tragedi

32 5 0
                                    

Semenjak orang tua Hinata meninggal, Kageyama selalu berada di samping Hinata untuk menghibur sahabatnya dan Kageyama selalu datang kerumahnya Hinata hanya sekedar untuk melihat dan bermain dengan shoyou

Ibunya sugawara atau orang tua angkat shoyou telah meninggal setelah satu tahun kedua orang tua Hinata meninggal

Itu sangat membuat Hinata terpuruk dan setres terlebih lagi iya harus meninggalkan adiknya yang berusia dua tahun di rumah sendirian tetapi tetangga Hinata dengan senang hati menjaga shoyou kala Hinata sekolah dan sedikit membuat Hinata lega

Semenjak kejadian itu Hinata terlihat frustasi dan prestasinya di sekolah menurun drastis, tapi Kageyama selalu menjulurkan tangannya untuk membantu Hinata bangkit kembali tapi itu juga tidak berlangsung lama
Hinata merasakan hangatnya persahabatan hanya dalam waktu dua tahun dan hari ini, siang tadi dan tepat di depan mata Hinata semuanya musnah

Hinata memasuki rumahnya dengan pakaian nya yang basah tetapi sambutan sang adik yang begitu hangat membuat Hinata melupakan kejadian tadi

" Abang mandi dulu shoyou main aja nanti kita makan malam bareng" Hinata menyentuh rambut adiknya yang sama persis dengan rambut miliknya

Shoyou mengangguk dan berlalu, Hinata langsung pergi ke kamar mandi dan menatap dirinya di depan cermin

Kini semua bayangan yang terjadi pada hari ini berputar kembali membuat Hinata takut akan bayangan nya sendiri

Hinata mundur beberapa langkah kebelakang hingga badannya membentur tembok

" Jangan pernah kau cari dan dekati makam Kageyama kami nggak Sudi"

" Awas saja kalau kau datang dan muncul di hadapan kami lagi"

" Dasar pembunuhan tak kenal Budi"

Kata kata teman Hinata lebih tepatnya mantan temannya masih terngiang ngiang di kepalanya

" Apakah salah ku?" Hinata memegang kepalanya yang terasa sakit

Hinata bangkit dan bersih bersih setelah mendengar tangis anak kecil yang menghawatirkan nya " Abang kan cuman mandi" Hinata mengendong shoyou

" Abang nggak pp?" Shoyou menyentuh rambut Hinata yang basah

Hinata tersenyum" nggak pp, ayo makan"

Flashback on

" Mau ke supermarket dulu beli susu" rengek pemuda tinggi di samping pemuda mungil berambut oranye

Hinata mengangguk dan memang ini kebiasaan mereka setiap pulang latihan selalu mampir ke supermarket walaupun hanya untuk membeli susu

" Mau main kerumah?" Tanya Hinata dan pemuda itu mengangguk

Mereka bersenda gurau dengan lelucon tentang mereka bermain volly dan pemuda tinggi itu sesekali berteriak di depan Hinata kala Hinata menyinggung perasaan nya

Hinata melihat pemuda itu " siapa sampai duluan akan di traktir" goda Hinata

Pemuda itu mengangguk antusias " jangan nangis kalau kalah" ejek pemuda itu

Mereka mengambil ancang-ancang untuk segera berlari namun seorang pria yang sedang berlari dan sepertinya buru buru tidak sengaja menyenggol pemuda tinggi itu dan membuatnya jatuh keaspal

Dan dari arah lain melaju sebuah bus menuju ke arah pemuda itu dan semuanya terjadi begitu cepat
Tubuh pemuda itu terpental beberapa meter dan berlumuran darah, semua orang menghampiri pemuda itu dan mengerubungi nya seperti semut mengerubungi gula

LELAH (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang