bab 2

22 4 0
                                    

Khumairoh tidak memiliki banyak teman, karna banyak yang tidak mau berteman denganny karena keterbatasan fisiknya. dan itu juga yang menyebabkannya enggan untuk bergabung dengan teman temannya, jika tidak diajak. Namun Khumairoh adalah anak yang ceria dan ramah kesemua orang. meskipun dia sering dihina dan dicacimaki, tetapi dia tidak pernah memperlihatkan kepada orang lain tentang kerapuhan hatinya.
             
Saat pulang sekolah Khumairoh dan seorang temannya ke perpustakaan untuk meminjam buku. Tiba di meja pelayanan perpustakaan dia bertemu seorang guru, guru itu berkata

"Masih buta bu," sambil menunjuk ke arah khumairoh. "makanya pake kacamata, biar kamu tidak menderita."ucap sang guru
 
Hati Khumairoh sakit mendengar perkataan ibu guru itu. Walau Khumairoh tau niat dari guru itu baik, tapi cara penuturan katanya yg kurang baik. Meskipun Khumairoh merasa sakit hati, tapi dia tetap mengukirkan senyuman indah dibibirnya. Dibalik senyum itu Najmi  dapat menangkap raut kesedihan diwajahnya. Najmi pun menarik tangan khumairoh untuk keluar perpustakaan.

"Najmi. Lepaskan tangan aku! Ihhh. Sakit tau, main tarik-tarik orang yang sedang bicara, tidak sopan tau seperti itu."ucap Khumairoh

"Iya maaf. Soalnya aku lihat kamu itu sedih dengan ucapan ibu Rina tadi."ucap Najmi

"Iya sih, tapi tidak usah main tarik-tarik gitu aja. Kan tangan aku jadi sakit, Sampai merah gini."ucap Khumairoh sambil menunjuk tangannya

"Iya, maaf, aku kan gak sengaja."ucap Najmi merasa bersalah

"Iya, tapi lain kali jangan diulangi lagi!"ucap Khumairoh

"Iya bawel, ya sudah ayo."ajak Najmi

"Ayo, kemana?"tanya Khumairoh bingung

"Ya pulang lah. Emang kamu mau bermalam di sekolah ini. Kalau aku sih tidak."ucap Najmi

"Ya aku juga tidak. Ya sudah ayo!"ucap Khumairoh

"Ayo."ucap Najmi

Merekapun pulang bersama

Setiba di rumah Khumairoh langsung menuju ke kamarnya, di kamar Khumairoh meluapkan semua sakit hatinya dan berkata pada dirinya sendiri.

"kenapa ya aku selalu di perlakukan seperti ini oleh orang-orang? kenapa orang-orang tidak pernah sedikitpun mengerti akan perasaan ku? aku pun ingin dihargai, bukan hanya sekedar jadi bahan ejekan ataupun hinaan orang saja."Sambil terus terisak melupakan kekesalnnya yang tak mampu terluapkan ke orang lain.
          
Hanya menangislah yang mampu dilakukannya. diasaat hinaan demi hinaan yang dia dapatkan dari orang. Setelah lama menangis Khumairoh pun tertidur dengan pulasnya. sampai terdengar ketikan pintu kamar dari luar.

"Tok...Tok...Tok.... "  Ketuk sang ibu. namun, tak mendapat jawaban dari dalam. ibu pun mengulangi mengetuk pintu dan alhasil Khumairoh pun membuka pintu..

"Tok...Tok...Tok.... "Ketuk sang ibu
Ceklek bunyi gagang pintu, yang menandakan pintu itu terbuka

"Nak, apa yang kamu lakukan di dalam kamar, ibu dari tadi mengetuk pintu. namun, tidak didengar-dengar?"tanya sang ibu

"Maaf bu, aku tidur tadi, makanya tidak dengar ibu ketuk pintu."jawab Khumairoh

"Ohhh begitu ya, ya sudah kamu mandi dulu, waktu shalat asar sudah hampir habis!"pinta sang ibu

"Iyh bu, ini juga mau mandi kok."jawab khumairoh

"Iya, sudah sana, tapl tunggu dulu,"ucap Ibu menahan tangan Khumairoh sambil pemperhatikan wajah Khumairoh yang agak sembab disebabkan menangis

"Apa lagi sih bu, tadi bilangnya mandi karna waktu shalat asar mau habis, kok malah di tahan lagi sih,"kesal Khumairoh karna di tahan oleh ibu nya.

"kok ibu liatin aku sampai segitu nya sih, ada yang salah ya sama diri Khumairoh?"lanjutnya karna bingung melihat ibunya yang memperhatikan nya dengan penuh selidik

"Kamu habis menangis nak? kok matamu sembab begitu?"tanya sang ibu

"Ti...dak kok bu, khumairoh tidak menangis."jawab Khumauroh bohong karna tidak ingin ibunya kepikiran dengan dirinya

"Kamu bohongin ibu kan nak, mata kamu sembab begitu. nak, kalau ada apa apa cerita sama ibu! ibu siap jadi teman cerita kamu nak."ucap sang ibu 

"Iyha bu, maafkan aku ya bu, sudah bohongin ibu, Khumairoh hanya tidak ingin ibu sedih karnaku."jawab Khumairoh dengan air mata yang mengalir di pipinya

"Sudah ya nak, jangan menangis lagi ya!"jawab sang ibu sambil mengusap  air mata di pipi khumairoh

"Ya sudah kamu mandi dan shalat biar bisa tenang. setelah itu, cerita sama ibu apa yang buat kamu menangis! ibu mau memasak untuk makan nanti malam. sebentar lagi bapak mu juga pulang kerja."lanjut sang ibu

"Iya bu, aki mandi dulu ya, setelah itu shalat."ucap Khumairoh

"Iya nak."ucap sang ibu

Khumairoh pun berlalu pergi ke kamar mandi dan ibu ke dapur untuk memasak.

Indah Pada Waktunya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang