PART - 39

622 94 0
                                    

"Kakak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kakak..."

Asahi baru saja tersadar dari masa kritisnya.

Ya, dia baru saja menjalani operasi pendonoran jantung.

"Kak Yoshi mana? Haruto mana?" Tanya Asahi.

Mashi yang sedari tadi berada di samping Asahi pun berusaha menenangkan adiknya itu.

"Kak Yoshi sama Haruto lagi keluar. Bentar lagi juga pasti balik." Jawab Mashi.

Asahi hanya mengangguk lemah.

Cklek..

"Kak Asa... lo udah bangun?" Teriak Haruto saat memasuki ruangan.

"De pelan-pelan berisik lo !" Tegas Mashi.

Haruto hanya tertawa saat Mashi mengomelinya.

"Mana Kak Yoshi?" Tanya Mashi.

"Oh Kak Yoshi nganterin dulu Kak Rea." Jawab Haruto.

"Rea? Rea siapa?" Asahi bingung.

"Eh iya... Rea itu pacar baru Kak Yoshi." Jelas Haruto.

Asahi hanya mengangguk pelan.

Asahi terlihat jauh lebih baik saat ini. Namun, Mashi dan Haruto masih belum memberitahu Asahi tentang Karina.

Mengingat Asahi baru saja membaik.

***

"Gue seneng adik lo udah kelar operasi." Kata Hyunsuk.

"Tapi, gue harus jelasin kaya gimana kalau dia sadar dan tanya tentang Karina?" Yoshi sangat bingung.

"Pelan-pelan aja Yoshi." Kata Hyunsuk.

Yoshi hanya mengangguk dengan senyuman tipis di wajahnya.

"Yaudah lo balik ke dalem aja. Biar Rea pulang bareng gue aja. Ya kan Re?" Kata Hyunsuk.

"Iya, Kak. Rea pulang sama bang Hyunsuk aja. Kakak masuk aja lagi." Balas Rea.

Yoshi menatap Rea dengan penuh rasa sayangnya.

"Yaudah. Maaf ya. Gue gak bisa anter lo pulang. Hyunsuk gue titip Rea ya." Lanjut Yoshi.

Hyunsuk dan Rea pun tersenyum berpamitan sebelum akhirnya pulang.

Sementara itu ketika Yoshi hendak kembali ke ruangan adiknya, dia melihat Ibunya Karina berjalan menghampirinya.

"Nak Yoshi... ini... Karina sempat menulis ini saat dia tersadar."

Ibunya Karina memberikan sepucuk surat pada Yoshi.

Dengan tangan gemetr Yoshi pun menerima surat itu.

"Itu untuk Asa. Oh ya... kami akan memulai pemakaman Karina besok pagi." Lanjut Ibunya Karina.

Yoshi menggenggam sepucuk surat di tangannya.

"Baik, tante saya akan menghadiri pemakamannya Karina." Kata Yoshi.

Dengan air mata yang mengalir di pipinya, Yoshi memeluk Ibunya Karina dan berlutut di hadapannya.

"Tante... terimakasih... karena tante telah melahirkan malaikat sebaik Karina untuk adikku. Bagimana aku harus membalasnya tante... hikksss... hiksss..." Kata Yoshi sambil menangis.

"Ehh bangun sayang... jangan mennagis! Karina pasti sedih jika melihat ini. Maafkan jika Karina punya salah ya." Lanjut Ibunya Karina sambil memeluk yoshi.

Yoshi berjalan kembali menuju kamar adiknya, setelah tadi bertemu dengan Ibunya Karina.

"Asa... lo udah sadar?" Tanya Yoshi.

"Kaaaak..." Asahi merentangkan kedua tangannya.

Yoshi sangat senang melihat adiknya tersadar.

Dengan segera Yoshi memeluk tubuh Asahi.

"Jangan sakit lagi ya!" Kata Yoshi.

Asahi hanya mengangguk. Sementara Haruto dan Mashi tersenyum melihat Yoshi memeluk Asahi.

***

FOUR BROTHERS MISSION Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang