[ Playlist : DJ Snake ft. Justin Bieber - Let Me Love You ]
️▫️▫️▫️▫️"Let me love you."
▫️▫️▫️▫️
Should I be patient more than this?—Fazayi Kafeel Drazanio
***
Suara baling-baling helikopter yang memekakkan telinga dapat terdengar dari lantai teratas gedung International D'Verich Hospital. Meera keluar dari sana dengan dua penjaga yang setia mengikutinya, ke mana pun dan di mana pun. Dengan rambut pirang yang sudah terkuncir kuda, Meera berjalan tergesa untuk turun ke lantai tempat di mana ia akan memimpin operasi malam ini juga.
Ketika langkahnya baru keluar dari dalam lift, sudah ada satu dokter bedah lainnya dan tiga orang suster yang akan menemani Meera dalam operasi ini. Meera kenal keempatnya. Jadi, tanpa membuang waktu banyak, mereka bersiap-siap untuk menjalankan tugas masing-masing. Namun sebelum itu, baik Meera dan yang lainnya, menyemangati diri dan menyempatkan waktu berdoa untuk kesuksesan operasi pasien.
Setelah lengkap memakai pakaian khusus, asisten dari Cameron Rodriquez yang menghubunginya tadi—tiba-tiba muncul entah darimana dan berjalan mendekati Meera. "Selamat malam, Dokter Anne. Saya mengucapkan terima kasih sekali lagi karena anda mau bersusah payah datang ketika cuti bekerja." Ucap pria yang berkisar empat puluhan tersebut.
Meera tersenyum, meski ia tahu bahwa garis bibirnya tertutup oleh masker medis.
"Selamat malam. Saya justru merasa tersanjung dan sangat berkenan telah dipercaya oleh Mr. Cameron dan Tuan untuk memimpin operasi beliau. Saya sangat tahu sekali bahwa Mr. Cameron memiliki semangat hidup yang tinggi dan pantang menyerah. Saya yakin, operasi ini akan berjalan lancar dan sesuai dengan harapan beliau. Juga keluarganya." Tegas Meera dalam pembawaan yang khas dan anggun. Bahkan siapa saja yang mendengar Meera berucap demikian, pasti bisa merasakan ketenangan. Serta kepercayaan.
Asisten Cameron Rodriquez mengangguk kecil, tidak salah menaruh kepercayaan dan praduga.
Annemie Noach Grishilde adalah dokter bedah muda yang tidak diragukan lagi keahliannya.
"Baiklah, kalau begitu saya permisi. Selamat malam." Sebelum benar-benar masuk ke dalam ruang operasi, Meera menyempatkan diri untuk melihat siapa saja gerangan yang menunggu Cameron Rodriquez. Ternyata.. hanya asistennya. Selain itu, tidak ada.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Path Of DESTINY II : Amor Aeternus
عاطفية"Love will guide you to the right direction of destiny." *** Karena kesalahan yang dilakukan Zayi, Meera pergi dari kehidupannya. Kesalahan yang sebenarnya hanyalah sebuah kesalahpahaman. Meski begitu, Zayi mengerti konsekuensi yang akan menimpanya...