Bagian 26

748 45 3
                                    

Happy reading

"Udah, yok kuanterin pulang!" ujar Boruto yang baru saja menunggu Sumire di depan supermarket, gadis itu belanja sedikit buat kebutuhan nya dirumah "Uhm!" Angguk Sumire dan mereka berjalan berdampingan

"Capek juga ya!" gumam Boruto sambil menaruh kedua tangannya di belakang kepala "Kau capek?"

"Yahhh.. udah lama juga kita ga jalan berdua seperti ini.. terakhir saat kita masih kecil!"

Nostalgia dkit

Terlihat 2 orang anak kecil tengah bermain bola di sebuah taman, Boruto mencoba melakukan gerakan tipuan tak sengaja menyikut perut samping Sumire dan membuatnya terjatuh

"Aduhh!"

"Eh astofiirr, maap njir!"

"Sakit gvluk!"

"Udahan aja, kita duduk disitu!"

Boruto membantu Sumire duduk di bawah pohon "Eeh eh, kamu kan punya adik baru, namanya siapa?"

"Ohh, ayah bilang namanya Himawari, dan dia masih belum bisa berjalan dan aku juga belum boleh menggendongnya, huh padahal dia lucu!" jawab Boruto sambil membayangkan wajah Himawari

"Ihh aku jadi pengen punya adik juga, hmm.. kalo udah besar nanti, aku boleh kan gendong dia..!"

"Boleh lah, tapi untuk sekarang gabisa, masih harus ibu dan ayah yang rawat dia biar cepat gede!"

"Hihi.. kamu kan masih kecil, eh kalo udah besar nanti kamu mau jadi apa?"

"Aku? Kalau aku sih ingin seperti kakekku, bukan seperti ayah!" Karena ayah Boruto menjadi pemimpin desa, sementara kakeknya menjadi legenda sepakbola

"Kenapa?"

"Karena aku suka sepakbola!" sambil tersenyum khas memamerkan giginya, Sumire suka dengan senyuman itu dan pipinya memerah

Nostalgia selesai

"Yah, kita sering bermain berdua, sampai akhirnya kita masing-masing memiliki banyak teman di sekolah.. rasanya begitu cepat!" ujar Sumire sambil memandang langit yang masih sudah mulai berwarna oranye

"Dan aku juga tak menyangka, Himawari pergi lebih dulu!" Boruto nampak menunduk, Sumire menyentuh pundak pria itu "Yah, apapun yang terjadi, mau ga mau kita harus menerimanya, meski itu sulit!" ucap Sumire membuat sudut bibir Boruto terangkat

Dengan sedikit canda tawa, mereka mengingat masa lalu, walau sekarang ini sudah sangat berbeda..

"Makasih ya, Boruto-kun!" ujar Sumire saat sudah sampai di depan rumahnya "Yoii masama, aku pamit dulu, dahh!" jawab Boruto dan pergi dari kediaman Sumire. Gadis itu berlari masuk dan berdiri di depan pintu, dia merasa sangat bahagia hari ini..

Sementara di jalan, Boruto tak menyangka.. "Sarada?" Ia bergumam melihat gadis bersurai hitam berdiri di depan mesin penjual otomatis

"Hey!" Boruto menepuk pundak Sarada

"Copot! Eh copot.. !" Kaget Sarada dan langsung menoleh "Boruto? Anjim ngagetin aja!" Omelnya karena hampir saja soda kaleng yang ia beli terjatuh

"Hehe maap maap, ngapain disini?"

"Push rank!" jawab Sarada malas dan meneguk soda miliknya, "si anjir!" Boruto tertawa kecil dan mengacak-acak rambut adiknya.. Mereka akhirnya berjalan bersama untuk pulang

Beberapa saat sebelumnya

"Kita udah aman!" ujar Sarada yang baru saja berlari jauh bersama Cho-cho "Huh istirahat dulu!" balas gadis gembul di sampingnya, mereka terlihat kelelahan karena sudah berlari jauh

Hanya ada rumput, mereka duduk di bawah pohon besar dari salah satu pohon disitu, namun tak lama..

"Sarada!!"

Degh

Sarada terkejut dengan suara ini, jika ada dia pasti Kawaki juga ada.. Mereka menoleh dan benar di pikiran Sarada, dia adalah Araya

"Ternyata benar, kau Sarada..!" pria itu mendekat membuat Cho-cho bingung namun Sarada mulai panik bagaimana jika Kawaki melihatnya

"Ke-kenapa kau bisa ada disini?" tanya Sarada

"Ya aku mengikuti kalian tadi, wkwk ngapain lari-lari anjir!" Araya ikut duduk di depan mereka "Eh.. kau tau, kami tadi berlari?"

"Iya lah!"

"Sarada, dia siapa?" tanya Cho-cho

"Oh dia Araya, dia juga temannya Kawaki!" jawab Sarada

"Kawaki ya, dia masih disana tadi dengan Shinki, aku kesini karena mengikuti kalian!" sela Araya mendengar mereka membicarakan soal Kawaki

"Ga nanya!" Sarada dan Cho-cho kompak

"Anying.. ngomong-ngomong, kau sekarang tinggal di dimana? Apa serumah dengan gadis gendut ini?" tanya Araya

"Hey, aku ga gendut bgs*d!" bantah Cho-cho sambil melototi Araya, membuat pria itu sedikit takut "Ga gendut dari mananya, orang badan Segede gunung Uhud gitu!"

"Ini cma kelebihan lemak dikit anjerr!"

"Segitu bilang dik- aduhh! Sakit tolol!" Araya meringis saat pinggangnya dicubit oleh Sarada "Iyain aja napa sih, beneran cuma kau yang nginthil?"

"Gak, bayanganku juga nginthilin nih🗿!"

"Bodo.. mintol Jan kasih tau Kawaki ya, aku pergi dulu .. awas aja!"

Araya mendapat tatapan tajam dari Sarada, dia nurut aja dan mengacungkan jempolnya "Ingat! Aku ga gendut, bye!" ujar Cho-cho

Saat mereka berdua sudah jauh "Kayaknya.. Kawaki masih sayang sama lu Sarada!" gumam Araya pelan

✔️✔️✔️

"Kau habis dari mana?" tanya Boruto, mereka berdua terlihat sedang berjalan di atas jembatan panjang

"Jalan-jalan, habisnya kau pergi ga ngajak-ajak_-"

"Muehehe, ga enak sama temenku klo kau ku ajak!"

"Hilih.. bilang aja cuma bakal jadi pengganggu!" ucap Sarada cemberut, membuat Boruto tertawa, Sarada tau aja apa yang ia pikirkan..

Hari hari berlalu, hari libur musim panas biasanya orang-orang berlibur dan bersantai, tapi berbeda dengan anak-anak yang mengikuti turnamen sepakbola SMA di seluruh Jepang

Nampak beberapa orang terlihat sedang berlatih di training ground dekat stadion Saitama 2002

Hoshigaki Shizuma, seorang striker andalan tim Konohagakure, Karatachi Kagura yang menjadi gelandang serang sekaligus kapten tim, Ichirota dan Hassaku yang menjadi bek, Hebiichigo kiper hebat yang baru kebobolan 2 gol saja di sepanjang turnamen ini. Mereka adalah lawan Konoha besok pagi

"Buntan, apa Boruto besok akan bermain?" tanya Kagura pada sang manajer tim mereka, "Dia adalah pemain andalan Konoha, pasti dimainkan, tapi pada babak 8 besar sebelumnya dengar-dengar dia sedang cedera!" jelas Buntan

"Yahh ga seru kalau Boruto cedera, kita bakal menang mudah!" ujar Hassaku mendengar penjelasan Buntan tadi "Yang aku tau, dia cuma cedera ringan dan besok pasti sudah fit, jangan remehkan Konoha, mereka jadi tim yang sangat solid saat Boruto ikut bermain!" jelas Buntan lagi

"Kita lihat saja, siapa yang pantas disebut seorang striker!" Shizuma angkat bicara, dengan tangan mengepal, dia siap mengalahkan Konohagakure, terutama Boruto

"Benar, lagipula kita punya seorang jenderal lapangan tengah yang kemampuannya diatas Shikadai!" ujar Ichirota sambil sedikit melirik Kagura, ya dia sangat pintar di lapangan "Baiklah, kita lanjut latihannya!" ujar Kagura

"Siap, kapten!!"

Bersambung

Yo gaiss upd lgi nih, aowkwk Hiatus gajelas 🤣🤣
Sblum cabut tuh vote dulu lah ajg :v

My Beautifull Imouto❤Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang