24

1.9K 229 27
                                    

"Maaf, kamu harus keluar dari osis won" ucap kepala sekolah membuat wonwoo menunduk. Ia tidak bisa lagi membela dirinya sendiri. Bahkan, kini guru bk, dan kepala osis pun sedang bersama dengan nya.

"Tapi saem, saya-"

"Cukup wonwoo, keputusan sudah bulat. Silahkan ke ruang osis dan bereskan loker osis mu" ucap kepala osis pelan membuat wonwoo menghembuskan nafasnya.

Wonwoo pun berdiri meninggalkan ruangan itu. Ketika berada di depan ruangan osis, wonwoo menatapi anak anak sekolah yang menatap nya penuh ketakutan.

"Liat kan pak? Saya bilang juga apa. Kalau Nakal, tetap saja nakal!"

Suara itu terdengar sampai kuping nya. Suara guru bk nya yang memang tidak pernah suka dengan nya.

Wonwoo pun berjalan menuju ruang osis. Saat membuka pintunya, semua teman teman nya menatap wonwoo penuh harap.

"Gimana won?" Tanya seungkwan yang langsung berdiri ketika wonwoo datang. Namun wonwoo tidak menjawab. Wonwoo langsung mendekati loker milik nya. Mengambil kotak, dan juga jas milik nya. Lalu memasukan semua barang milik nya kedalam kotak itu.

"Won" panggil seseorang di ambang pintu membuat wonwoo membalikan badan nya.

"Saem, minta maaf, karna saem belum bisa membela mu" ucap guru kepala osis itu. Wonwoo pun mengangguk dan kembali membereskan barang barang nya.

"Wonwoo kenapa saem?" Tanya minghao membuat anak anak osis itu menatap sang guru pembina.

"Wonwoo dikeluarin dari osis, benar kan?" Tanya jeonghan menatap tajam sang guru pembina membuat sang guru. Mau tak mau, sang pembina pun mengangguk membuat jeonghan terang terangan menatap pembina itu tajam.

"Tapi saem! Kita semua udah ngejelasin semuanya, saem juga udah janji mau bantu kita!" Ucap jeonghan kesal. Sang guru hanya bisa menghembuskan nafasnya berat.

"Udah lah han" ucap wonwoo membuat semua mata menatap nya.

"Dari awal, gue udah di tolak, jadi ngapain juga di lanjutin?"

"Siapa yang nolak lo won! Kita semua seneng lo masuk osis! Selama lo jadi ketua, ke amanan sekolah ini lebih meningkat! Gue tau itu!" Ucap jeonghan membuat wonwoo menatap jeonghan tajam.

"Gue emang di terima sama kalian, tapi ngga sama guru guru" ucap wonwoo yang langsung pergi menuju kelasnya.

"Lagian, masih untung gue cuma keluar osis" ucap wonwoo sebelum benar benar pergi. Jeonghan dan teman teman nya pun terdiam. Memperhatikan wonwoo yang pergi dari ruang osis.

*~*

Jam istirahat pun telah berbunyi. Namun wonwoo belum juga bergerak dari kursinya.

"Ayo, gabung sama yang lain" ucap jihoon. Namun wonwoo menggelengkan kepalanya.

"Gue bukan osis lagi ji"

"Terus? Emang tolak ukur pertemanan tu dilihat dari kaya gitu nya? Kita sahabatan dari pertama masuk sekolah ini. Bukan dari pertama kita menjabat jadi osis. Udah ayo" ucap jihoon yang langsung menarik wonwoo membuat wonwoo mau tidak mau harus ikut dengan gadis itu.

Sesampainya di kantin, jeonghan dan teman teman nya tersenyum kala wonwoo ikut duduk disana.

"Gue di paksa jihoon"

"Bukan jihoon yang maksa, gue yang maksa" ucap jeonghan membuat wonwoo terkekeh. Mereka pun fokus kepada makanan yang sudah ada di hadapan mereka.

"Won"

Panggil seseorang yang membuat semuanya menatap ke arah dia.

"Eh lo, jih, kenapa?" Tanya wonwoo membuat jihyo sedikit tersenyum. Sedangkan xiyeon menatap aneh jihyo dan teman teman nya.

[✔️]OSIS X GANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang