Three : More Ambitious Than Before

58 7 2
                                    

[ Playlist : Bruno Mars - Talking to The Moon ]




▫️▫️▫️▫️▫️

"I know you're somewhere out there, somewhere far away."

▫️▫️▫️▫️▫️


Dentingan detik serta laju waktu yang terus bergerak, tidak akan mungkin bisa menggoyahkan besarnya tekadku untuk mengikatmu, kembali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Dentingan detik serta laju waktu yang terus bergerak, tidak akan mungkin bisa menggoyahkan besarnya tekadku untuk mengikatmu, kembali.

—Fazayi Kafeel Drazanio

***

Manhattan, New York City—USA.

Tepukan tangan keras mengiringi seorang laki-laki berkharisma untuk turun dari panggung. Turun dari tempat yang sebelumnya, ia menyatakan secara langsung bahwa acara utama ini telah di mulai. Sekaligus memberi pengucapan-pengucapan kecil kepada semua orang yang menyempatkan waktu agar hadir malam ini.

Tatapan kagum serta sorotan kamera tidak pernah lepas dari sekitarnya. Dari si lelaki tampan yang jauh dari kata hangat, Fazayi Kafeel Drazanio.

Zayi berjalan dengan gagah dan penuh pesona, seperti biasa. Mengabaikan para wanita muda yang menatapnya tanpa jeda lalu para pria yang mencoba untuk meraup keuntungan jika berada di dekatnya. Sama saja. Mereka semua hanya ingin mencoba peruntungan kemudian bertingkah laku seolah dirinya baik di hadapan Zayi. Bodoh. Mereka bodoh kalau menganggap Zayi diam tapi tak tahu apa-apa. Kenyataannya, Zayi paham betul realita keadaan yang terkadang membuatnya muak.

"I'm so proud of you. Mama bahagia kalau kamu juga bahagia atas pencapaian kamu di titik ini. You deserve it so much, My Boy." Ucap seorang wanita yang sudah tidak lagi muda dan memeluk Zayi bebas. Dia menumpahkan sedikit air matanya di atas polesan make up rapi.

Zayi meleraikan peluk dan menghapus sisa-sisa air mata itu, "Thanks, Mom."

Zavira menengadah, menemukan wajah terlampau rupawan milik Putra satu-satunya. Zayi, laki-laki itu hari ini sangat tampan di tambah setelan khas juga aura yang mengelilinginya. Memiliki paras khas dan safir mata yang menarik, Zayi seolah menjadi pria paling sempurna di dunia ini. Bukan hanya dari paras, namun jika mencermati seorang Fazayi Kafeel Drazanio lebih dalam, di kehidupannya hampir tidak pernah memiliki celah. Sempurna. Kejeniusan yang menetap di dirinya, keluarga yang harmonis, relasi tak terhitung, semua orang bahkan rela meminta kehidupan pada Tuhan agar menjadi reinkarnasi Zayi.

The Path Of DESTINY II : Amor AeternusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang