Bagian 5

1K 113 38
                                    

🔹Happy Reading...

Sarada, dia kini berada di depan cermin sedang mengeringkan rambut indahnya dengan handuk, baru saja ia selesai mandi. Ia teringat jika hari ini adalah jatah Boruto untuk memasak

"Yosh!"

Dengan langkah semangat mengawali pagi hari di rumah barunya, ia berjalan ke kamar Boruto karena pasti dia belum bangun. Tanpa mengetuk pintu Sarada masuk

"Are? Dimana dia?"

Sarada terkejut saat Boruto tidak ada di kamarnya, tempat tidurnya juga sudah rapi tapi orang yang ia cari tak ada. Entah kenapa Sarada khawatir, teringat semalam jika Boruto terlihat bersedih setelah melihat isi ponsel yang ia temukan. Namun ia menggelengkan kepalanya, tidak baik berpikir yang aneh-aneh

'Mungkin dia ada urusan!'

Sarada menghela nafasnya, yah karena Boruto tidak ada lebih baik dirinya yang memasak pagi ini, ia melangkahkan kakinya menuju dapur.. Sarada terkejut lagi saat melihat ada orang habis memasak, dan menemukan sepucuk surat

Sarada..
Aku sudah memasak
dan ada di meja makan
Segera makanlah sebelum dingin
maaf pergi tidak
memberitahumu..

Sarada menghembuskan nafas, memang dia tak tahu Boruto pergi kemana tapi dirinya merasa cemas

"!!"

Sarada kemudian teringat jika di meja belajar Boruto tadi ada 2 ponsel, kenapa Boruto tidak membawanya?.. Tak mau perasaan cemasnya semakin menjadi, Sarada bergegas untuk mencarinya

Di perjalanan ia bingung mau mencarinya dimana karena ini desa barunya dan juga belum hafal banyak, Sarada hanya mencari tempat yang kemarin saat jalan-jalan bersama Boruto

"Dimana sih anak itu? Punya adik ditinggalin, dasar jahat!" umpat Sarada dengan wajah kesalnya yang kini berada di jalan mencari Boruto walau tidak tahu dimana

Oh iya! Mungkin di taman.. Sarada bergegas ke taman yang kemarin, saat Boruto terlihat sedih melihat tempat itu

Heh?

Belum beberapa langkah ia berjalan tapi melihat dari kejauhan, nampak Boruto sedang duduk pada bangku panjang di pinggir jalan dengan banyak kendaraan ringan yang melintas, ia bersama seorang ibu-ibu yang tengah mengelus kepala Boruto yang terlihat sedih. Sarada akhirnya mendekat

"Siapa dia?" gumam Sarada pelan

"Anoo.. Sumimasen!" ucap Sarada sambil sedikit membungkuk ke arah ibu tadi. Ucapannya membuat mereka berdua menoleh dan Boruto nampak terkejut 'Sarada!'

"Kamu kenal dengannya?" tanya ibu itu sambil menunjuk Boruto "Ha'i, saya adiknya!" jawab Sarada membuat ibu tadi bernafas lega akhirnya ada keluarga dari anak ini

"Oh adiknya, kakakmu tadi mencoba bunuh diri dengan mencoba menabrakkan diri ke sebuah truk!"

Deg

"Ha?" Sarada menutup mulutnya, di benar-benar terkejut dengan pernyataan ibu tadi, gadis itu menatap Boruto dengan wajah takut "Be-benarkah?" tanya Sarada pelan dengan nafasnya yang seperti tehenti, jantungnya berdegup kencang

"Hm.. Untung tadi masih sempat!" Ibu tadi mengangguk, lalu berdiri dan menengok lagi ke Boruto "Jangan diulangi lagi ya nak.. Seberat apapun ujian hidupmu pasti ada jalan keluar!" ucap ibu tadi sambil mengelus pelan kepala Boruto yang hanya mengangguk

Ibu tadi tersenyum dan berjalan ke arah Sarada "Mungkin kakakmu punya masalah yang rumit, jangan buat dia tertekan, coba nasehati pelan-pelan!" ucap ibu tadi pada Sarada

My Beautifull Imouto❤Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang