Bella pov
"Arabella,kau akan pergi kemana?!"
Hufhhh
Baru saja aku melangkah untuk pergi berkeliling kediaman stewart yang menurut ku megah dan mewah yang berhasil membuat ku penasaran dan apa ini?kenapa si jelek aiden menghalangi jalan ku segala dah.
"Salam tuan muda"ucap ku memberi salam biar dia seneng
"Kau mau kemana?"
Aku berdecak dalam hati ini orang kepo bener dah bikin pen nampol sumpah astaga jiwa barbar ku.
Aku dengan sengaja mengerjap-ngerjapkan mata ku dengan mimik muka sok polos ku.
Mari bermain-main — gumamku dalam hati
"Aku hanya ingin ke perpustakaan saja tuan muda"ucap ku dengan tangan ku yang saling bertaut agar terlihat imut.
Aku lihat dia memalingkan wajah nya ke arah samping dan kenapa dengan pipi nya?pipi nya memerah apa dia marah?padahal aku tidak berbuat kesalahan ko.
"Ayo! akan aku temani kau membaca"ajak nya yang menurut ku agak ngegas ya.
"Ah tidak usah repot-repot tuan muda biar aku sendiri saja"tolak ku dengan halus yang ada nanti aku terganggu lagi saat sedang membaca.
"Aku tak menerima penolakan"ucap nya otoriter lalu langsung melenggang ke arah perpustakaan dan tentu nya aku tak bisa menolak nya lagi.
***
Dan di sini lah aku di dalam perpustakaan.
Aku berjalan mengelilingi perpustakaan yang di ikuti oleh rina dan aiden tentu nya.
Aku merasa takjub dengan perpustakaan ini karna di dalam sini sangat lah banyak buku-buku yang ingin ku baca.Aku melangkah mencari buku yang ingin ku baca dan yah akhir nya ketemu juga.
"Sejak kapan kau tertarik dengan buku-buku ilmu pengobatan?"tanya aiden dengan alis terangkat sebelah.
"Sejak lama"jawab ku sekena nya tapi tangan ku tetap mengambil buku ilmu pengobatan lalu ku suruh rina untuk memegang nya.
Apa kalian tau?bahwa aku di kehidupan pertama ku adalah seorang wanita dewasa yang merangkap sebagai dokter muda yang sangat berbakat.Bahkan saking erbakat nya diri ku aku sering mendapat kan mendali penghargaan entah dalam bentuk piala mau pun sertifikat.
Setelah selesai memilih buku yang ingin ku baca,aku langsung menuju meja dan kursi yang tak jauh dari kami.
"Rina tolong bawakan aku brownis coklat dan minuman coklat"ucap ku.
"Bawakan aku teh saja"perintah aiden saat rina menoleh ke arah nya.
"Baik tuan dan nona biar saya ambilkan dulu"ujar nya lalu melenggang pergi meninggalkan kami berdua.
Bella pov and
Di dalam perpustakaan mereka hanya diam.Bella yang sibuk membaca dan aiden yang sesekali mencuri pandang kearah bella.
Ia sangat ingin memulai pembicaraan tetapi ia ragu.
Bella yang sejak tadi diam lalu menatap aiden yang menurut nya aneh.
"Apa kau ingin menanyakan sesuatu?"akhir nya bella memulai pembicaraan.
"Kenapa kau berubah?"tanya aiden dengan suara dingin serta tatapan datar nya.
Bella menghela nafas lalu memhuang nya secara perlahan.
"Aku lelah"jawab bella sekena nya lalu melanjutkan membaca nya lagi.
Aiden mengeryit bingung.Lelah kenapa?dia berbicara seperti itu seakan-akan ia bekerja dengan berat saja pikir nya.
"Maksud nya?"
Bella menatap aiden dengan raut datar nya.Apa manusia di depan nya ini tidak mengetahui apa arti lelah yang ia maksud?
Menghembuskan nafas perlahan lalu mulai berkata—
⚠️Jangan lupa vote & comment,gk ada vote dan comment?update akan lama.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm bella not arabella [On Going]
Diversos[Karya sendiri!] Bella letasya adiraksa seorang gadis dengan segala kelebihan nya harus mati dalam kecelakaan beruntun yang di alami nya. Bukan nya mati dan hidup tenang, bella justru bertransmigrasi ke dalam novel yang ia baca sebelum mengalami ke...