!!!TRIGGER WARNING!!!
Di chapter ini membahas masa lalu Sunoo yang pernah mengalami kekerasan seksual. Buat kalian yang ngga nyaman, bisa skip mulai dari "Aku boleh nanya, hyung?" sampai "Sepuluh menit berlalu, hingga akhirnya..."
Selamat membaca, tapi jaga diri kalian ya. Kalau kemungkinan ke trigger, lebih baik di skip aja. Stay safe!
______________________________Sunoo tak dapat berhenti bersenandung. Ia tak tau pasti apa yang membuatnya bahagia, tapi ia yakin ajakan Jongseong untuk kencan setelah mereka kembali ke Seoul nanti adalah alasan terbesarnya.
Tak ingin mengakhiri malam mereka begitu saja, Jongseong mengajaknya ke sebuah café terpencil yang berjarak sepuluh menit jalan kaki dari hotel mereka. Segelas Matcha Latte dan Hot Americano menjadi penutup malam mereka. Sesekali, tawa mereka pecah mengingat waktu yang mereka habiskan di tempat seluncur es beberapa jam sebelumnya.
Sunoo tersenyum dan melipat kedua tangannya di atas dada, menatap keluar jendela. Hangat yang mengalir di tenggorokan hingga ke seluruh tubuhnya membuatnya nyaman dan mengantuk. Salah satu alasan Jongseong mengajak mereka ke café itu adalah untuk menikmati salju yang turun. Harus Sunoo akui, salju yang turun di kota Helsinki membuatnya seakan berada di negeri dongeng.
"Kamu tau ngga hyung," Sunoo angkat bicara, menatap orang-orang yang berlalu lalang di luar meskipun malam telah larut. "Hubungan kita tu kebalik tau."
Jongseong bergumam bingung, menyuruh Sunoo untuk melanjutkan.
"Iya, biasanya kan dari orang asing, trus kenalan, trus deket, suka, kencan, pacaran, ciuman, terakhir tidur bareng deh." Lanjut Sunoo lalu tertawa kecil memandang Jongseong. "Tapi kita tidur bareng dulu, abis itu ciuman, terus malah kencan."
Lelaki itu tertawa geli dan mengacak-acak rambut Sunoo. "Bener juga." Ia lalu mengusap sisa Latte yang ada di ujung bibir Sunoo dengan jempolnya, yang lalu ia isap, membuat pipi Sunoo menghangat. "Kalau di jadiin novel atau film, laku kali ya?"
Sunoo mengendikkan bahu dan tersenyum ketika Jongseong menautkan jemari mereka di atas meja. "Judulnya apa, hyung?"
Jongseong bertopang dagu dengan sebelah tangannya, menatap keluar jendela selama beberapa saat sebelum kembali menatap Sunoo. "Entahlah, yang jelas gua pingin ada kata 'Switch' nya?"
"Kok 'Switch'?"
"Kita kan ketemunya di aplikasi sugar daddy baby. Dan lu tau kan biasanya Sugar Baby itu yang imut, unyu, gemesin kaya lu, sedangkan yang Sugar Daddy itu biasanya yang garang, gagah, fuckboy kaya gua gini."
Sunoo berusaha menahan senyumannya. Jongseong baru saja memanggilnya imut, unyu dan gemesin.
"Tapi kita kan kebalik. Sugar Babynya malah gua, Sugar Daddynya lu. Jaeyoon aja sampe kaget." Jongseong terkekeh geli. "Jangan-jangan kalau di ranjang, gua lagi topnya, bukan lu."
KAMU SEDANG MEMBACA
SWITCH BABY [Jaynoo]
Fanfiction[SLOW UPDATE] [SUGAR DADDY] Kim Sunoo : 24 tahun, hidup dalam kemewahan, punya segalanya. Cinta warna pastel, lembut, ceria, penyayang binatang, senang dengan anak-anak. Pecinta makanan manis. [SUGAR BABY] Park Jongseong : 26 tahun, tato sekujur len...