PART - 33

686 111 3
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Haruto tiba kembali di rumah sakit, dia berlari di ikuti Hana di belakangnya.

"Kakak gawat... Kak Karina kecelakaan." Teriak Haruto sambil berlari ke arah Yoshi dan Mashi.

Yoahi dan Mashi yang sedari tadi duduk didepan ruangan Asahi pun sontak terkejut mendengar ucapan Haruto.

"Lo serius de?" Tanya Mashi.

Tak berapa lama Dokter dan beberapa perawat membawa brangkar pasien. Alangkahnya terkejutnya Yoshi dan Mashi saat melihat pasien yang terbaring di brangkar itu adalah Karina.

"De, Karina kenapa?" Tanya Yoshi.

"Tadi pas gue mau nganterin Hana, jalanan macet katanya ada korban tabrak lari. Pas gue lihat ternyata korbannya itu Kak Karina." Jelas Haruto.

Seketika suasana kembali menegang.

"Dok, pasien mengalami kritis... detak jantungnya melemah." Suara seorang perawat memanggil Dokter dari dalam ruangan Asa.

Yoshi, Mashi, Haruto dan Hana langsung berlari menuju pintu ruangan Asahi.

"Dokter adik saya kenapa?" Tanya Yoshi.

"Kalian tunggu di sini. Kami akan melakukan yang terbaik." Jawab Dokter.

Mereka berempat menunggu di depan pintu ruangan, memperhatikan beberapa perawat dan dokter sedang berusaha menyelamatkan Asahi di dalam ruangan.

"Han, pulang yuk. Gue anterin." Kata Haruto.

"Iya de, lo anterin Hana gih kasian." Lanjut Mashi.

Haruto kini kembali mengantar Hana, setelah tadi perjalanannya terhalang.

"Haru... kamu yang sabar ya." Ucap Hana sambil menggenggam jemari Haruto.

"Han... gue tau ini terlalu cepat. Tapi, lo mau gak jadi pacar gue?" Tanya Haruto.

Hana hanya diam menatap kedua manik indah mata Haruto. Dan kemudian mengangguk pelan.

Haruto yang melihat itupun langsung menarik tubuh Hana ke dalam pelukannya.

"Yaudah lo masuk gih. Sampai ketemu besok ya." Kata Haruto sambil mengusap pucuk kepala Hana.

***

Sementara itu ketegangan masih berlanjut di rumah sakit.

"Adik anda harus segera mendapatkan donor jantung. Jantungnya sudah rusak." Jelas seorang Dokter.

Mashi menangis saat mendengar ucapan Dokter tersebut.

"Saya harus bagaimana dok?" Tanya Yoshi.

"Kami akan segera mencari donor untuk adik anda." Lanjut Dokter.

Mashi dan Yoshi duduk di samping Asahi yang terbaring.

"Lo bangun de... Kakak akan berusaha lakukan yang terbaik buat lo. Lo bertahan de! Lo harus kuat!" Lirih Yoshi sambil menggenggam jemari Asahi.

"Kaaaaak... gimana kak Asa?" Tanya Haruto yang baru saja memasuki ruangan.

"Asa harus segera dapat donor. Kalian bisa jaga Asa? Kakak harus lihat kondisinya Karina sekarang." Kata Yoshi.

Mashi dan Haruto mengangguk mengiyakan Yoshi, dn Yoshi segera pergi meninggalkan ruangan



"Tante bagaimana kondisinya Karina?" Tanya Yoshi pada Ibunya Karina.

"Yoshi... karina masih belum sadar. Dokter bilang akibat benturan di kepalanya sangat keras, terjadi pemdarahan pada otaknya." Jawab Ibunya Karina seraya memeluk Yoshi.

"Tante yang sabar ya." Balas Yoshi.

"Bagaimana kabar Asa? Tante tau dia di rumah sakit dari Karina. Tadi sebelum kecelakaan Karina sempat menghubungi dan menceritakan kondisin Asa." Tanya Ibunya Karina.

Yoshi hanya diam menunduk di hadapan Ibunya Karina dengan wajah dan ekspresinya yang sendu.

"Asa juga masih belum sadar tante. Dia memerlukan donor Jantung. Tapiz tim dokter sedang berusaha mencari donor untuk Asa." Jelas Yoshi.

Ibunya Karina menepuk pundak Yoshi, seolah menguatkan Yoshi.

"Kita sama-sama berdo'a. Semoga Asa dan Karina baik-baik saja." Lanjut Ibunya Karina.

Yoshi hanya mengangguk seraya mengusap air mata di pipinya.

***

Yeay update. Maaf ya lama 😊

FOUR BROTHERS MISSION Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang