[Chapter 1]

4K 527 253
                                    

Sejujurnya, Sunoo sendiri tak tau mengapa ia bisa tahan menghadapi sikap Jaeyoon. Banyak orang-orang yang bertanya bagaimana ia bisa meladeni segala tingkah laku dan perkataan sahabatnya itu, namun ia sendiri bingung.

Jaeyoon adalah pribadi yang unik. Pola pikirnya jauh berbeda dari orang kebanyakan. Mayoritas orang yang mereka kenal menganggap hal itu sebagai hal yang negatif, namun karena ke "esentrik"-annya itu, Jaeyoon kini telah menjadi designer muda dengan nama yang melambung dan koleksinya yang selalu di nantikan oleh banyak orang.

Sunoo menyayangi sahabatnya itu, terlebih karena ia menemukan sosok kakak yang tak pernah ia miliki dari Jaeyoon. Ia tak perlu mentoleransi semua sikap Jaeyoon karena dia memang tak berusaha untuk bertoleransi. Kelapangannya untuk menerima sifat Jaeyoon datang secara natural, tanpa perlu ia usahakan.

Namun, sekarang, ia mempertanyakan rasa sayangnya pada Jaeyoon.

"Coba...hyung ulang lagi, kenapa aku harus daftar di web ini?" Ia memandang Jaeyoon dengan pandangan bingung tak percaya, menatap Jaeyoon yang duduk di sampingnya di meja makan. Di depan mereka, laptop Sunoo terbuka, menampilkan sebuah website dengan alamat yang membuat Sunoo meringis geli.

"Gini, Sunooku tersayang." Jaeyoon menghela nafas lelah. "Kamu kan sering ngeluh ngga punya temen, jadi aku nyaranin kamu buat daftar ke sini, jadi Daddy, dan temukan Sugar Baby mu!"

Sunoo menatap hyungnya itu dengan takut; takut Jaeyoon mendadak gila.

"Hyung..." Sunoo menyapukan pandangannya keseluruh tubuh Jaeyoon. "Kamu ngga habis...kesamber kan? Ato kepentok?"

Jaeyoon menepuk jidatnya dengan lelah. "Sunny ku, ayolah, daftar aja buruan."

Sunoo meringis.

"Tapi kenapa harus lewat ini? Waktu hyung bilang mau bantu aku, aku kira hyung mau nyariin komunitas apa gitu buat aku, ato kegiatan apa gitu yang ngga ada hubungannya sama bisnis." Sunoo merengut kesal.

Jaeyoon menatapnya dengan tatapan sok polos, sebelum kembali menjelaskan. "Oke, gini. Kamu kan Sugar Daddy, nah kamu bisa bikin perjanjian sama Sugar Baby kamu kalau misalkan kamu akan kasih semua yang dia mau, tapi dengan syarat ngga boleh membocorkan statusmu kepada siapapun, dan juga semua rahasia dan keseharianmu."

Perkataan Jaeyoon barusan membuat Sunoo sedikit tergelitik. Di balik usul yang aneh itu, rupanya Jaeyoon punya alasan yang kuat.

Menjadi anak dari pemilik sebuah perusahaan berpengaruh di Korea Selatan telah merenggut kemewahan masa kecil dan remajanya. Kedua orang tuanya, meskipun mendidiknya dengan baik untuk menjadi pengganti ayahnya sebagai CEO saat ayahnya pensiun, telah merenggut masa kecil dan remajanya.

Sebenarnya, ia tak begitu mempermasalahkan. Ia pribadi senang belajar dan kepuasan ketika ia berhasil mempelajari sebuah hal yang sulit selalu memacu adrenalinnya. Orang tuanya juga peduli padanya, mendukung semua studinya. Ia lompat kelas beberapa kali karena kecerdasannya, dan lulus kuliah pada umur 21.

Semenjak kuliah, ia telah diberikan apartemen penthouse oleh ayahnya, dan telah tinggal sendiri semenjak saat itu. Setelah lulus, ia langsung menjadi bagian dari perusahaan ayahnya, dipersiapkan untuk menjadi penerus sang ayah. Hubungannya dengan kedua orang tuanya pun baik. Uang? Ia bisa membeli apapun dengan bebas tanpa perlu melihat harganya. Ia memiliki segalanya. Namun ia hanya tak memiliki satu hal.

Teman.

Persahabatannya dengan Jaeyoon pun terjadi karena kedua ayah mereka sama-sama CEO dan mempuanyai aliansi yang kuat. Ia sudah mengenal Jaeyoon dari lahir. Jaeyoon juga memiliki nasib yang sama seperti Sunoo, namun saat kuliah, ia berani mengutarakan keinginnya untuk menjadi seorang perancang busana pada kedua orang tuanya. Meskipun skeptis, namun kedua orang tuanya akhirnya memberi ijin.

SWITCH BABY [Jaynoo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang