~ 29 ~

5.3K 315 19
                                    

Banyakin komen 😐



🔥🔥🔥🔥🔥




Tadi pagi, laporan pendidikan selama satu semester para murid telah dibagikan. Sesuai janji Satya sebelumnya, malam ini ia dan Ella akan pergi dinner.

Ella kini tengah menatap pantulan dirinya di cermin. Berdecak kagum melihat penampilannya yang begitu anggun mengenakan dress berwarna navy dengan high heels senada.

"Sudah?" tanya Satya yang tengah sibuk membetulkan posisi jam tangannya.

"Done. Bagaimana?"

"You are beautiful as usual, honey." Jawab Satya kemudian melingkarkan tangannya pada pinggang wanitanya itu.



🔥🔥🔥🔥🔥



Keduanya memasuki restoran, Satya menuntun Ella menyusuri tangga menuju rooftop restoran yang telah ia booking sebelumnya. Bukan hanya rooftop saja sih, tapi keseluruhan restoran. Jadi, hanya keduanya dan beberapa staf resto yang berada disana.

"Kok sepi? Nggak ada pengunjung lain?" tanya Ella melirik kebelakang.

Satya tak memberikan jawaban.

.
.
.

Ella dibuat terpukau oleh lampu-lampu yang menghiasi tempat itu. Tak lupa bunga-bunga  yang memperindah tampilan rooftop.

Satya menuntun Ella untuk duduk, lalu berjalan ke kursi sebrang dan duduk disana.

Tak berselang lama, para pelayan datang dengan makanan. Semuanya disusun rapi diatas meja. Hingga bagian terakhir, seorang pelayan datang dengan kue. Meletakkannya di tengah lalu menyalakan lilin pada kue.

Ella memperhatikan lekat kue itu, dan membaca tulisan pada permukaan kue rasa vanilla tersebut.

"Congratulations," bacanya.

"Untuk semuanya. Selamat untuk pernikahan kita. Selamat untuk bayi kita. Dan terakhir untuk peringkat pertamanya."

Ella tersenyum haru.

Ya, ia mendapat peringkat pertama dikelas. Sungguh diluar dugaan. Satya benar-benar banyak membantunya dalam belajar.

"Congrast to you too my husband." Ucap Ella yang tak sadar menitikkan air mata.



🔥🔥🔥🔥🔥



"Terimakasih untuk semuanya," ucap Ella mengeratkan pelukannya pada tubuh Satya.

Satya mencium puncak kepala Ella sekilas, lalu turun ke dahi.
"Ayo tidur."

"Hm, kira-kira kedepannya kita akan selalu seperti ini tidak ya?"

Satya yang tadinya sudah memejamkan matanya, kini kembali melek.

"Apa kita--"

Satya menyela dengan meraup bibir mungil Ella, melumatnya sekilas lalu melepaskannya.
"Aku berjanji akan mencintaimu sebesar aku mencintaimu saat ini."

Cup

Ella mencium rahang kokoh Satya sekilas. "Beneran ya? Bayi kita jadi saksinya loh."

"I promise honey."



🔥🔥🔥🔥🔥




Huekk... huekk...

SATYA ✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang