Biasakan vote sebelum membaca.
---"Hah~"
Helaan nafas keluar dari mulut (Name), yang kini tengah memasak. Ditemani dengan suaminya-Sano Manjiro-yang sedari pagi, memeluknya dari belakang.
Jujur saja, (Name) agak pegel.
"Manjiro,"
"Hm?"
"Kamu ga pegel peluk aku terus?" Tanya (Name).
Mikey terdiam, lalu menggeleng cepat. "Nggak."
(Name) menghela nafas, lalu berucap. "Tapi aku pegel, lepasin dong. Aku ga kemana-mana kok."
Mikey cemberut, "gak mau! Aku kan sudah bilang kemarin, aku mau memelukmu sepuasnya sebelum perutmu membesar!"
"Iya aku tau, tapi-"
*tok tok tok
Ucapan seketika Name) terpotong akibat suara ketukan pintu. "Manjiro, tolong bukain pintu-"
"Ayo bareng!"
"Aku lagi masak bayi besarrkuu, sana bukain. Tolongggg~"
Mikey mendengus, lalu melepaskan pelukannya. "Oke, tapi nanti peluk lagi."
"Iya iya, sana"
Mikey berjalan pergi membuka pintu. Meninggalkan (Name) yang bernafas lega sembari memijat pinggangnya. "Uh.. pegal, punya suami manja gini banget. Tapi gapapa sih, aku sayang soalnya."
--
*ceklek
"Oh?"
"Mau apa datang kesini lagi, kenchin?"
Draken berdecak, lalu memutar bola matanya malas. "Cih, kenapa kau yang buka pintu coba."
Mikey mengerutkan dahinya, lalu berucap. "Tentu saja karena aku suaminya (name)!"
"Yayaya, aku tau. (Name) mana? Sudah lama rasanya aku tidak mengobrol dengannya, jadi kangen," ucap Draken sembari tersenyum kecil.
"Dih, incest?" Tanya Mikey.
Draken terkejut, lalu menatap Mikey kesal. "Kalau iya? Masalah?"
"Heee," Mikey menoleh ke belakang, lalu menaruh telapak tangannya di samping mulutnya. "(NAME)! KENCHIN SUKA SAMA KAMU!"
Draken terkejut, lalu dengan segara menutup mulut Mikey. "Oi! Baka! Apa yang kau katakan!"
"Ada apa manjiro?-oh? Ryu-chan!" (Name) mendekat ke arah Draken, lalu memeluknya.
"Ryu-chan! Aku kangen!" Ucap (Name) sembari memeluk Draken. Draken pun tersenyum, kemudian membalas pelukan (Name).
"Aku juga."
Mikey mendengus, lalu menarik tangan (Name). "Gaboleh peluk-pelukkan, bukan muhrim," ucap Mikey sembari memeluk (Name).
Draken menatap Mikey kesal, "dih, mentang-mentang udah sah. Lagian, kalau bukan karena restu ku, kalian gabakalan mungkin bisa nikah."
Mikey cemberut, "tinggal kawin lari. Gampang."
"NDASMU KAWIN LARI!"
"Hush! Udah udah! Berantem mulu sih, heran."
"Ryu-chan ada apa datang kesini?" Tanya (Name).
"Ah itu, kudengar kau hamil. Jadi aku bawakan buah," Draken menyodorkan kantung plastik berwarna putih kehadapan (Name).
(Name) pun dengan senang hati mengambilnya. "Uwaah! Arigatou ryu-chan! Ryu-chan, ayo duduk dulu. Aku akan siapkan makanan,"
"Hah?!-"
"Oke,"Mikey menatap (Name), "(name) tapi-"
"Manjiro, kakakku jarang loh datang kesini. Gapapa ya?" Mikey menghela nafas, lalu mengangguk. "Yasudah, tapi aku gak mau lepas pelukanku!"
"Dih, manja."
"Bilang aja iri,"
"Cih"
"Hadeh.. udah ah! Jangan berantem! Ayo masuk ryu-chan."
---
Dimeja makan."Ne, kenchin."
"Hm?"
"Aku dan (name) melakukan 'itu' loh, rasanya sangat menyenangkan! Aku sampai ketagihan!"
"Uhuk-uhuk!" Draken tesedak makanan buatan (Name), lalu dengan cepat ia minum.
"APA HUBUNGANNYA COBA?!"
"Hehe, ga ada sih. Cuma pengen kasih tau."
Draken mendengus kesal dengan wajah yang memerah tipis. Jujur saja, ia agak penasaran.
"O-oi, mikey."
"Hm?"
".. co-coba ceritakan," ucap Draken malu-malu.
Mikey terdiam, lalu taklama tersenyum lebar. "Oke!"
.
.
.*Omake!
(Name) baru saja kembali dari warung, lalu mendengar percakapan bejat antara suaminya dengan kakaknya dimeja makan.
"Setelah itu, (Name) mendesah dengan sangaaaaaaatttt keras! Ah~ desahannya benar-benar indah kenchin!"
"Sialan kau mikey, jangan bikin tegang!"
"HAHAHAHAHAHAHA"
"💢.." *(Name).
*BRAK!
"Kalian berdua ngomongin apa?"
"!!!!"
"Ah! (Name) i-itu.."
*BUGH!
*BUGH!(Name) memukul kepala Mikey dan Draken.
"DASAR MESUM!"
To be continued...