Biasakan vote sebelum membaca.
---
Pagi ini, (Name) terkena demam. Entah kenapa ini bisa terjadi.
"Hah~"
Helaan nafas keluar dari bibir (Name) yang kini tengah bersandar di atas kasur sembari memijat pelipisnya pelan.
"Kok aku bisa terkena demam sih? Apa ini balasan karena aku memukul kecoa kemarin?" *batin (Name).
*ceklek
Pintu kamar terbuka, (Name) lantas menoleh lalu mendapati Mikey‐-suaminya--yang tengah membawa semangkuk bubur dan segelas air.
Mikey duduk di sebelah (Name), lalu memegang kening (Name). "Masih pusing?" Tanya Mikey sembari menjauhkan tangannya.
(Name) agak terkejut. Kok Mikey jadi gini?
"Manjiro, ini benar kamu kan?" Tanya (Name) memastikan. Siapa tau ini Mitsuya yang menyamar menjadi Mikey.
Mikey menaikkan alisnya, "hah? Kamu ini bicara apa? Tentu saja ini aku!" Ucap Mikey.
"Kok sifatnya beda? Kemana sisi manjamu itu?"
Mikey mengambil mangkuk bubur, lalu menyendoknya. "Tentu saja aku simpan. Aku tidak ingin membuatmu tambah pusing dengan sifat manjaku itu."
(Name) tertegun.
Mikey menyodorkan sesendok bubur ke mulut (Name). "Makan dulu, abis itu minum obat, lalu istirahat."
(Name) tersenyum tipis, lalu membuka mulutnya dan memakan sesendok bubur yang Mikey sodorkan padanya.
--skip.
Seperti perkataan Mikey tadi. Selesai makan, (Name) pun meminum obatnya.
Mikey tersenyum sembari menatap (Name) yang tengah meminum obatnya. (Name) selesai meneguk obatnya, lalu menatap Mikey bingung.
"Ada apa?"
"Kamu cantik."
*blush!
Wajah (Name) seketika memerah padam.
Apa-apaan itu?
Tidak seperti Mikey!
Mikey tertawa pelan, lalu mendekat ke arah (Name) dan mencium keningnya. "Istirahat ya?"
(Name) mengangguk kecil, lalu mulai merebahkan tubuhnya. "Manjiro, terima kasih." (Name) berucap sembari tersenyum kecil.
Mikey tersenyum tipis, lalu mengangguk dan membawa semangkuk bubur beserta gelas bekas (Name) tadi ke luar kamar.
---
*ting tong~
Suara bunyi bel terdengar ditelinga Mikey, yang tengah menonton televisi di sofa. Dengan rasa penasaran, Mikey pun membuka pintu rumahnya, lalu mendapati Draken disana.
