Orang Asing

33 4 5
                                    

"Woon, ini orang-orang pada ngantri buat seleksi semua?" Wonpil bertanya pada Dowoon saat melihat antrean manusia yang cukup panjang di depan studio musik.

"Kayaknya antri sembako deh, Pil."

"Sumpah? Siapa yang bagiin sembako di depan studio musik?"

"YA NGGAK ADA LAH KIM WONPIL!! Pake nanya lagi, bego banget sih!"

Dowoon emosi, tak kuasa melihat kepolosan temannya yang sudah keterlaluan.

Hari ini adalah hari yang sudah dinantikan Dowoon. Purna 3 minggu sudah dirinya berlatih dan mempersiapkan diri untuk mengikuti seleksi band Enamhari.

Dowoon memang sudah mengincar posisi drummer sejak lama. Saat masuk kampus, dirinya mendengar bahwa drummer band Enamhari yang sebelumnya memilih untuk mengundurkan diri, sebab sebentar lagi akan lulus. Maka dari itu, di sinilah ia sekarang. Mengantre dengan sahabat sehidup sematinya, Kim Wonpil.

Setelah menunggu cukup lama, tiba giliran Dowoon masuk ruangan. Kim Wonpil juga memilih untuk ikut masuk. Selain ingin melihat sahabatnya perform, ia juga ingin ikut ngadem.

Saat memasuki studio, terlihat beberapa orang yang sudah siap dengan instrument mereka masing-masing. Jae dan Sungjin dengan gitar mereka, Brian dengan bassnya, pun Junhyeok dengan keyboardnya. Di posisi tengah, terdapat satu set drum yang terlihat megah.

Dowoon langsung menghampiri drum tersebut, sedangkan Wonpil memilih duduk di kursi bagian depan. Di sampingnya, terdapat seseorang yang sibuk dengan lembar catatan di genggaman.

"Nganter temanmu? Atau ikut audisi juga?" tanya pemuda itu pada Wonpil.

"Nganter aja, Kak," jawabnya.

Pemuda itu mengangguk, kemudian memperkenalkan diri.

"Gua Bambam, calon mantan drummer band Enamhari."

"Salam kenal, Kak. Aku Wonpil, Kim Wonpil."

Setelah perkenalan singkat tersebut, Bambam mengalihkan fokus ke depan.

"Udah siap?" tanyanya pada Dowoon, yang dibalas dengan anggukan.

"Oke, jadi test ini terdiri dari dua tahap, pertama test kelompok dan kedua test individu. Untuk tes kelompok, kita main instrumen bareng, full perform satu lagu buat melihat bagaimana kecocokan kalian. Sedangkan untuk test individu itu berguna agar kita bisa tahu sebatas mana kemampuan kamu dan cara kamu bermain drum," Bambam menjelaskan.

Dowoon paham betul poin penilaian ini. Kerja sama tim yang baik akan membangun rasa yang baik pula. Maka dari itu, penting untuk menemukan pemain yang memiliki kecocokan satu sama lainnya. Kemampuan individu juga ditest agar mereka bisa melihat sejauh mana kemampuan teknik bermain drum yang dimiliki oleh individu tersebut, dan mendapat gambaran sejauh apa serta bagaimana kemampuan individu itu dapat dikembangkan.

Akhirnya, Dowoon pun menyelesaikan test berkelompok dengan baik. Sekarang, giliran dia menunjukan kemampuan individunya dengan melakukan solo drum performance. Namun, tetiba sebuah nada dering telpon memenuhi ruangan.

"Woon, aku keluar dulu ya, Bunda telpon," ujar Wonpil saat menyadari telpon genggamnya lah yang bersuara.

Dowoon mengangguk. Awalnya, dia berniat menunggu sahabatnya itu masuk kembali ke ruangan. Sebab, dirinya ingin pamer pada Wonpil tentang kemampuannya bermain drum yang menurutnya meningkat pesat.

Tetapi, hal itu ia urungkan saat pandangannya bertemu dengan netra kelam milik Bambam. Dowoon mulai menabuh drum setelah melihat isyarat dari seniornya yang menyarankan ia untuk segera memulai permainannya itu.

MELLIFLUOUS | Jaepil Where stories live. Discover now