True God, yang dalam bentuk mozaik aneh, melayang di galaksi luas, menatap banyaknya cahaya yang tak terhitung jumlahnya yang berkelap-kelip di seluruh alam semesta ini.
Bukan, itu bukanlah bintang, melainkan sebuah tumpukan mayat yang tak terhitung jumlahnya dari bawahan Evil God.
True God, setelah membunuh Aarin, dia melanjutkan apa yang dia lakukan dan membantai seluruh bawahan Evil God.
Mozaik dari True God kemudian terlihat seolah menoleh kebelakang, lalu menatap sebuah cahaya suram yang ada jauh di belakang.
Dari posisi ini, pemandangannya memang terlihat seperti ini, namun dari mata True God yang disembunyikan, dia tahu bahwa itu adalah sebuah kastil.
Kasti yang sangat besar, melebihi planet manapun, berdiri di tengah-tengah pusaran alam semesta dengan penuh dominasi, bersama lumpur gelap di bawahnya yang terus mengalir tanpa henti dan tanpa tujuan akhir.
"Kali ini giliranmu, Evil Queen Ariana ...."
Meninggalkan gumaman itu, True God memudar dan langsung melintasi ruang dan waktu, sampai muncul lagi di sebuah ruangan gelap, luas, serta dingin.
Seolah menyambut kedatangannya, ruangan yang gelap ini perlahan mengeluarkan cahaya samar, menerangi seluruh tempat ini.
Pada saat bersamaan, gumpalan daging yang tampak seperti tentakel aneh, menggeliat di sudut ruangan bersama bola-bola mata putih tanpa pupil. Mereka semua bereaksi atas kedatangan True God yang tiba-tiba dan menggeliat, tampak seperti menunjukkan emosi tertentu.
Tapi True God yang berada di tengah-tengah mereka semua tak peduli dengan itu, pandangannya lurus ke depan, menatap sebuah takhta megah yang ada di ujung ruangan, yang diduduki oleh seorang wanita dewasa malas.
Wanita itu memiliki rambut hitam keunguan, memakai gaun mewah yang cocok untuk tubuhnya yang menggoda. Wajahnya tidak terlihat karena tertutupi oleh sebuah kertas dokumen yang dia bawa di tangannya. Tampaknya dia sedang membaca.
Kemudian seolah sudah menyadari kedatangam True God dari awal, wanita itu membuang dokumen yang dia pegang dengan santai dan menunjukkan wajah cantiknya yang malas.
Tangan kanannya menopang wajahnya di pipi, lalu menggerakkan pupil mata ungu yang dia milik untuk secara perlahan menatap True God yang ada jauh di depan. Kedua bibirnya yang terlihat terus menutup, kemudian terbuka, mengeluarkan sebuah kalimat, "Setelah membunuh suamiku, apakah kau sekarang akan membunuhku juga, gadis kecil?"
"...."
True God tidak terlihat menunjukkan reaksi dan dirinya tetap terselimuti oleh mozaik aneh.
Namun, Evil Queen Ariana, wanita malas yang duduk di takhta ini, tahu bahwa tanda diam yang dimiliki True God itu mengartikan persetujuan atas perkataannya tadi.
Jadi, dia menghela nafas. "Meskipun suamiku agak bodoh di beberapa tempat, melakukan hal seperti ini seolah kau memiliki kebencian besar padanya, ... dia pasti akan sadar cepat atau lambat. Jangan meremehkan kecerdasannya."
Evil Queen Ariana kemudian berdiri dari takhta dan memijat pundaknya sendiri beberapa kali, seolah bersiap untuk pertarungan. Dia mengarahkan matanya lagi ke True God, lalu berkata, "Yah, bagaimanapun aku juga tidak terlalu keberatan dengan apa yang kau lakukan kali ini. Tapi untuk sekarang, bisakah kau bertarung habis-habisan sebelum membunuhku? Duduk di takhta terus membuatku stres."
"........... Baiklah," jawab True God setelah jeda panjang.
"Bagus." Evil Queen Ariana mengeluarkan seringai bahagia dan menunjukkan dua gigi taring yang tertata rapi dibalik bibirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Evil God in DxD
Hayran KurguSang makhluk terkuat yang ada di seluruh alam, Evil God, telah dibunuh oleh True God yang menyerangnya secara diam-diam. Namun, apakah kehidupan Evil God benar-benar akan berakhir di sini saja? Bagaimana jika ... dia bersembunyi di suatu tempat yang...