kokok ayam membangunkan semua orang dari peraduannya tak terkecuali keluarga di kediaman milik Gong. entah harus bersyukur atau mengumpat.
Zhang Lu yang paling bersemangat semalaman menunggu putranya. ia benar-benar tidak tidur hanya untuk mengawasi Zhehan
takutnya saat ia tidur terjadi kontraksi, itu justru sangat berbahaya makanya semalaman ia begadang di samping tempat tidur tanpa membangunkan yang lain untuk berganti jaga, bahkan kala Gongjun sendiri datang Zhang Lu justru menyuruhnya kembali istirahat
jujur, bagian yang membuatnya sangat jengkel adalah semalam hanya terjadi kontraksi ringan tanpa ada gejala persalinan yang berarti, padahal apa yang dialami Gongjun kemarin, dulu dialami oleh Runyu ketika dirinya hampir bersalin. lalu kenapa Zhehan belum juga melahirkan?
"engggghh..." istri Gong terbangun sedikit tersentak kaget karena melihat sesosok bermata panda disamping tempat tidurnya
"selamat pagi" paraunya suntuk membuat Zhehan menatap aneh
"ma? kenapa-"
BRUKKKK
"Maaaaaa" beberapa pelayan yang mendengar pekikan langsung bergegas ke asalnya suara
"tuan Zhang!!!" mereka membopong tubuh lemas tersebut ke kamar lain
"ada apa tadi?" di pintu yang terbuka Runyu terlihat memakai baju sedikit berantakan, Zhehan yang ditanyai ayahnya hanya menunjuk kamar sebelah
"mama pingsan" cukup kata itu, pria bertopeng tersebut berjalan cepat kearah dimana istrinya terbaring, mengabaikan dirinya yang semalaman juga tidak tidur karena menunggu Zhehan bersama Gongjun di gazebo samping rumah
"hari ini sepi tapi semua pelayan terlihat sibuk" Zhehan menyulam motif rubah pada jubah berwarna merah darah
"itu karena tuan Zhang Runyu sedang istirahat bersama guru besar Zhang" jawab seorang pelayan bernama Feifei yang merupakan murid ibu Zhehan
"oh" istri Gong terlihat semakin santai saat angin sepoi menerbangkan helai ungu wisteria
"guru Zhang, cobalah kue sabuk giok ini" tawar sisi yang ikut menemani istri Gong duduk di atas kursi dipan kayu
"nanti saja, eh Zhier rentangkan lagi jubahnya"
"baik" didepan kaki Zhehan duduk dua orang gadis, keduanya duduk di bangku kecil sambil memangku sisa juntaian kain jubah
"hari ini sangat cerah, bagaimana jika kalian menemaniku memancing?" inisiatif putra Zhang menatap tiga gadis di sekitarnya semangat. kini keempat orang itu duduk tanpa berkegiatan sesudah Zhehan menyelesaikan sulaman diarea terakhir
"tapi bukankah anda akan segera.." Feifei ragu meneruskan kalimatnya
"buktinya semalam aku tidak melahirkan, apa yang ditakutkan?"
"sebaiknya anda banyak istirahat" Zhier ikut menyuarakan pendapat
"emm.. guru kurasa.."
"APA?!?! kalian mau mengguruiku" suaranya meninggi drastis saat tahu si murid hendak melakukan penolakan halus
"tidak, kami tidak berani"
"kalau begitu-"
KAMU SEDANG MEMBACA
Huaiyun (Pregnant) [END]
FanficZhang Zhehan yang rela ditusuk pedang dan mati ternyata takut melahirkan 🐱🦊🐱🦊🐱🦊🐱🦊🐱🦊🐱🦊🐱 Tentang perjalanan masa kehamilan istri Gongjun yang absurd, tidak tahu apakah akan berubah di masa depan🍀 🐱🦊🐱🦊🐱🦊🐱🦊🐱🦊🐱🦊🐱 Warning!! BxB ...