Sebuah takdir telah mempersatukan kami.
Sebuah takdir juga telah memisahkan kami.
Karena takdir juga, Akira dalam keadaan yang seperti ini.
Diriku tak menyalahkan takdir. Diriku juga tak menyalahkan Akira. Diriku sangat menyesali apa yang telah aku perbuat, namun itu semua jugalah bagian dari takdir.
Ketika takdir berbicara, diriku hanya bisa bungkam. Aku juga tak bisa melawan takdir yang telah dikehendaki.
Tanpa Akira di sisiku, kehidupanku yang gelap gulita juga akan datang. Itu juga bagian dari takdir.
Melamun memikirkan cara kerja takdir hanya buang-buang waktu. Duduk di tempat yang sama seperti kemarin.
Hanya menunggu Akira di luar ruangan karena keadaannya yang kritis.
Saat ini masih aku saja disini menunggu sendirian. Tadi malam, aku benar-benar tak bisa tidur. Tekanan yang berat sepertinya perlahan mulai mengguncang mentalku.
Selalu melamun dan tak nafsu makan adalah dampaknya. Aku merasa seperti semua ini adalah kesalahanku.
Apakah pertemuan pertamaku dengan Akira juga kesalahan?
Bukan. Pertemuan pertamaku dengan Akira adalah takdir. Takdir yang menyenangkan dan berakhir seperti ini karena kesalahanku.
Kalau dipikir-pikir lagi, diriku lah yang telah mengacaukan takdir baik itu.
Sampai saat ini, aku hanya bisa menunggu dan menunggu saja. Melamun dan menyesali apa yang telah terjadi.
Dirimu adalah suratan takdir istimewa bagiku, Akira.
KAMU SEDANG MEMBACA
14 Days Left Before Dies
Короткий рассказJuunichi Sora (19), remaja yang baru saja lulus sekolah menengah mendapat kabar bahwa gadis yang dekat dengannya tidak akan bisa hidup lebih lama lagi. Hinakawa Akira (18), gadis yang lebih muda satu tahun dari Sora akan meninggal dalam 14 hari lagi...