Bagian 24

338 38 5
                                    

Happy reading

"Huh.. Sarada lama banget!" gumam seorang pria berjaket hitam yang sedang duduk di bangku taman. Ia hanya memandang bintang-bintang di langit

Tap

Boruto menoleh dan melihat siapa yang datang "Boruto!" ucap seorang gadis yang tiba-tiba mendatanginya "Kau? Oh gadis kecil waktu itu!"

Gadis itu tak menjawab dan siap-siap menarik katana di pinggangnya "Cari Sarada? Gatau dia kemana!" ujar Boruto santai

"Kau harus mati!" ujar Tsubaki dingin, Boruto dapat mendengarnya walau pelan, ia kembali menoleh dan bersiaga saat Tsubaki mengayunkan katana padanya

Boruto melompat menghindar "Woy! Apa-apaan kau ini!" marah Boruto, namun beberapa detik akhirnya ia merasakan perut samping kanannya sakit

!!

Ia terkejut saat perutnya tergores dan mengeluarkan darah, ia pun mengerang kesakitan sambil memegangi perutnya

"Mati ka-

"Tsubaki hentikan!" Gadis berambut ungu tak percaya Tsubaki bertindak sejauh ini, ia menahan Tsubaki agar tidak melakukan yang lebih parah

"Lepaskan Sumire-sama, orang seperti dia harus mati!"

"Jangan Tsubaki.. apapun yang dia lakukan, Boruto tetaplah temanku!" Sumire menangis , ia sungguh menyesal atas temannya sendiri

"Boruto!!" Barang bawaan Sarada terjatuh, ia langsung berlari menuju Boruto yang terduduk kesakitan "Apa yang terjadi?"

"Sa-sakit!" lirih Boruto yang keringatnya juga mulai mengalir di dahinya "Kita harus ke dokter!" ajak Sarada

"Jangan!" Boruto menahan lengan Sarada "Tapi ini harus segera ditangani gb**k!"

"Tidak perlu Sarada, ji-jika kau membawaku ke rumah sakit, mereka bisa berurusan dengan polisi!"

"Hah? Jadi? " Sarada melihat Tsubaki yang tengah memegang sebuah katana, sudah jelas siapa pelakunya

Brukk

"Boruto!!" pria itu akhirnya pingsan, untung Sarada masih sempat menahannya, ia menoleh ke Tsubaki "Awas kau Tsubaki, kita selesaikan masalah ini!"

------

Sarada tengah mengelap keringat di dahi Boruto, pria itu masih pingsan di ranjang kamarnya, perutnya hanya diperban oleh Sarada, ia pernah diajari sedikit tentang pengobatan pertama oleh mendiang ibunya

Ia kini bersiap menjumpai Tsubaki dan meninggalkan surat di meja, setelah beberapa saat akhirnya Boruto terbangun

"Adu-duh!" Boruto mengeluh sakit di perutnya, meski tak sesakit sebelumnya , ia mencoba duduk "Ngeri beut ni hidup anjerr!"

Boruto berjalan pelan ke arah kulkas mengambil soda kaleng favoritnya "Apa Sarada udah tidur ya?" gumamnya pelan lalu meneguk minumannya itu, namun ia melihat pesan di bangku belajarnya

"Tidur lagi aja bodoh! Ntar makin parah aku juga yang repot, aku pergi sebentar beli obat!"

Boruto malah teringat, jika Sarada dan Tsubaki sudah pernah berselisih, kini masalah makin rumit, jika tidak ada yang menghentikan, salah satu dari mereka pasti bakal ada yang terluka parah, karena senjata yang mereka gunakan buat gelud bukan maen

"Gabisa dibiarin!" Boruto bergegas mencari adiknya

Di tengah jalan

Sumire tak sengaja berpapasan dengan Boruto "Boruto-kun!" ujar Sumire membuat Boruto menoleh, pria terlihat berjalan pelan sambil menahan sakit

My Beautifull Imouto❤Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang