bab 6

2 1 0
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم
Kita lanjut lagi ya ceritanya

Semoga cerita ini bisa mendatangkan manfaat ya. Aamiin Allahumma Aamim.

Happi Reading 💚
-
-
-
-
-
-
...

Di sekolah

Bel sekolah berbunyi tanda pelajaran dimulai.

"Khumairoh kamu tidak ganti baju? bel sudah bunyi loh, Kamu tidak ikut olahraga?"tanya Najmi

"Tidak!"jawab Khumairoh

"Loh, Kenapa? Kan hari ini pengambilan nilainya. Masa kamu tidak ikut. Pekan lalu juga kamu tidak ikut."ucap Najmi

"Ya mau bagaimana lagi?"ucap Khumairoh acuh

"Maksud kamu apa sih?"tanya Khumairoh bingung

"Masa kamu tidak ngerti juga sih. Kan hari ini olahraga volli."ucap Khumairoh sedikit kesal

"Ya memang olahraga volli. Lalu masalahnya apa?"tanya Najmi

"Astagfirullah Najmi! Kamu lupa ya kalau mata aku ini mines. Mana bisa main volli."ucap Khumairoh

"Astagfirullah. Maaf ya may. Aku betul-betul lupa!"ucap Najmi merasa bersalah

"Sudahlah tidak apa-apa."ucap Khumairoh cuek

"Kamu tidak marahkan, Maaf jika kata-kataku menyinggung perasaanmu, tapi jujur aku tidak bermaksud untuk melukai hatimu. Maaf ya!"ucap Najmi dengan muka bersalahnya

"Hehehhehehheheheh." khumairoh terbahak bahak melihat eksprisi bersalah sahabatnya.

"Ihhh... Kok malah ketewa sih?"ucap Najmi kesal.

"Mukamu sih lucu seperti itu."ucap Khumairoh sambil berusaha berhenti tertawa.

"Aku itu serius minta maaf. Kamu malah menertawakanku."ucap Najmi cemberut.

"Iya...iya di maafkan. Tidak usah pake cemburut seperti itu. Nanti cantiknya hilang loh."ucap Khumairoh menggoda

"Biar saja."jawab Najmi ketus

"Mau marah atau olahraga? Nanti terlambat disuru keliling lapangan baru tau rasa."ucap Khumairoh mengingatkan

"Iya ini aku ke lapangan. Tapi aku masih marah sama kamu."ucap Najmi

"Ya Allah Najmi tega amat sama sahabat sendiri."

"Bodo amat  Assalamualaikum."sembil melangkah pergi

"Waalaikumsalam."

Setelah kepergian Najmi, Khumairoh memutuskan untuk pergi ke mushollah untuk menenangkan diri. Saat menuju mushollah, dia melewati lapangan olahraga yang dipenuhi oleh teman temannya. Khumairoh tak kuasa menahan tangisnya. Dia pun berlari agar cepat sampai ke mushollah.

Tiba di mushollah dia meluapkan semua kesedihannya.

"Ya Allah andai aku seperti mereka. Aku pasti ikut olahraga bersama mereka. Entah kapan aku bisa olahraga seperti meraka? Kenapa setiap keinginanku selalu terhalang oleh keterbatasnku? Aku juga ingin bebas beraktifatas tampa terhalang akan sesuatu. Aku lelah seperti ini. Sering dihina dan dikucilkan. Entah sampai kapan ini akan aku alami? Tidak banyak orang yang ingin berteman denganku hanya karna keterbatasan yang kumiliki. Mereka hanya ada ketika mereka membutuhkan bantuanku setelah itu mereka akan pergi. Jika aku diberi pilihan lebih baik aku tidak dilahirkan dari pada aku menderita seperti ini."ucap Khumairoh dengan deraian airmata.
Karna sedang menangis khumairoh tidak mendengar ada seseorang masuk kedalam mushollah.

"Khumairoh kamu kenapa nak?"tanya ibu Nurfadilah
Khumairoh kaget dan langsung menyeka air mata di pipinya

"Ti... Tidak apa apa bu."jawab Khumairoh terbata bata

"Tapi, kenapa matamu sembab. Dan tadi ibu ucap salam saat masuk kamu juga tidak jawab?"tanya ibu Nurfadila

"Tidak apa-apa bu. Khumairoh hanya kepikiran sama tugas."ucap Khumairoh bohong

"Kepikiran tugas tapi menangis. Aneh kamu ini."ucap Ibu Nurfadila

"Kenapa ibu bilang kalau khumairoh aneh?"tanya Khumairoh

"Anehlah. Karna tugas kamu menangis. Memangnya tugasnya sesusah apa sih?"tanya ibu Nurfadilah

"Ya gitulah bu!"

"Gitulah. Gimana?tanya ibu Nurfadilah bingung

"Tidak apa-apa bu. Dilarang kepo."ucap Khumairoh bercanda.

"Ya sudah kalau tidak mau beri tahu. Ibu hanya khawatir saja."ucap ibu Nurfadilah

"Ibu tidak usah khawatir. Khumairoh tidak apa-apa."ucap Khumairoh meyakinkan

"Ya sudah ibu keruang guru saja. Kalau butuh teman curhat datang ke ibu saja. Assalamualaikum."ucap Ibu Nurfadilah melangkah pergi

"Iya bu. Waalaikumsalam."ucap Khumairoh

....

Terimakasih kepada para pembaca. Semoga kalian tidak bosan dengan tulisan Author

Dan jangan lupa vote dan coment ya.
Tidak apa-apa coment jika memang dalam tulisan Author ada kesalahan. Karna dari coment kalian bisa menjadi bahan perbaikan bagi Author kedepannya.

 

Indah Pada Waktunya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang