007. tentang rasa

2 0 0
                                    

" menyadari bahwa rasa ini murni membuatku semakin sulit mengungkapkan nya "

~zionattan alfarizi~

***






Keadaan kantin saat ini cukup ramai dipenuhi oleh mahasiswi dari berbagai kejuruan. hanzel tetap anteng pada posisi duduknya di sudut meja paling pojok asik bersama laptop serta buku buku tebal yang terlihat membosankan. Ia tidak peduli siapa saja yang lalu lalang didepannya. Tak lupa headphone terpasang di kedua telinga.

Kantin menjadi sangat ramai saat perkelahian antara dua gadis yang tak jelas apa pemicu masalah nya. hanzel tidak mendengar kebisingan itu sebab headphone masih menempel di telinganya. ia hanya melihat mahasiswa ataupun mahasiswi yang berlarian mengkrumuni kedua gadis tersebut. rasa penasaran mengalahkan niat belajar hanzel, ia mendekat ke arah krumunan itu berada.

"HEH!! MATA KADAL LO!! NGAPAIN BERSIKAP SOK DI DEPAN GURU, IYA BANGET?" Triak salah satu gadis ke lawan didepannya

"aku cuma tanya, emang ada yang salah yah?" jawabnya polos

"SALAH LAH PODOH! PAKE NANYA, DASAR CUPU!!" Hina gadis yang satu mencoba menjambak rambut si gadis yang di sebut cupu itu

"Heh!" Hansel memecah keributan yang ada didepannya itu hanya dengan satu kata

"Kalian bisa kagak? Jangan heboh dimari. Ganggu orang" Hanzel kesal karena suasana belajarnya merasa terganggu

"EHHH, KALO MAU BELAJAR DI PERPUS LAH MASA DISINI, ANEH" Jawab gadis angkuh itu dengan suara lantang ke arah hanzel

"Santai aja dong mbak! Gak usah ngegas" Kritik Hansel

"UDAHLAH YAH GAK USAH IKUT CAMPUR SAMA URUSAN KITA BERDUA" Janjutnya sambil menunjuk nunjuk hanzel tidak sopan

"Ck! Kagak sopan! Lo tau arti tata Krama? Cantik cantik antitude kurang nah" Sebut hanzel seraya menarik tangan milik gadis polos tadi yang nyaris menjadi bahan makian oleh gadis angkuh tersebut

"Ehhhhhhhh mau kemana" Gadis polos itu mencoba melepaskan tangan hanzel yang menggenggamnya erat

"Udah lo sini aja, belajar gue jadi kagak efektif gegara kalian bedua! Kalo salah satu kagak dipisah kagak bakal rampung" Hanzel mengajaknya duduk di tempat dimana hanzel belajar

"Emang lo kagak malu diliatin banyak orang?" Lanjut hanzel

"Malu aku juga mau pergi tapi di halang sama dia" Gadis polos itu menangis cecegukan

"Jangan nangis duh" Hanzel kebingungan melihat gadis didepannya tiba tiba menangis

"Maafin aku ya kak jadi ganggu kamu sama yang lain.....uhuk uhuk uhuk" Tangisannya terlalu keras hingga ia terbatuk akibat tersedak air matanya sendiri

"Hah batuk kan ni minum dulu, baru ngomong lagi" Hanzel memberikan minumannya

"Oh iya kak, perkenalkan nama ku Lora gak pake U. Aku mahasiswi baru disini" Lora mengulurkan tangan kepada hanzel

"Hansel" Cueknya tanpa menjabat tangan milik sang gadis didepannya tersebut

"Kak ruang dosen dimana yah? Aku tadi udah keliling dan tanya tanya ke yang lain malah di cuekin sama diketawain" Lora kembali bersedih

"Mau kesono? Gue anterin kebetulan gue juga ada urusan sama dosen" Ajak hanzel

"Makasih kak"

Tubuh hanzel yang cukup tinggi, membuat lora menggeser tubuhnya menjadi di samping belakang hanzel. Ia hendak mengatakan bahwa dirinya tidak melihat jalan depan karena tubuh hanzel yang tinggi namun terhalang sebab wajah hanzel begitu menakutkan menurut lora.




















Löôk At Me!||✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang