Aku terbangun sendirian, semalam pasti langsung tak sadarkan diri karena mabuk . Kepalaku masih terasa berat, perutku melilit. Terlalu banyak minum. Kesadaranku mendadak bangkit saat terbangun di kamarku sendiri. Sang Mi dimana?
"Boo.. kau dimana?"
.
.
.
.
.
.Suara peralatan dapur memberitahu keberadaannya. Keadaan rumah sangat rapi, tidak ada lagi baju-baju tergeletak berantakan, bekas kaleng bir di meja sudah dibuang. Jariku meraba meja dan lemari, bersih tanpa debu.
Aku tidur atau koma. Sampai tidak menyadari dia memasak dan membereskan rumah."Eoh.. kau sudah bangun? Sini sarapan." Dia menarikku ke meja.
Sarapan yang menjadi makan siang terasa sangat enak.Menunya lebih lengkap dari kemarin, aku memasak sarapan untuknya, "Kau yang memaeak dan membereskan ini semua?"
"Iya,ada sup pengar juga untuk menghilangkan mabukmu." Dia menyodorkan sendok pada sup itu, memintaku menyicipi. "tadi pagi aku juga berolahraga sambil berkeliling desa." Dia pergi keluar rumah tanpaku.
"Sang Mi! Kau harus memberitahu ku jika ingin keluar rumah! " Nadaku terdengar tegas, keras. Sampai dia menundukkan matanya, seperti anak kecil yang tertangkap basah ayahnya mencuri.
"Hanya dekat sini, kau tak perlu khawatir." jawabnya pelan. Meletakkan lauk dan ekstra telur pada mangkuk nasiku. Sebagai bentuk bujukan terselubung, berusaha meredakan amarahku.
" Lebih khawatir kau tersesat atau dijahati orang diluar sana." Tak berkaca kau Tae Young, kau juga penjahat.
.
.
.
.
.
.
.Seterusnya aku akan terus mengekorinya kemana pun. Khawatir dia pergi apalagi melarikan diri.
Seperti hari ini mengajak Sang Mi berbelanja kebutuhannya.Memasuki sebuah pusat perbelanjaan. Aku berjalan berdampingan dengannya. Terbiasa berbelanja di toko pinggir jalan atau pasar loak, bukan mall mewah seperti ini. Tidak mengetahui tempat belanja wanita. Mencari info di internet, mall adalah tempat terbaik.
"Kau bisa membeli baju sesukamu".
"Apa tidak terlalu mahal disini? Aku biasanya membeli baju di pasar". mungkin Sang Mi berpikir, aku ini sultan yang akan membelikan seisi mall.
Membuatku tersenyum dengan kepolosannya.
Aku tertegun, bukannya wanita suka berbelanja. Aku tak mau ambil pusing "Beli saja kau butuh pakaian."
Sang Mi memasuki beberapa toko, mengambil beberapa baju dan kaus kasual. Saat dia mengambil beberapa dress, melirik label harganya jika terlalu mahal dia mengembalikannya.
"Kenapa? Itu terlihat cocok untukmu."
Seorang pelayan mendekati "Apa anda mau mencoba dulu?"
"Cobalah," Mengarahkannya pada pelayan itu, memberi isyarat untuk mencobanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
KILL IT [END]
Fanfiction"Selamatkan aku", Kata gadis itu, apa aku tidak salah dengar? Gadis ini cantik tapi ini bertentangan dengan pekerjaanku. Aku bukan penyelamat tapi malaikat maut untuk dia. Sesuai pekerjaanku sebagai.... Pembunuh bayaran. Konflik sang pembunuh bayar...