bab 27

0 0 0
                                    

بسم اللخ الرحمن الحيم

Happy Reading
-
-
-
-
.....

Di depan aula

Najmi dan Khumairoh bergegas akan pulang. Namun langkahnya terhenti karna ada yang memanggilnya

"Khumairoh!"panggil Nunu

"Iya, ada apa?"tanya Khumairoh menoleh

"Selamat ya atas kemenangan kamu."ucap Nunu

"Apa! Aku tidak salah dengar ni? Si nenek sihir ucapkan selamat kepada kamu."ucap Najmi

"Apasih kamu, tidak baik bicara seperti itu."ucap Khumairoh

"Tidak apa-apa kok, aku pantas mendapatkan itu, selama ini aku selalu jahat sama kamu. Aku minta maaf ya."ucap Nunu mengulurkan tangan ke Khumairoh.

Khumairoh pun menerima uluran tangannya

"Tidak apa-apa kok, sebelum kamu minta maaf aku sudah memaafkanmu."ucap Khumairoh tersenyum

"Mai! Kenapa kamu lakukan itu, ingat ya dia itu selalu jahat sama kamu, gara-gara dia bapak mu dipanggil ke sekolah dan dia juga sering menghina mu."ucap Najmi

"Najmi! Kalau ada orang yang meminta maaf dan mau mengakui kesalahannya itu adalah hal baik, dan kita harus memberi dia maaf."ucap Khumairoh

"Tapi, aku tidak yakin kalau dia benaran tulus."ucap Najmi sinis

"Tulus atau tidaknya itu bukan urusan kita, jadi kamu tidak usah memikirkan itu."ucap Khumairoh

"Yang sahabatmu itu siapa sih? Dari tadi kamu membela dia terus."ucap Najmi berlalu pergi

"Najmi!"panggil Khumairoh, namun Najmi tidak mempedulikannya

"Aku sekali lagi minta maaf ya! Gara-gara aku kamu jadi marahan sama Najmi."ucap Nunu

"Tidak apa-apa."ucap KhumIroh

"Kamu maukan menjadikan ku sahabatmu seperti kamu menjadikan Najmi sahabatmu?"ucap Nunu

"Iya aku mau. Kita kan memang teman."ucap Khumairoh tersenyum

"Terimakasi ya, kamu memang baik hati."ucap Nunu tulus

"Sama-sama, tapi aku harus pergi, pasti Najmi semakin marah kalau aku tidak menemuinya."ucap Khumairoh

"Iya, terimakasi ya."

"Iya, Assalamualaikum."ucap Khumairoh berlalu pergi

"Waalaikumsalam."ucap Nunu

Khumairoh terus berjalan mencari Najmi karena dia yakin Najmi tidak akan meninggalkannya pulang, dia menelusuru pekarangan sekolah Namun tetap tidak menemukannya.

"Najmi kemana sih?"ucap Khumairoh

"apa dia di taman ya?"lanjut Khumairoh melangkah menuju taman. Dan benar saja Najmi ada di sana

Di taman

"Ihhh... Khumairoh menjengkelkan sekali. Siapa sih sahabatnya? Dia malah belain si nenek sisir itu."ucap Najmi sambil melempar kerikil kedalam kolam yang ada di sana

"Kalau marah itu, jangan membuat yang tidak bersalah kena imbasnya. Bagaimana jika kerikil itu mengenai ikan yang ada didalam kolam?"ucap Khumairoh yang tiba-tiba datang

"Bodo amat."ucap Najmi sinis

"Sana pergi! Jangan ganggu aku!"lanjut Najmi

"Kamu itu kenapa sih?"tanya Khumairoh

"Kamu masih tanya, seharusnya aku yang bertanya seperti itu ke kamu, kenapa kamu selalu membela dia? Yang sahabat kamu itu aku atau dia?"ucap Najmi

"Sahabat aku itu kamu. Tapi kalau ada yang meminta maaf kepada kita, kita harus memberinya maaf."ucap Khumairoh

"Tapi dia sering berbuat jahat kepadamu. Kenapa kamu justru dengan mudah memberi dia maaf?"ucap Najmi

"Najmiku sayang, orang bisa berubah, kemarin dia benci sama kita, bisa saja hari ini berubah menjadi suka sama kita. Allah itu maha pembolak balik hati."ucap Khumairoh

"Tapi kan tetap aja."ucap Najmi

"Allah saja maha pengampun atas kesalahan para hambanya. Terus kenapa kita tidak saling memaafkan atar sesama kita."ucap Khumairoh

"Tapi bisa saja kan itu hanya akal-akalannya saja untuk mengerjai kamu lagi."ucap Najmi

"Najmi! Kita tidak boleh berburuk sangka kepada orang. Kita pikirkan hal-hal baik saja agar pikirin kita tenang."ucap Khumairoh

"Susah kalau ngomong sama kamu."ucap Najmi sinis

"Aku minta maaf sama kamu."ucap Khumairoh

"Sudahlah."ucap Najmi

"Kok gitu sih, kita kan sahabat."ucap Khumairoh

Najmi tampak berpikir, yang ada dalam pikirinnya membenarkan apa yang di katakan oleh Khumairoh tapi dia masih tidak terima karna Khumairoh selalu saja membela orang yang telah berbuat jahat kepadanya

"Kok kamu malah diam sih."ucap Khumairoh

"Aku minta maaf."lanjut Khumairoh

"Iya aku maafkan."ucap Najmi dengan wajah sinis

"Di maafkan kok tidak Ikhlas gitu."ucap Khumairoh

"Ikhlas kok."ucap Najmi jutek

"Ikhlas? Tapi mukanya kok kaya pakaian yang belum disetrika gitu."ucap Khumairoh tersenyum

"Apaan sih, aku itu ikhlas memaafkan."ucap Najmi menyela perkataan Khumairoh

"Orang Ikhlas itu senyum bukan jutek seperti itu."ucap Khumairoh

"Ini aku senyum."ucap Najmi sambil memaksa tersenyum

"Jangan senyum kalau terpaksa. Karna mukamu itu tambah jelek."ucap Khumairoh

"Ihhh... Kamu ya."ucap Najmi tersenyum

"Nah gitu dong baru cantik."ucap Khumairoh

"Kamu memang selalu bisa melelehkan hatiku yang lagi panas."ucap Najmi

"Lebay. Sejak kapan sih kamu lebay seperti ini?"tanya Khumairoh

"Sejak hari ini."ucap Najmi tertawa

"Sudahlah, ayo pulang!"ucap Khumairoh

"Ayo."ucap Najmi

Merekapun pulang bersama

Indah Pada Waktunya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang