~ 10 ~

17K 670 12
                                    

Makasih masih setia baca❤️




🔥🔥🔥🔥🔥




"Sebentar," tangan Satya terulur untuk membersihkan noda pada ujung bibir Ella.

Ella tak berkutik, tubuhnya terasa membeku menerima perlakuan barusan.

"Sudah, ayo lanjut makannya. Atau kamu mau pesan yang lain?"

"Tidak-tidak, ini sudah cukup."

Tak menghiraukan penolakan Ella, Satya langsung memanggil pelayan restoran untuk memesan makanan lagi. Padahal makanan yang tadi mereka pesan saja belum semuanya dicicipi.

.
.
.

"Hm?"

"Ada apa? Ayo masuk," Satya masih setia berdiri dekat pintu mobil menunggu Ella masuk kedalam.

"Kok--"

"Tadi aku lihat kamu kesusahan duduk diatas motor dengan dress itu. Jadi, kita akan naik mobil."

Tak lagi banyak bertanya, Ella akhirnya memasuki mobil. Satya menutup pintu, lalu berjalan memutar ke pintu kemudi.

Mobil Lamborghini Aventador S berwarna biru itu melaju pergi dari sana.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





🔥🔥🔥🔥🔥





"Mulai besok dan seterusnya, aku akan menjemput dan mengantarmu ke sekolah. Tak ada penolakan."

Ella tak menjawab.

"Sampai ketemu besok," Satya mendekat hendak mencium Ella. Namun dengan sigap Ella menghindar.

Satya tersenyum kecut, "Titip salam ke ibu."

"Hm," balas Ella lalu melangkah keluar dari mobil.

Mobil yang Satya kendarai melaju pergi, Ella masih berdiri didepan gang menuju rumahnya.

Menghela nafas panjang, "Apa aku terlalu ketus?" benaknya.

"Ah, bodoamat. Toh, sejak awal dia yang berlaku tak baik."
Ella berjalan pelan menelusuri jalan yang tak terlalu luas tersebut menuju rumahnya.

Mobil Satya tak bisa masuk, makanya Ella minta diturunkan disana tadi.




SATYA ✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang