Sebelumnya....
Setelah kepergian Taeyong. Irene dan Jaehyun yang asik bicara tidak menyadari Baekhyun datang dengan belanjaan dikedua tangannya.
"Jaehyun, dimana anakku?" Baekhyun menatap Jaehyun sedangkan dua orang itu langsung mengalihkan perhatiannya dan menatap Baekhyun, sontak membuat Jaehyun langsung menghampirinya dan mengambil alih belanjaan ibu mertuanya membuat Baekhyun terkekeh.
"Terima kasih, tapi tidak usah repot-repot Jaehyun." Jaehyun menggeleng dan menaruh belanjaan itu didapur
Baekhyun beralih pada Irene yang hanya memasang senyuman di wajah cantiknya, Baekhyun tersenyum lalu menghampirinya.
"Apa kabar, apa kau melupakanku?" Irene terkekeh dan menggeleng, ia langsung memeluk Baekhyun yang merupakan sahabatnya saat kuliah dulu.
"Aku akan jahat jika melupakanmu, kau tau kau semakin cantik kak Baekhyun." Irene dan Baekhyun berbeda 1 tahun, dulu saat kuliah Baekhyun sangat ramah pada orang lain sehingga dia selalu dimanfaatkan untuk kepentingan mereka. Itu mendorong Irene untuk berteman dengan Baekhyun, ia merasa kasihan sekaligus ingin berteman dengan pria cantik itu yang dijadikan budak.
"Aku terkejut ternyata Taeyong berpacaran dengan anak sahabatku." Ujar Baekhyun sembari tertawa kecil.
"Aku juga, kau melahirkan anak secantik Taeyong, hati-hati nanti kecantikanmu kalah dengan anakmu sendiri." Kini Irene yang terkekeh kecil melihat wajah kesal Baekhyun.
"Tante, aku pulang dulu ya... Nanti aku main lagi kesini." Ujar Jaehyun setelah menaruh belanjaan Baekhyun didapur dan mendapat gelengan dari mertuanya.
"Kemarilah, apa kau lupa janjiku kalau berhasil merubah sifat Taeyong?" Jaehyun terdiam dan mengangguk, ia menghampiri Irene dan duduk disampingnya.
"Sesuai janjiku, aku akan memberitahumu." Jaehyun yang penasaran mulai menatap Baekhyun dengan wajah polosnya.
"Taeyong... Dia memiliki rahim." Seketika ruangan itu menjadi hening. Jaehyun mencoba mencerna perkataan Baekhyun.
"Taeyong memiliki rahim? Apa dia bisa hamil?" Batin Jaehyun.
"Tunggu, apa artinya anakmu bisa hamil?" Tanya Irene dan Baekhyun mengangguk.
"Maka dari itu aku menyuruh Jaehyun agar tidak meniduri Taeyong, aku baru tau saat dia berumur 18 tahun, waktu itu dia merengek sakit perut dan mual jadi aku mengajaknya ke dokter tapi dokter bilang Taeyong memiliki rahim." Irene dan Jaehyun terlalu fokus mendengar penjelasan Baekhyun.
"Sekarang, Taeyong sudah milikmu kalau ingin melakukannya sekarang, Tante tidak masalah."
"Tapi om Chanyeol-" Baekhyun tersenyum manis. "Kau tidak perlu takut, masalah suamiku kau tenang saja."
Kini Irene sudah tidak tau harus bagaimana, ia mendapat menantu cantik, sopan, mencintai anaknya, walau pria tapi Taeyong termasuk lelaki special.
"Sudah Tante ingin istirahat dulu, Irene apa kau ingin menginap?" Irene menggeleng dan berdiri dari duduknya. "Aku pulang saja, ingat jaga dirimu kak dan Jaehyun jaga Taeyong dengan benar."
"Bunda hati-hati pulangnya, nanti aku dan Taeyong akan berkunjung kesana." Irene tersenyum kecil dan mengelus rambut Jaehyun lalu berlalu keluar.
Tidak berselang lama Chanyeol datang dengan nafas yang memburu. "Aku pulang." Serunya.
Baekhyun menatap Jaehyun dan mengedipkan lalu menghampiri suaminya, mengalungkan kedua tangannya dan memberikan tatapan sayu pada Chanyeol.
"Aku merindukanmu sayang." Bisik Baekhyun lalu melumat bibir suaminya, dan memberi kode dengan kakinya agar Jaehyun pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Anak Kost [[Jaeyong]] ✓
Fanfiction[Humor] [Lokal] [Romance] Jaeyong (Jaehyun & Taeyong). "Jaehyun ngewe yuk".- Taeyong. "Enak saja mau menyentuh aset mahal milikku".- Jaehyun. "Yaudah jatuh cinta lah padaku".- Taeyong. BxB, Bahasa non baku. Ini cerita fiksi okey, "FIKSI" cerita yan...