𝐂𝐡𝐚𝐩 1: 𝐁𝐞𝐫𝐛𝐞𝐝𝐚

945 156 7
                                    

【 B E R B E D A 】

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

B E R B E D A 】

= = =

"Kau dapat melanjutkan kehidupan mu, Ohayashi [Name]."

"Maksudnya?"

Seorang wanita muda yang baru saja mati dengan mengorbankan dirinya tadi, terkirim ke-alam yang bernama 'Penentuan' oleh Pria yang di hadapannya yang katanya menjabat  sebagai seorang Dewa yang menentukan kemana Ninja atau Shinobi yang sudah mati.

Pria yang menjabat seorang Dewa alam 'Penentuan'  duduk di bangku yang mewah berkasta mahal, di hadapan wanita muda yang baru saja mati bernama Ohayashi [Name]. Menatap wanita itu dengan satu dagunya yang ia pangku di tangannya.

"Kau dapat melanjutkan kehidupan mu." Dewa itu mengulang kata-katanya lagi yang tadi.

[Name] yang di Landa kebingungan, karena baru saja bangun sudah ada di alam lain pun menaikan satu alisnya dengan sedikit agak kesal. "Maksudnya bagaimana? Aku kan sudah mati, bagaimana bisa melanjutkan kehidupan ku?"

Dewa yang di hadapan [Name] itu memijat pelipisnya dengan menghela nafas, "Kau dapat melanjutkan jalan Ninja atau Shinobi mu, tapi di Era yang berbeda."

"Era yang berbeda? ..., Jelaskan dengan jelas dong! Jangan setengah-setengah." [Name] mulai terbawa emosinya, karena dewa yang sok dingin di depannya tidak menjelaskan dengan benar.

"Era dari anak-anak mereka." Dewa itu berusaha menjelaskan dengan singkat sambil memutar arah matanya malas, berharap wanita di hadapannya itu mengerti.

"Era dari anak-anak mereka? ... Eh?!" [Name] yang tadinya kebingungan jadi sedikit mengerti, namun ia cukup terkejut.

"Sudah mengerti? Kalau kau tidak mengerti aku akan kirim kan Babu khusus untuk mu di Era itu."

Seketika manik mata merah [Name] berkilau dengan senang, sampai bangun dari tempat duduknya dan mengebrak meja yang diantara ia dan dewa itu.

"Kyaaa, Arigatou!" Wanita itu memegang kedua tangan dewa yang di hadapannya dengan wajah sangat senang, sedangkan dewa yang di pegang tangan memasang raut wajah sedikit kesal.

Dewa itu segera melepaskan tangannya yang di pegang oleh [Name] dengan paksa, ia membenarkan kaca matanya yang hampir jatuh. Lalu berbicara kembali untuk menjelaskan apa yang terjadi pada wanita di hadapannya di era yang baru, walau hanya setengah-setengah.

"Tubuh mu di era yang baru, bukan tubuh asli mu yang sekarang ini. Tenang saja, tubuh mu yang baru sudah ku siapkan." Dewa itu berbicara dengan sedikit tersenyum kecil, yang hampir tidak di lihat oleh [Name].

"Hah?! Ya, gapapa sih ... Tapi, tubuh ku tidak akan tepos lagi kan? ..." Pertanyaan yang di ajukan oleh [Name], membuat dewa yang di hadapan wanita itu menghela nafas yang kedua kalinya.

"Tidak."

Jawaban singkat dari dewa itu, membuat [Name] sedikit bernafas lega. Di posisi wanita itu yang sedang tidak siap, dewa yang menjabat sebagai alam 'Penentuan' itu pun menjentikkan jarinya. Lalu muncul lobang hitam besar di bawah [Name], yang membuat wanita itu jatuh.

"Bersenang-senang lah, di Era baru mu yang kau tinggali sekarang." Terlihat seringai kecil yang terpapar di wajah dewa berkacamata itu, yang membuat raut wajahnya menjadi tampak seperti penjahat.g

Dengan begitu, kehidupan seorang Bocil Kematian pun dimulai.

= = =

Rabu, 11 Agustus 2021

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rabu, 11 Agustus 2021

Boruto: Naruto Next Generation Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang