bagian 5

3K 175 2
                                    

Brukk.

"Queen" Teriak semua orang yang ada di dalam ruangan itu.

Queen pingsan karena ia merasakan pusing yang sangat kuat di kepalanya, sehingga ia tak mampu lagi mempertahankan kesadarannya.
Orang-orang yang di ruangan itu pun panik.

"SIAPKAN MOBIL SEKARANG" Teriak angga karena ia sangat khawatir pada putrinya ini. Angga dan Andra pun pergi ke mobil dengan Queen di gendongan Angga yang sedang berlari kecil agar ia cepat sampai di mobil.

Ibu panti pun ikut pergi ke rumah sakit tapi ia di mobil satunya lagi , karena mobil yang satunya diisi dengan Angga dan Andra dan tentu juga dengan Queen yang belum sadarkan diri.

"Queen daddy mohon Queen bertahanlah, karena sebentar lagi kita akan sampai" Ucap Angga sungguh ia ingin menangis saat ini saat melihat wajah putrinya yang sangat pucat. Begitu juga dengan Andra, jujur hatinya sakit saat melihat adiknya terkulai lemah dan pucat.

Skip rumah sakit.

"DOKTER!! CEPAT SELAMATKAN ANAK SAYA" Teriak daddy saat sampai di rumah sakit, dengan Queen yang masih berada di gendongannya.

Tak lama dari itu para suster datang sambil membawa brankar, dengan terburu-buru karena mereka tau yang datang ini bukan orang biasa melainkan mereka merupakan anggota keluarga steven, keluarga yang penting bagi Indonesia.

"Maaf Pak bapak tidak bisa masuk" Kata salah satu perawat.
"Tapi saya ayahnya" Balas Angga dengan dingin.
"Saya tau tuan, maaf tapi ini sudah peraturan rumah sakit" Ujar suster jujur dia sangat gugup saat berhadapan dengan keluarga steven, 'bisa-bisa nyawanya yang hilang kalau salah bicara' pikirnya.
"Sudahlah dad, tunggu saja di luar biar dokter lebih gampang memeriksa Queen.
Sedangkan bunda ia hanya bisa menangis menunggu dokter keluar.

Angga pun berjalan kearah ibu panti dan bertanya kepada ibu panti tentang kondisi Queen.
" Ibu bisakah ibu ceritakan bagaimana keadaan Queen selama ini? "Tanya Angga, dia sungguh khawatir terhadap sang putri.
" Queen memiliki imun yang lemah, dia juga memiliki asma, jadi dia tidak boleh kelelahan jika ia kelelahan ia asmanya akan kambuh dan dia juga akan demam tinggi"ucap bu panti sambil menangis.

Angga tak mampu berkata-kata, sesusah dan semenderita itukah putrinya hidup, itulah yang berada di pikirannya. Setelah 1 jam dokter keluar, mereka pun langsung menghampiri sang dokter.

"Bagaimana keadaan putri saya? " Tanya Angga.
"Putri anda baik-baik saja tuan, nafas nya sudah mulai teratur, dan demam nya juga sudah turun. " Kata dokter kepada Angga.
"Baiklah, bisakah kau mengurus kepindahannya pindahkan ia ke Permata Steven Hospital? " Tanya Angga.
"Bisa tuan, baik saya akan mengurus kepindahannya, satu jam ke depan ia sudah bisa di pindahkan. " Ucap sang dokter.
"Baik, dia akan ke PSH dengan pesawat pribadi keluarga steven, dan kau urus semua rawat di selama di pesawat dan perjalan menuju PSH" Ucap Angga dengan tegas.
"Baik tuan, kalau begitu saya permisi untuk mengurus kepindahan nona tuan" Kata sang dokter ia pun pergi meninggalkan Angga dan Andra beserta ibu panti.

Mereka pun masuk ke dalam ruangan Queen, mereka sedih melihat Queen yang terkulai lemah dan pucat dan beberapa alat yang tertempel ditangan serta wajahnya. Angga pun menelpon asisten pribadinya bernama Erik.

"Siapkan pesawat, satu jam kedepan kita akan berangkat. " Ucap Angga dengan tegas.
"Baik tuan" Balas Erik, dan panggilan pun langsung di putuskan oleh Angga sepihak.

Skip 1jam kemudian.

Mereka sedang menuju ke bandara bersama beberapa perawat serta dokter yang mengurus Queen di perjalanan dan di pesawat. Setelah beberapa jam perjalanan mereka pun sampai di PSH, dan ia Queen pun langsung di larikan ke ruang khusus keluarga steven. Setelah Queen diperiksa para dokter pun keluar dari kamar Queen.

"Dad apa kau tidak menghubungi mommy? " Tanya Andra.
"Ya ampun dad lupa" Ucap Angga dan dia pun segera menelpon istri tercintanya.

"Halo sayang" Ucap Angga pada lawan telponnya siapa lagi kalau bukan istrinya atau biasa di sebut mommy.
"Halo juga mas, bagaimana mas apa Queen mau ikut? Dan kalian sedang ada di mana? Tanya mommy dengan khawatir.
" Sekarang kamu dan yang lain datang ke rumah sakit keluarga kita yang di jakarta ya sayang dengan yang lainnya"ucap Angga dia berusaha tenang agar sang istri tidak terlalu panik.
"Memangnya kenapa mas? Siapa yang sakit? Jawab mas" Tanya sang mommy dengan khawatir.
"Nanti aku jelaskan saat kalian sudah di sini" Kata Angga
"Baik kami akan ke sana" Balas mommy dan langsung mematikan panggilan tersebut.

Setelah selesai menelpon sang istri Angga pun berjalan menuju sang permata nya yang telah hilang belasan tahun. Ia mengusap pelan rambut princess nya yang terasa lembut di tangannya dan tersenyum saat melihat wajah damai sang putri begitu pula dengan di Andra. Dan tak lama pun pintu ruangan tersebut dibuka dengan kasar.

Brukk.

Siapakah yang membuka ruangan itu??
Mau tau kelanjutannya?
Jika mau mohon ditunggu ya:)

Silahkan di vote dan di komen.
Maaf halaman kali ini lumayan sedikit.
Silahkan membaca;)

 Permata IndahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang