Bagian 17

781 85 35
                                    

Happy Reading

Ting ting tring

Sebuah pertarungan, ayunan katana yang begitu indah namun sangat hebat, Sarada dan Tsubaki kini berdiri agak berjauhan

"Apa maksud perkataanmu tadi?" tanya Sarada "Bukan maksud apa-apa, melihat ekspresi wajahmu aku dapat melihat kau pasti hanya ingin pria kuning itu mengertimu kan?" tebak Tsubaki

"Darimana kau tahu?"

"Mudah.. Sedari tadi aku mengikutimu, kita akan buktikan siapa yang pantas menjadi seorang samurai!" ucap Tsubaki sedikit berteriak dan ia berlari ke Sarada yang juga sudah bersiap dengan kuda-kuda dan mengeratkan genggaman pada katananya. Pertarungan pun kembali terjadi

⚽⚽⚽

"Uhh.. Kepalaku sakit!" gumam Sumire yang kini berbaring di paha Wasabi dengan beralaskan bantal "Ayo kita mandi bareng, mungkin kau akan merasa baikan!" ujar Wasabi yang duduk di sofa

Inojin berguling-guling dengan selimut yang mengikat tubuhnya, terlihat wajahnya babak belur.. Ia mendekati Wasabi "A-apa kalian ingin mandi bersama.. I-itu tidak.. -

"Inojin!" geram Wasabi membuat Inojin takut "Su-sumimasen!" jawab Inojin dan kembali berguling menjauh, ia tak mau lagi babak belur oleh Wasabi

"Ayo!" ajak Wasabi dan Sumire mengangguk mengikuti Wasabi menarik lengannya

Boruto menegakkan kepalanya, ia duduk karena semalam tidur di atas futon "Haah.. Hey, Sarada! Ini waktunya sekolah!" gumamnya pelan, lalu ia berjalan ingin menuju kamar Sarada, namun terasa berbeda "Huh?" Boruto membuka matanya, ini bukan dirumahnya

Ia berjalan ke depan TV

Tap

"Ekkhh!" Inojin yang masih terikat selimut diinjak oleh Boruto yang kesadarannya belum penuh, Boruto menekan remote TV dan muncul berita pagi hari

"Berikutnya adalah bagian olahraga, kita mulai dari hasil pertandingan baseball kemarin!" ucap TV:)

Boruto teringat

"Lihat Boruto! Tim Tigers menang!"

"Boruto aku takut!"

"Berjuanglah! Aku akan selalu mendukungmu, jadilah yang terbaik seperti papa!"

"Sarada!" Boruto menunduk ketika ingatan itu terngiang di pikirannya "Arrgghh!" Ia memegangi kepalanya

Dugh dugh

Ia menginjak-injak benda seperti guling di bawahnya "Ekhh.. Akhh.. Apa lagi sekarang?" bentak Inojin dengan wajahnya yang masih babak belur

"Urusai!" bentak Boruto balik "Aku masih mengkhawatirkannya, tidak ada pilihan lain!" ia beranjak dan mengambil tasnya dan berjalan. Inojin duduk "Jangan bilang kau mau mengintip!"

__________

Tap

"Hah.. Hah.. Hah..!" Boruto terengah-engah setelah berlari dari rumah Sumire dan kini ia berada di depan rumahnya, ia membuka gerbang dan berjalan ke arah pintu

"Huh? Sarada?" kaget Boruto melihat gadis berkacamata duduk sambil memeluk lututnya di depan pintu kediamannya "Boruto!" gumam Sarada pelan melihat Boruto memanggil namanya, pria itu mendekat

"Hey, kau terluka?" gumam Boruto melihat pundak Sarada tergores dengan darah yang sudah sedikit mengering, karena panik "Apa yang terjadi?" tanya Boruto dan ia menyentuh luka itu

"Boruto! Sakit!" erang Sarada sambil menyipitkan sebelah matanya "Oh, maaf! Sebenarnya apa yang terjadi?"

"Itu bukan urusanmu, aku bebas bertarung dengan siapa saja semauku!" jawab Sarada ketus "Apa maksudmu? Tunggu! Jangan bilang kau bertarung dengan gadis pendek itu?" tebak Boruto

My Beautifull Imouto❤Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang