Tae Young POV
Dibuang sejak lahir, tidak diberkahi keberuntungan. Jelas aku iri dengan orang-orang yang memiliki keberuntungan sejak lahir. Punya kekayaan, bakat,ketampanan dan privilege.
Jika hidup adalah lomba lari. Mereka mendapat sepatu lari terbaik, lintasan mulus dan start lebih cepat.
Sedangkan aku memulai dengan terseok-seok melewati jalanan berbatu.
Hidup memang lomba lari yang tidak adil. Jadi mengapa harus pusing?
.
..
.Hingga karirku melesat pesat. Tidak pernah terbayangkan apalagi bermimpi, pekerjaan impian sebagai ''tukang foto" bisa berjalan sejauh ini, mengadakan pameran fotografi.
Salah-satu lomba lari kehidupan yang sulit berhasil terlewati.
Selain kerja keras, tentu dorongan dari istriku. Wanita yang setia menemani hingga kini, rintangan apapun kami lewati berdua.
Aku melirik ke jok belakang mobil, di kursi penumpang, duduk hadiah terbaik pemberian Tuhan yang menyelamatkanku dari dunia kelam.
Sang Mi pantas masuk surga karena telah berhasil merubah kelakuan-kelakuan setanku jaman dulu.
Hingga bisa mengendalikanku. Men control the world, but women control the men.
Sampai orang-orang sering mengodaku sebagai suami takut istri. Ooh.. tentu bukan takut istri tapi sayang istri.Karena memilih pasangan hidup seperti memilih masalah hidup.
Sebagai suami, masalah hidup kami hanya satu: punya istri.
Hanya bercanda.. jangan beritahu istriku, bisa terancam tidur diluar malam ini. Ingat jangan beritahu pawangku. Eeh istriku.
Dia istri yang baik kok. Hanya kadang pengaruh hormon membuat dia lebih sensitif.
Apalagi pemeriksaan kesehatan terakhir Sang Mi mengalami perimenopause, istilah rumit untuk menjelaskan fase menuju menopause. PMS sudah menakutkan perimenopause lebih menakutkan lagi.
Semua jadi serba salah. Suami bernapas saja salah dimata istri.
Bahkan saat aku memuji 'kau cantik hari ini.' dia langsung merajuk, 'berarti kemarin aku jelek.'
Itulah istriku yang g̶a̶l̶a̶k̶ ̶d̶a̶n̶ ̶c̶e̶r̶e̶w̶e̶t̶... baik dan sabar.
.
.
.
.
.
.
.POV Sang Mi
Bertahun-tahun menikah, aku jadi semakin hapal tabiat suamiku. Dia suami dan ayah yang baik, namun kekasih yang buruk.
Hari ini adalah wedding anniversary 10 tahun pernikahan kami sekaligus ulang tahunku. Suamiku malah mengadakan pameran alias bekerja.
Aku berkeliling galeri ditemani Rael. Sedangkan, Tae Young sibuk berkeliling menemui para koleganya.
"Oemma aku kesana dulu yaa." menunjuk ke sebuah stand minuman.
"Iya. sekalian minta ayahmu, menemui Oemma."Setelah dipanggil Rael dia baru mendekat.
"Ada apa istriku?"
Aku sudah berdandan secantik ini suamiku sadar juga tidak.
"Kau belum memuji penampilanku, hari ini."Pintaku langsung dengan nada manja.
Lebih baik berkata secara langsung dengan pria seperti Tae Young. Karena aku lebih percaya dinosaurus bisa bangkit lagi, daripada menunggu suamiku peka.
KAMU SEDANG MEMBACA
KILL IT [END]
Fanfiction"Selamatkan aku", Kata gadis itu, apa aku tidak salah dengar? Gadis ini cantik tapi ini bertentangan dengan pekerjaanku. Aku bukan penyelamat tapi malaikat maut untuk dia. Sesuai pekerjaanku sebagai.... Pembunuh bayaran. Konflik sang pembunuh bayar...