau lepasin? Aneh,"

SATYA ✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang